Viral Medsos
PENGGALIAN MAKAM Lisna Manurung Jadi Tontonan Warga, Awalnya Dilaporkan Meninggal Dunia Tidak Wajar
Sejumlah warga berkumpul di area pemakaman Lisna Manurung yang berada di Desa Lobu Tolong Habinsaran, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humabahas
TRIBUN-MEDAN.COM - Penyidik Polres Humbang Hasundutan (Humbahas) bersama tim dokter forensik dari RS Bhayangkara TK II Medan melakukan Ekshumasi (penggalian mayat atau pembongkaran kubur) Lisna Manurung pada Sabtu (27/1/2024) hari ini.
Sejumlah warga berkumpul di area pemakaman Lisna Manurung yang berada di Desa Lobu Tolong Habinsaran, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Mereka menonton proses ekshumasi. Pantauan Tribun-medan.com, terlihat sejumlah pihak keluarga juga di lokasi pemakaman.
Ada juga ibu korban, Rosintan Nababan (60) yang didampingi putrinya, Agustina Manurung.
Pihak keluarga masih setia menunggu proses ekshumasi tersebut.
Mereka duduk di atas tikar yang dibentangkan berada di dekat makam.
Rosintan Nababan terlihat sedih. Sesekali ia menundukkan kepala sembari menatap makam putrinya.
Pihak keamanan dari kepolisian dan damkar juga telah berada di lokasi.
Makam tersebut berada sekitar 200 meter dari jalan perkampungan dan berada di pemakaman umum.
Untuk saat ini, makam tersebut telah dipasangi garis polisi dan ditutup rapat.
Sebelumnya, jadwal ekshumasi ini dilakukan berdasarkan surat Polres Humbahas yang dilihat Tribun-medan.com, Jumat ( 26/1/2024).
Dalam surat pemberitahuan perkemban hasil penyidikan yang dikeluarkan Reskrim Polres Humbang Hasundutan pada 22 Januari 2024 tersebut, menjelaskan bahwa pada Sabtu, 27 Januari 2024, tim penyidik Polres Humbahas bersama pihak dokter forensik RS Bhyangkara TK II Medan, akan melakukan ekshumasi/gali kubur terhadap korban Lisna Manurung.
"Hal itu dilakukan untuk pemeriksaan secara lab forensik terkait adanya laporan tindak pidana dugaan pembunuhan terhadap korban Lisna Manurung sebagimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHPidana pada 26 Desember 2023 di Desa Lobutolong Habinsaran, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbahas."
Surat surat pemberitahuan perkemban hasil penyidikan dugaan pembunuhan Lisna Manurung ini ditanda-tangani Kasat Reskrim Polres Humbahas, AKP Bram Chandra Sihombing.

Sebelumnya, Rosintan Nababan telah membuat laporan polisi di Mapolres Humbahas.
Ia juga telah kisahkan Lisna Manurung (30) tinggalkan dua anak yang masih kecil.
Ia pun terlihat tak kuasa menahan tangis saat berada di Mapolres Humbahas saat menyampaikan laporan polisi terkait kasus kematian putrinya, Senin (8/1/2024).
Amatan Tribun Medan, ia didampingi oleh putri bungsunya bernama Sundayani Agustina Manurung (25).
Bersama Kuasa Hukum Benri Pakpahan, keluarga Lisna Manurung berharap penyebab kematian Lisna Manurung segera terungkap.
Ia juga menyampaikan, , Lisna Manurung memiliki dua anak yang masih kecil, umurnya 3 tahun dan 1,5 tahun.
Rosintan Nababan sebutkan, cucunya yang paling besar kini ia rawat dan yang kedua dirawat oleh ayah kandung anak tersebut, suami Lisna Manurung.
"Cepat tuntas bagaimana sebetulnya kematian anakku. Ia orangnya baik," ungkap Rosintan Nababan beberapa waktu lalu.
Ia juga berharap, kedua cucunya dalam keadaan sehat walau sudah ditinggalkan ibunya.
Kini, cucunya yang berumur 3 tahun tersebut sudah diasuhnya sementara cucunya yang paling kecil masih dirawat menantunya, suami Lisna Manurung.
"Aku berharap pahompuku dijaga baik-baik. Pahompuku sehat-sehat," sambungnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Sundayani Agustina Manurung yang ikut serta mendampingi ibunya ke Mapolres Humbahas.
"Siapapun yang mengasuh anak kami itu, dirawatlah dengan baik. Dan harapan kami, anak kami yang dua itu bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bijaksana," sambungnya.
Lisna Manurung dan suaminya bekerja sebagai petani di Kecamatan Paranginan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Mereka menikah sudah sekitar 3 atau 4 tahun karena anak yang pertama sudah 3 tahun. Mereka hidup sebagai petani," pungkasnya.

Penjelasan kuasa hukum korban
Sebelumnya, Kuasa hukum dari pihak keluarga korban menyebutkan bahwa kematian dari Lisna Manurung diakibatkan karena dugaan pembunuhan.
Hal itu diungkapkan Penasehat Hukum keluarga korban, Benri Pakpahan, saat mendampingi ibu dan adik dari korban, Rosintan Nababan dan Agustina Manurung, kala membuat laporan pengaduan ke Polres Humbahas pada Senin (8/1/2024).
Pihak keluarga terdiri dari sang ibu (Rosinta Nababan), adik korban (Agustina Manurung) membuat laporan polisi terkait kematian tak wajar Lisna Manurung (30) pekan lalu.
Setelah membuat laporan, Kuasa Hukum Benri Pakpahan menyampaikan sejumlah alasan kedatangan mereka ke Mapolres Humbang Hasundutan (Humbahas).
"Kedatangan kami ke Polres Humbahas hari ini, sebagai penasehat hukum dari ibu yang bernama Rosintan Nababan dimana ada dugaan pembunuhan yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2023 yang lalu di Desa Lobu Tolong Habinsaran, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbahas," ujar Benri Pakpahan kepada Tribun-Medan.com di Mapolres Humbahas, Senin (8/1/2024).
Penyebab kematian Lisna Manurung sempat simpang siur
Kematian Lisna boru Manurung, kata Benri Pakpahan, diakibatkan adanya dugaan pembunuhan.
"Bukan seperti yang awal beredar di masyarakat sekitar yakni bunuh diri dan jatuh di kamar mandi,"kata dia.
"Ada dugaan pembunuhan terhadap putri ibu ini yang bernama Lisna H Manurung. Kami sudah membuat laporan ke Polres Humbahas hari ini," tuturnya.

Selanjutnya, Benri Pakpahan mengutarakan kronologi kejadian keluarga mengetahui informasi kematian Lisna Manurung tersebut.
"Ibu almarhumah bernama Rosintan Nababan menceritakan, sekitar pukul 17.00 WIB pada tanggal 26 Desember 2023, ia menelepon putrinya, tapi nomor putrinya tidak aktif," tuturnya.
Sekira pukul 18.00 WIB, adik korban yang tengah berada di Banten menelepon ibunya sembari menyampaikan agar melihat kondisi kakaknya atau kondisi almarhumah.
Beberapa saat kemudian, ada tetangga korban menelepon ibu almarhum bahwasannya Lisna H boru Manurung sudah meninggal dunia," sambungnya.
"Setelah itu ibu almarhumah langsung pergi melihat kondisi putrinya. Setibanya di rumah almarhum, ibunya sudah melihat bahwa mayat sudah dipakaikan kebaya dan dibedaki," sambungnya.
Penyebab kematian Lisna Manurung simpang siur. Ada yang mengatakan karena jatuh di kamar mandi, meninggal di dapur, bahkan ada juga informasi yang menyebutkan akibat bunuh diri.
"Ibu ini (Rosintan Nababan) juga tidak diperkenankan saat merapat ke mayat karena harus menunggu mayat dibedaki. Informasi awal dari keluarga suami almarhumah yang kebetulan berada di situ mengatakan meninggal karena jatuh di kamar mandi," terangnya.
"Ditanya lagi suaminya almarhum, ia sebutkan bahwa Lisna meninggal di dapur," terangnya.
"Lalu, keesokan harinya, kepala desa mengatakan bahwa almarhum tidak bisa mendapatkan sakramen dari gereja untuk acara pemakaman karena alasannya bunuh diri," sambungnya.

Kejanggalan tersebut terlihat dari kondisi leher almarhumah setelah meninggal dunia.
Keluarga Lisna boru Manurung yang datang dari Tarutung setelah mengetahui informasi tersebut langsung mengecek leher Lisna Manurung sembari mengabadikannya dalam bentuk video.
"Di sini sudah terlihat ada kejanggalan. Lalu, ada saudara dari Tarutung langsung mengecek di bagian leher almarhum sembari mengabadikannya dalam bentuk video. Pada bagian leher, ada seperti bekas jeratan tali dan ada seperti bekas kuku," ungkapnya.
Dengan aneka kejanggalan ini, pihak keluarga yang didampingi oleh kuasa hukum membuat LP ke Polres Humbahas.
"Itulah yang janggal kita rasa, sehingga kita buat laporan ke Polres ini," pungkasnya.
Sementara, Tibun-medan.com juga sudah meminta keterangan dari pihak Polres Humbang Hasundutan (Humbahas).
Menurut pihak Polres Humbahas, untuk sementara ini, masih dalam tahap proses pemeriksaan saksi-saksi.
Harapan ibunda Lisna Manurung
Bersama Kuasa Hukum Benri Pakpahan, keluarga Lisna Manurung berharap penyebab kematian Lisna Manurung segera terungkap.
Dikisahkan, Lisna Manurung memiliki dua anak yang masih kecil, umurnya 3 tahun dan 1,5 tahun.
Rosintan Nababan sebutkan, cucunya yang paling besar kini ia rawat dan yang kedua dirawat oleh ayah kandung anak tersebut, suami Lisna Manurung.
"Cepat tuntas bagaimana sebetulnya kematian anakku. Ia orangnya baik," ungkap Rosintan Nababan, Senin (8/1/2023).
Ia juga berharap, kedua cucunya dalam keadaan sehat walau sudah ditinggalkan ibunya.
Kini, cucunya yang berumur 3 tahun tersebut sudah diasuhnya sementara cucunya yang paling kecil masih dirawat menantunya, suami Lisna Manurung.
"Aku berharap pahompuku dijaga baik-baik. Pahompuku sehat-sehat," sambungnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Sundayani Agustina Manurung yang ikut serta mendampingi ibunya ke Mapolres Humbahas.
"Siapapun yang mengasuh anak kami itu, dirawatlah dengan baik. Dan harapan kami, anak kami yang dua itu bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bijaksana," sambungnya.
Lisna Manurung dan suaminya bekerja sebagai petani di Kecamatan Paranginan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Mereka menikah sudah sekitar 3 atau 4 tahun karena anak yang pertama sudah 3 tahun. Mereka hidup sebagai petani," tuturnya.
Hingga saat ini, keluarga Lisna Manurung masih menungu proses hukum yang tengah berjalan di Mapolres Humbahas.
Tangis Pilu Agustina Manurung
Diberitakan sebelumnya, tangis pilu Agustina Manurung atas kepergian sang kakak, Lisna Manurung (30), untuk selamanya.
Sundayani Agustina Manurung dan Lisna Manurung merupakan dua kakak beradik yang dilahirkan seorang ibu R Br Nababan.
Mereka tinggal di Naga Saribu I, Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Menilik dari akun Facebooknya, Lisna Manurung berusia 30 tahun, meninggalkan dua anak yang masih kecil-kecil.
Satu anak berusia 3 tahun dan si bungsu masih berusia 1,5 tahun.

