Sumut Terkini
Sebanyak 67 TKI Ilegal Terdampar di Pantai Cermin Sergai, 2 Hari Terombang-ambing di Laut
Puluhan TKI Ilegal itu terdampar di kawasan Pantai Kuala Puteri, pada Rabu (10/1/2024) pagi setelah dua hari teromabng-ambing di laut.
TRIBUN-MEDAN.com,SEIRAMPAH - Sebanyak 67 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal terdampar di kawasan perairan Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), terpatnya di Pantai Kuala Puteri, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.
Camat Pantai Cermin Fajar Kurniawan mengatakan, puluhan TKI ilegal itu terdampar di kawasan Pantai Kuala Puteri, pada Rabu (10/1/2024) pagi setelah dua hari teromabng-ambing di laut.
"Ya, ada (puluhan TKI terdampar). Jadikan kita memang ada yang berjaga, bersama masyarakat dan muspika. Mereka (TKI Ilegal) terdampar, jadi warga melaporkan ke saya dan saya langsung ke TKP," kata Fajar kepada Tribun Medan, Rabu (10/1/2024).
Fajar mengungkap, masyarakat bersama unsur muspika sempat mengira bahwa puluhan TKI Ilegal tersebut merupakan pengungsi Rohingya yang masuk ke perairan Indonesia secara ilegal.
Hanya saja kata bekas Camat Seibamban itu, saat dilakukan pengecekan ternyata mereka memiliki identitas Indonesia.
Dirinya juga mengatakan, puluhan TKI itu langsung dievakuasi menuju kantor Camat Pantai Cermin.
"Pertama dugaannya itu Rohingya, ternyata bukan. Itu rupanya TKI Ilegal yang pulang dari Malaysia. Ada 67 orang, mereka menggunakan satu kapal dan terdampar di sini," ujarnya.
Saat dicek, para TKI ilegal ini awalnya ingin berlabuh di kawasan Kabupaten Batubara, Sumut. Hanya saja, akibat persediaan dan cuaca, kapal mereka terdampar di perairan Sergai.
Fajar juga menuturkan, para TKI Ilegal ini ingin pulang ke daerahnya masing-masing lewat jalur laut. Total 67 orang itu berasal dari beberapa daerah, di antaranya Aceh dan Sulawesi.
"67 orang itu terdiri dari 3 balita, 51 laki laki dan 14 perempuan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari NTT, Sulawesi, Jawa Barat, Aceh, Medan Belawan dan Pekanbaru," ucap Fajar
"Ya begitu mereka turun dari kapal, kita periksa. Karena mereka saudara kita kan, kita cek kesehatannya juga. Mereka bilang sudah dua hari gak makan. Pemerintah harus hadir di sini. Kita arahkan mereka istirahat dan mandi di kantor camat," sambungnya lagi.
Lebih jauh untuk pemulangan kata Fajar, pihaknya bakal berkoordinasi dengan muspika.
Para TKI Ilegal tersebut meminta, mereka cukup diantar sampai ke terminal saja dan selebihnya mereka bakal pulang sendiri ke daerahnya masing-masing.
"Untuk pemulangan setelah kita data baru kita pulangkan. Mereka itu minta diantar ke terminal aja. Setelah itu mereka pulang sendiri. Ya, kita sudah ada artinya negara hadir di sini," ujarnya.
(cr12/tribun-medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.