Berita Viral
PECAH Tangis Orangtua Kayla Rizki Mahasiswi Tewas Dibunuh Pacar, Sebentar Lagi Mau Wisuda
Pecah tangis orangtua Kayla Rizki Andini mahasiswi yang tewas dibunuh pacarnya Argiyan Arbirama (20) karena menolak berhubungan badan
Namun meski begitu, Argiyan tak ditangkap.
Playboy bengis ini masih melenggang bebas, hingga kembali memakan korban.
Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkap alasan Argiyan belum ditangkap.
Dua laporan sebelumnya ternyata masih diselidiki.
Namun, penyelidikan laporan tersebut terkendala karena pelaku sulit ditangkap.
“Terkait dengan adanya dua laporan sebelumnya, tentunya laporan ini masih dilakukan penyelidikan karena pelakunya sendiri cukup licin. Di mana, pelaku sempat kabur ke luar daerah,” kata Wira di kantornya, Senin (22/1/2024).
Lebih lanjut, Wira menyampaikan bahwa dua laporan tersebut diambil alih Polda Metro Jaya.
"Terkait dengan dua laporan (LP) polisi yang ada, kami akan koordinasi dengan satuan kewilayahan setempat nantinya untuk LP tersebut akan kita tarik penanganan ke Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya," jelasnya.
Baca juga: Status Hukum Bupati Madina dan Wakil Bupati, Diperiksa dari Pagi hingga Siang di Polda
Baca juga: Lagi, Polisi Gerebek Sarang Narkoba di Medan Sunggal dan Kutalimbaru, Diantara 11 Pemakai 1 Wanita
Keluarga Tak Terima Pelaku Diancam Maksimal 15 Tahun
Rekonstruksi pembunuhan mahasiswi KRA telah digelar, Selasa (23/1/2024). Hendrawan (40), paman dari KRA, mahasiswi yang dibunuh Argiyan Arbirama menilai ancaman penjara selama 15 tahun tak setimpal dengan perbuatan keji pelaku.
"Saya tidak terima, tidak setimpal 15 tahun penjara. Saya minta hukum dia itu hukum mati sekalian, itu yang setimpal. (Permintaan) dari keluarga, dihukum mati sekalian," ujar Hendrawan.
Dia berharap, agar pelaku dihukum semaksimal mungkin. Apalagi, pelaku juga memerkosa sang keponakan. "Dia bisa hidup 15 tahun penjara, dia kembali lagi ke luar. Itu enggak setimpal bagi kami. Kami minta dengan hukum mati sekalian itu yang kami harapkan dari kepolisian," ungkap Hendrawan.
Sementara itu, adik sepupu KRA, Irdan (19) menyampaikan, sebelum tewas korban diminta datang ke rumah kontrakan pelaku.
Argiyan berdalih, korban bakal dikenalkan kepada orangtuanya.
"Sebenarnya di kampus lagi bimbingan sama dosen, terus bilangnya sudah pulang jam 14.00 WIB dijemput. Itu enggak ada kabar, mungkin dipikir main atau segala macam," jelas Irdan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.