Kini, viral di media sosial kronologi kematian sang kakak, Lisna Manurung alias Mak Kokoh itu.
Lisna Manurung (30) meninggal dunia disebut tidak wajar di dalam rumahnya pada Jumat (26/12/2023) sekitar pukul 18:30 WIB.
Padahal menurut Agustina Manurung, pada pukul 16:43 WIB, Lisna Manurung masih update status Whatsapp.
Tangis pilu sang adik, Agustina Manurung, turut diunggah di media sosial.
Sejumlah foto kebersamaan Agustina dengan sang anak dari mendiang Lisna Manurung diabadikan.
Dua anak kecil itu saat ini bersama Agustina Manurung dan juga neneknya R Br Nababan.
"Semoga kamu tumbuh menjadi anak yang bijaksana, kuat seperti namamu kokoh, dan mempunyai hati yang lembut sama perempuan ataupun sama istrimu nantinya ya amang, Tuhan Yesus Memberkatimu Kokoh Delano Smith,"tulis Sundayani Agustina Manurung dalam keterangan foto yang dikutip Tribun-Medan.com, Senin (8/1/2024).

Terpantau, dari sejumlah foto, Agustina Manurung menggendong sang anak dan juga tengah bermain.
Bahkan, Agustina Manurung turut membawa si kecil beribadah di Gereja.
Kehadiran sosok Agustina Manurung, seakan menjadi "pengganti" ibu untuk memberikan perhatian bagi kedua anak-anak dari mendiang Lisna Manurung.
"Malo ni anakmon kak Lisna Manurung, kita telpon mama? Gak, kenapa? Mati inna ibana, ai diboto ibana be naung lao ho tu siamunni Tuhan i,"tulis Agustina.
(Pintar kali anakmu ini kak Lisna Manurung, kita telpon mama? Gak, kenapa? Mati katanya, sudah tau dia kalau dirimu sudah pergi menghadap Tuhan).

"Ida jo anak mon siakkangan on kak. Mana mama amang? Itu di tanah, mati inna anak ta si kokoh ini, dipatudu ibana do tu udeonmi kak hae boi nian ibana makkatai, mungkin ramakkatai ibana diparlaomi nasonggot i kak, godang sukkun-sukkun ni halak naso boi hualusi kak, godang mandok sehat dope ibana, baru mambaen status fb dope ibana, masa ittor monding? Sudena dang percaya kak, hera na nipi ma diparlaomon kak. Ditadikkon homa anakta i nadua i, siappudanmu umur 1.5 tahun dopena. Ngeri hian ma ditaon anakta si nadua on kak, jala ngeri do tong dialami hami, apalagi omak kak, dang adong tonamu tu hami, dang adong tanda-tanda ni parlaomon, roma nian tondimi tu au paboahon sudena on kak, asa boi hualusi sukkun-sukkun ni akka jolma i, alana godang do jolma naso porsea. Hae monding alani sahit tabo dope kak, on dang huboto mandok monding alani aha ho kak, mekkel au di jolo ni jolma, ale rohaku malengleng hian do kak, sai marangan-angan au torus mamikkiri namasa on haccit hian lao pergantian tahun on kak,"tulis Agustina Manurung.
(Lihat dulu anakmu si sulung ini kak. Mana mama? itu di tanah, mati kata anak kita si Kokoh ini, ditunjuknya ke kuburanmu itu kak, andainya dia sudah bisa bicara lancar, mungkin sudah berbicara dia atas kematianmu itu kak, banyak pertanyaan orang lain ke aku tapi tak bisa kujawab, banyak yang bilang, masih sehat dia, baru update status FB nya dia, masa sih langsung mendinggal dunia. Semua tidak percaya kakak, seperti mimpi kepergianmu itu kak. Kau tinggalkan anakmu yang dua itu, si bungsu masih usia 1,5 tahun. Sedih sekali beban anak yang dua ini kak, ngeri juga yang kami alami, apa lagi mama kita kak, tidak ada pesanmu ke kami, tak ada tanda-tanda kepergianmu, datanglah rohmu kak menghampiri aku memberitahukan semuanya kejadian ini kak, biar bisa aku jawab pertanyaan orang-orang, karena banyak orang tidak percaya atas kepergianmu. Kalau meninggal karena sakit masih wajar kak, ini tak bisa aku sebutkan meninggal karena apa kak. Senyum aku di depan orang, tapi hatiku hancur sekali kak, aku terus melamun dan berpikir atas kejadian ini, sakit kali kurasakan di pergantian tahun ini kak).

"1993-2023. Oktani 30 tahun do hape perjuanganmu di portibion. 2019-2023 oktani 4 tahun do hape kk namarkeluarga i. Boasama ikkon lao pergantian tahun on songon dialami hami lungun ma panadikkononmon, naborngin hita terakhir chat, cerita kk tu au, dang terlalu hutaanggapi, na diari minggu kk jalo hepenghu 100, dang hulean, jukkat hian au kan kak, boasama dang hulean hepeng i, boasama dang hubege kk curhat, penyesalan do di au on, huida nangkin status wa ni kk jam 5 i, dang hu komen, sibuk au tu diriku sandiri, hape ittor roma kabar 18:30 unga monding inna kk, hera nipi do di au on sudena, boasama dang adong tonamu tu hami, tu oma. Dang asi roham tu gelleng mu naduai baru dope ulang tahun anakta si Kokoh i, ale boasama pas bulan lahirni anaktai lao ho manadikkon hami salelengna, aha dipikkiri ho kk, boasa ikkon toppu songonon.. Ngerima poang, jolma mulak lao martahun baru do. Ale molo au mulak alani berduka, saihera boru ni namora ma au, 2 hali sataon mulak. Kakak, bege jo au, dang remengonmu be au? Dang marbada be hita? Ai ngerima on kak holan hita nadua do tubuni oma, ale ikkon ma tadikkonommu hami secepat on," sambung Agustina dalam curhatannya.
(1993-2023. Hanya 30 tahun perjuanganmu di dunia ini. 2019-2023 hanya 4 tahun kk berumah tangga. Kenapa harus pergi di pergantian tahun ini kak, yang kami alami sangat kesedihan atas kepergianmu, tadi malam kita masih chat, cerita kakak ke aku, tapi tidak terlalu kutanggapi, hari minggu itu kakak meminta uangku 100, gak kukasih, nakal kali aku kan kak, kenapalah tidak kukasih uangku itu, kenapalah gak kudengarkan curhatan kakak, penyesalan sama aku ini, masih kulihat status WA kakak jam 5, tak kutanggapi, sibuk aku dengan diriku sendiri, tiba-tiba datang kabar jam 18.30 kakak meninggal dunia, seperti mimpi kurasa semuanya, kenapalah tidak ada tanda-tanda (pesanmu) ke kami ke mama. Gak kasihan kakak sama anakmu yang dua itu, baru berulang tahun anak kita si Kokoh itu, tapi kenapa pas bulan lahirnya itu kakak pergi untuk selamanya, apa yang kakak pikirkan, kenapa tiba-tiba semua. Perih kali, orang pulang untuk bertahun baru, tapi aku pulang karena berduka, udah macam putri orang kaya aja aku, dua kali setahun pulang. Kakak, dengarkan dulu aku, gak cerewetanmu lagi aku? Gak berantem lagi kita? Perih kali kak, hanya kita berdua yang dilahirkan mama kita, tapi harus kau tinggalkan kami secepatnya).

"Dulu aku pulang kampung karena mau acara mangadati kalian kak, tapi akhir tahun 2023 aku pulang buat melihat mu terakhir kalinya, kini kita sudah beda alam, selamat tahun baru buat mu di alam sana ya kak, bahagialah di atas sana, dan sehat-sehat kami yang kakak tinggalkan dan kami bisa sabar dan tabah untuk kepergianmu,"lanjutnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.