Tribun Wiki
Profil Gabriel Attal, PM Prancis Termuda Seorang Gay yang Larang Pemakaian Abaya
Gabriel Attal, Menteri Pendidikan termuda kini diangkat menjadi Perdana Menteri oleh Presiden Emmanuel Macron
Attal kemudian bergabung dengan Partai Sosialis pada tahun 2006 dan mendukung partai tersebut.
Tahun 2007, Attal dan partainya mengusung calon presiden Ségolène Royal.
Namun, Gabriel Attal juga sempat tercatat bekerja di kantor Menteri Kesehatan pada tahun 2012, setelah diajak oleh ibu dari salah satu teman sekelasnya.
Pada tahun 2016, Gabriel Attal meninggalkan partai Sosialis untuk bergabung dengan partai politik sentris Macron yang baru lahir, En Marche, yang kemudian menjadi La République En Marche (LREM).
Sejak saat itu, kebangkitannya di dunia politik semakin melejit dengan cepat.
Pada usia 29 tahun, ia diangkat menjadi sekretaris negara di kementerian pendidikan, menjadi anggota pemerintahan termuda di bawah Republik Kelima, yang terbentuk pada bulan Oktober 1958.
Ia pernah memegang beberapa jabatan politik penting termasuk kepala LREM, juru bicara pemerintah, menteri keuangan publik, serta menteri pendidikan.
Dia terpilih menjadi anggota Assemblée National pada Juni tahun lalu.
Attal menjalin kemitraan sipil dengan Stéphane Séjourné, 38, seorang anggota Parlemen Eropa dan sekretaris jenderal partai yang berkuasa – sekarang bernama Renaissance – yang merupakan salah satu penasihat politik Macron hingga tahun 2021.
Dalam dekade terakhir, politik Attal tampaknya telah bergeser dari kiri-tengah ke kanan-tengah.
Pada tahun 2018, ia menanggapi pemogokan yang dilakukan oleh staf di SNCF, perusahaan kereta api nasional, dengan mengatakan bahwa Prancis harus “keluar dari budaya pemogokan” dan menuduh para pelajar yang memprotes perubahan sistem pendidikan sebagai “bobo yang egois (borjuis Bohemia)”.
Macron – yang pernah dikenal sebagai “anak emas” politik Perancis karena masa mudanya, dinamisme dan ambisinya – akan mengandalkan Attal yang muda, dinamis dan ambisius untuk memperkuat pemerintahan yang lemah karena kurangnya mayoritas parlemen dan membangkitkan semangat generasi muda yang kecewa untuk pemilu Eropa nanti.
Jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Elabe untuk Les Échos menunjukkan bahwa penunjukan Gabriel Attal sebagai PM Prancis tersebut menunjukkan trend positif di masyarakat.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.