PSMS Medan
Miftahudin Mukson Dipecat, Benny Tomasoa Sarankan Liestiadi Jadi Pelatih PSMS Medan
Mantan Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa menyarankan agar manajemen tim berjuluk Ayam Kinantans
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Mantan Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa menyarankan agar manajemen tim berjuluk Ayam Kinantan agar secepatnya mencari pengganti pelatih baru pengganti Miftahudin Mukson.
Pasalnya pelatih Miftahudin Mukson sebelumnya resmi di pecat pasca PSMS Medan menelan kekalahan menghadapi PSIM Yogyakarta dengan skor 2-1 dalam pertarungan Grup X babak 12 besar kompetisi Liga 2 musim 2023-2024 yang digelar di Stadion Mandala Krida, Yogya, Jumat (12/1/2024) sore.
Dengan dipecatnya Miftahudin Mukson sebagai pelatih kepala, saat ini tim berjuluk Ayam Kinantan itu pun resmi ditangani sementara oleh caretaker pelatih Legimin Harjo.
Dengan begitu, Mantan Manajer PSMS Medan di era Indonesia Super League (ISL), Benny Tomasoa menyarankan agar manajemen secepatnya mencari juru taktik baru untuk menghadapi laga selanjutnya di babak 12 besar.
Karena menurut Benny, tim PSMS Medan masih memiliki kesempatan untuk melaju ke babak selanjutnya dan promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
"Sebetulnya peluang masih ada ya, kalau manajemen serius ke Liga 1. Tidak bisa Legimin, Legimin hanya sebentar saja, makanya harus cepat cari pengganti dong.
Sedangkan pelatih yang lisensinya diatas saja tidak bisa buat apa apa, apalagi Legimin bukan mengecilkan Legimin. Tetapi pelatih itu butuh orang yang berpengalaman, bukan pengalaman bermain," kata Benny Tomasoa kepada Tribun Medan saat di konfirmasi melalui seluler, Minggu (14/1/2024).
Bento sapaan akrab Benny Tomasoa juga memberikan saran agar sebaiknya tim PSMS Medan memilih pelatih berdarah kota Medan seperti pelatih Liestiadi.
"Jadi kalau menurut saya, kalau boleh sarankan ganti pelatih cari orang Medan. Kalau boleh referensi Liestiadi saat ini masih nganggur, dia pelatih lisensi A Pro dan sudah berkali kali melatih Liga 1.
Jadi saya fikir kalau ada niat mau maju, ya lakukan perubahan. Kita kan meminta Miftahudin diganti karena tidak bisa membawa prestasi kan. Masa kita kasih ke asistennya, kan makin parah laginya nanti," ujarnya.
Karena Bento berpendapat, sosok pelatih seperti Liestiadi dapat dipastikan memiliki hati untuk membawa kemajuan untuk tim PSMS Medan di sisa peluang yang masih ada saat ini di babak 12 besar kompetisi Liga 2 musim 2023-2024.
"Dengan materi pemain yang kondisi adanya ini saya fikir masih berimbang. Intinya bagaimana pelatihnya bisa meramu srategi, bisa membuat taktikalnya. Situasi seperti ini, lebih bagus cari orang yang anak Medan yang punya mungkin sedikit banyaknya hatinya untuk PSMS," katanya.
Dengan demikian, Benny juga berharap kepada para penggawa PSMS Medan agar tidak putus asa dan terus bekerja keras mengarungi pertarungan di babak 12 besar Liga 2 musim ini.
"Harapan saya yang dibesarkan PSMS, saya minta ke pemain itu berjuang lah karena PSMS ini adalah klub besar loh, fanatisme nya juga gak boleh dihilangkan," pungkasnya.
(Cr29/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.