Viral Medsos

AS-INGGRIS GEMPUR YAMAN - Pemimpin Houthi Yaman Abdul Malek: Akan Ada Pembalasan Besar

Abdul-Malik al-Houthi memperingatkan akan adanya pembalasan besar terhadap Amerika Serikat dan sekutunya jika mereka melanjutkan serangan militer

|
Editor: AbdiTumanggor
X
AS-INGGRIS GEMPUR YAMAN - Pemipin Houthi Yaman Abdul Malek: Akan Ada Pembalasan Besar. (X) 

TRIBUN-MEDAN.COM - 

Dewan Keamanan PBB sebelumnya telah mengeluarkan resolusi yang dipimpin AS dan Jepang yang mengecam “sekeras-kerasnya serangan Houthi terhadap kapal dagang dan kapal komersial di Laut Merah.

Resolusi PBB menuntut “agar Houthi segera menghentikan semua serangan terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023.”

Sebelas negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, empat orang abstain, termasuk Tiongkok dan Rusia, pada Rabu (10/1/2024). 

Dikutip dari Al Jazeera, bahwa Rusia telah mengirim pesan kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang mengatakan bahwa pihaknya menganggap penggunaan kekuatan militer di Yaman sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB. 

Namun, pesan Rusia tersebut diabaikan. Kemudian, setelah DK PBB mengeluarkan resolusi yang disetujui 11 negara, AS dan Inggris langsung memulai serangan pengeboman terhadap sasaran Houthi di Yaman. Hal itu sebagai tanggapan atas serangan kelompok yang didukung Iran terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Tanggapan Pemimpin Houthi Yaman

pemimpin houthi yaman berikan ancaman
Pemimpin Houthi Yaman atau gerakan Ansarullah Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan akan adanya pembalasan besar terhadap Amerika Serikat dan sekutunya atas serangan militer terhadap negaranya. Pemimpin Houthi itu mengatakan dalam pidatonya di televisi pada hari Kamis (11/1/2024) bahwa tanggapan seperti itu akan lebih besar daripada serangan baru-baru ini yang mana drone dan rudal Yaman menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris di peraian Laut Merah. (X)

Sementara, dalam pidatonya pada hari Kamis (11/1/2024), pemimpin Houthi Abdul Malek Al-Houthi mengatakan bahwa setiap serangan AS terhadap Yaman “tidak akan dibiarkan begitu saja,” dan secara samar-samar memperingatkan bahwa responsnya akan “lebih dari sekadar menyerang kapal-kapal AS di laut.

Abdul-Malik al-Houthi memperingatkan akan adanya pembalasan “besar” terhadap Amerika Serikat dan sekutunya jika mereka melanjutkan serangan militer terhadap negaranya.

Houthi mengatakan dalam pidatonya di televisi pada hari Kamis (11/1/2024), bahwa akan lebih besar daripada serangan baru-baru ini yang mana drone dan rudal Yaman menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris.

“Kami akan melawan agresi Amerika,” kata Houthi.

"Setiap serangan Amerika tidak akan luput dari hukuman pembalasan. Setiap serangan Amerika tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan. Responsnya akan lebih besar dibandingkan serangan yang dilakukan dengan dua puluh drone dan sejumlah rudal.”

Sebelumnya, Abdul-Malik al-Houthi telah bersumpah akan melakukan pembalasan setelah terbunuhnya 10 personel angkatan laut Yaman pada akhir Desember 2023 lalu, ketika Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga speedboat Ansarullah Yaman.

Pemimpin Houthi menjelaskan bahwa semua kapal lain kecuali yang menuju wilayah pendudukan Palestina aman selama negara mereka tidak menjadi bagian atau berencana untuk bergabung dengan koalisi anti-Yaman pimpinan AS.

“Kami lebih bertekad untuk menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, dan kami tidak akan mundur.”

Abdul-Malik al-Houthi memperingatkan akan adanya pembalasan
Abdul-Malik al-Houthi memperingatkan akan adanya pembalasan besar terhadap Amerika Serikat dan sekutunya jika mereka melanjutkan serangan militer terhadap negaranya. (X)
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved