Viral Medsos

Menteri LHK Siti Nurbaya Tegas Bantah Data Mahfud MD soal Deforestasi Hutan, Ini Klarifikasi Mahfud

Siti lebih lanjut menjelaskan deforestasi yang terbesar terjadi di tahun 2015 dengan angka 1,09 juta hektar karena El Nino besar dan kebakaran hutan.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar tegaskan data yang disebutkan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD soal deforestasi hutan adalah salah. Pernyataan itu disampaikan Siti Nurbaya di Kantornya KLHK, Selasa (23/1/2024). (HO) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Bantahan menohok Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. atas data yang disebutkan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD soal deforestasi hutan. Menurut  Siti Nurbaya Bakar, data yang disampaikan Mahfud MD adalah salah.

Pernyataan itu disampaikan Siti Nurbaya di Kantornya KLHK, Selasa (23/1/2024).

“Datanya nggak kayak gitu, datanya salah, saya nggak mau ngomong orangnya salah, saya ngomong datanya salah,” tegas Siti Nurbaya.

Siti lebih lanjut menjelaskan deforestasi yang terbesar terjadi di tahun 2015 dengan angka 1,09 juta hektar karena El Nino besar dan kebakaran hutan.

Selanjutnya, angka deforestasi terus turun hampir di setiap tahun hingga tahun 2022 dengan angka 104 ribu hektar.

“Dia mesti ngerti deforestasi itu apa sih, yang cara ngelihatnya gimana, cara ngitungnya gimana, kemudian kalau udah ngerti konsepnya, dia nggak bisa hitung deforestasi tahun ini, tambah deforestasi tahun ini, tanpa membayangkan spasialnya,”papar Siti Nurbaya.

Selain itu, kata Siti, bicara metode deforestasi itu harus dengan cara melakukan cek mulai dari cara hitung dan interpretasi satelit.

“Itu aja metodenya aja nggak cocok untuk Indonesia dan salah, karena kita udah uji, data tahun 2022 kita uji yang dilepas Global Forest watch di lapangan,” ucap Siti.

“Ayo ke lapangan sama-sama, cek, seperti apa yang kamu bilang primary forest dan seperti apa yang anda bilang deforestasi, ternyata setelah di cek di lapangan bukan forest, ternyata daun pisang, pohon pisang yang begitu bergerombol dengan kepadatan, kalau di satelit bisa sama, karena apa, karena dia warnanya gelap, kasar teksturnya, jadi mungkin diinterpretasinya seperti oh ini forest, ini forest semua,” kata dia menjelaskan.

Maka itu Siti menegaskan untuk menghitung angka deforestasi harus memahami metode terlebih dahulu.

“Metodenya harus dipahami, maka saya harus bilang ayo kita beradu metodenya dulu, karena kan yang benar, saya sih enggak ada masalah mau apapun hasilnya tapi metodenya dulu dong yang benar, mau polusi udara kek, mau soal polusi air kek, apalagi deforestasi,” tegas Siti.

Sebelumnya calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat Pilpres 2024 menyoroti soal terjadi pembabatan hutan atau deforestasi.

Dari data yang di kantonginya, Mahfud MD mengatakan deforestasi mencapai 12,5 juta hektar.

Klarifikasi Mahfud MD

Terbaru, Mahfud MD menjelaskan bahwa dirinya dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya tidak ada yang salah soal membaca data deforestasi hutan.

Hanya saja, ia dan Siti menggunakan data yang berbeda.

Itu lah sebabnya Siti Nurbaya membantah data soal deforestasi di Indonesia yang dipaparkan oleh Mahfud dalam ajang debat ketiga pilpres.

"Memang betul bukan kesalahan, tapi perbedaan membaca data," kata Mahfud, Selasa (23/1/2024).

Menurut Mahfud, data yang dipaparkan Siti Nurbaya berdasarkan deforestasi neto.

Data ini juga ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Sedangkan, Mahfud menyebut data yang disampaikannya merujuk pada data Global Forest Watch.

"Nah global forest watch itu memotret hilangnya atau tutupan hutan dalam waktu tertentu," kata Mahfud.

"Sedangkan deforestasi neto itu merupakan deforestasi bruto dikurangi reforestasi sehingga sisanya seperti yang dikaakan oleh Bu Siti Nurbaya," sambungnya.

Dia menambahkan data yang dipakai Siti Nurbaya turut menghitung adanya reforestasi.

Sedangkan, data yang merujuk Global Forest Watch tidak menghitung soal reforestasi.

Menko Polhukam ini mengatakan dua cara membaca data ini sama benarnya.

"Saya pakai Global Forest Watch, yang memotret itu setiap tahun, ini rusaknya rusaknya dalam 10 tahun, nih segini loh rusaknya, bahwa ada reforastasi di tempat lain kan tidak memperbaiki yang rusak. Data lengkap tentang ini dari tahun ke tahun, tempat ke tempat," jelasnya.

Dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024), Mahfud mengungkapkan, deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektar hutan dalam 10 tahun terakhir.

Dikutip dari Tribunnews.com, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya membantah data Mahfud.

Siti Nurbaya menilai Mahfud keliru dalam mengkalkulasikan data, sehingga data yang dipaparkan berlebihan.

"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah. Saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya. Kalau dipakai sejak tahun 2013, ada persoalan konsep. Dan ada persoalan bagaimana membaca data," kata Siti Nurbaya saat ditemui sejumlah wartawan di Media Center Kementerian LHK, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Siti menjelaskan, angka deforestasi hutan di Indonesia pada tahun 2013 adalah 730.000 hektare. Kemudian di tahun 2015, angka deforestasinya meningkat menjadi 1,09 juta hektare.

"Jadi dari 0,73 juta hektare naik ke 1,09 juta hektare itu karena bencana El Nino di tahun 2015. Kemudian di tahun 2016 turun jadi 630.000 hektare, dilanjutkan 2017 menjadi 480.000 hektare, 2018 jadi 440.000 hektare,” ucapnya.

Di tahun 2019, kembali meningkat namun tidak signifikan. Kemudian di tahun 2022 menurun signifikan menjadi 104.000 hektare.

"Di tahun 2019, Indonesia kembali mengalami El Nino, tapi tidak separah di tahun 2015. Di mana, angka deforestasinya menjadi 460.000. Sekarang di tahun 2022, kita hanya deforestasi 104.000 hektare," sambungnya.

Bahkan, Siti menjelaskan penurunan angka deforestasi di Indonesia mendapat apresiasi di sejumlah lembaga internasional, termasuk Perdana Menteri Norwegia pada saat acara COP28.

"Dan kita Indonesia ini nggak main-main kalau deforestasi. Penurunannya mencapai 65 persen dari tahun lalu ke tahun sebelumnya, atau tahun 2022," tuturnya.

Siti pun mempertanyakan sumber data yang disampaikan Mahfud soal adanya 12,5 juta hektare lahan mengalami deforestasi.

Lebih lanjut, Siti menekankan penurunan angka deforestasi di Indonesia mendapat apresiasi di sejumlah lembaga internasional, termasuk Perdana Menteri Norwegia pada saat acara COP28.

"Dan kita Indonesia ini nggak main-main kalau deforestasi. Penurunannya mencapai 65 persen dari tahun lalu ke tahun sebelumnya, atau tahun 2022," tuturnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Lihat Berita Viral Lainnya di Tribun-Medan.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dibantah Siti Nurbaya soal Deforestasi Hutan, Mahfud: Bukan Salah, tapi Beda Data yang Dipakai"

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved