Tribun Wiki
Profil Mardigu Wowiek atau Bossman, Pengusaha dan Juga Pengamat Intelijen
Nama Mardigu Wowiek sering kali muncul di berbagai platform media sosial. Lantas, seperti apa profilnya?
TRIBUN-MEDAN.COM,- Mardigu Wowiek Prasantyo atau lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu kembali menjadi sorotan masyarakat.
Nama Mardigu Wowiek muncul dalam kolom pencarian Google sejak Jumat (26/1/2024) kemarin karena isu tak sedap.
Beredar potongan foto di media sosial, yang menarasikan bahwa Mardigu digerebek warga.
Dalam unggahan di akun X atau Twitter @PartaiSocmed, dinarasikan bahwa Mardigu digerebek warga saat tengah berada di rumah seorang wanita bernama Destaza Hidayat.
Destaza Hidayat adalah istri dari Muhammad Hanif Wicaksono, pria yang dipenjarakan Mardigu atas tuduhan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE.
Beberapa tahun terakhir, Mardigu Wowiek diisukan punya hubungan dengan Destaza Hidayat dimaksud.
Sehingga ketika Mardigu datang ke rumah Destaza, anak dari si wanita melapor ke warga.
Kabar ini kemudian viral dan trending di Twitter.
Lantas, seperti apa profil dari Mardigu Wowiek ini? Berikut ulasannya.
Profil Mardigu Wowiek
Nama Mardigu mulai mencuat sebagai pengusaha saat Mardigu menciptakan cyronium, salah satu pilihan investasi berbasis cryptocurrency.
Dia membuatnya bersama perusahaannya yang bernama PT Santara Daya Inspiratama.
Cryptocurrency adalah mata uang digital. Perkembangannya cukup pesat sejak 2015.
"Dunia sejenis cryptocurrency ini adalah bisnis masa depan. Dunia other income anak millenial," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/5/2018).
Menurut Mardigu, cyronium merupakan mata uang digital yang memiliki aset jaminan berupa koin dalam bentuk fisik. Dia menggunakan teknologi blockchain untuk mendukung adanya transparansi dalam investasi.
Mardigu mengklaim cyronium lebih stabil dan harganya tidak akan turun dratis seperti cryptocurrency lainnya.
Bahkan dalam dunia usaha, Mardigu disebut-sebut sebagai mentor bisnis Sandiaga Uno.
Ia jug disebut termasuk pengusaha 32 perusahaan skala nasional dan regional.
Mardigu memiliki usaha diantaranya di bidang oil dan gas.
Pendapatan Mardigu di bisnis ini diklaim mencapai US$200 juta
Mardigu adalah Owner PT Titis Sampurna, PT Empora Gaharu, Narapatih Mind & Mental Clinic.
Bahkan disebut, jika Mardigu mematikan aliran gasnya ke Singapura, maka separuh negara itu akan gelap gulita.
Pakar Mikro Ekspresi
Mungkin sebagaian besar orang mengenal Mardigus sebagai seorang pengusaha.
Namun siapa sangka jika latar belakang keilmuannya sebenarnya adalah seorang pakar Micro Expressions.
Hal itulah yang menjadi alasan dia menjadi salah satu pengamat teroris di tahun 2005-2010.
Dia kerap muncul di media sebagai pengamat teroris ketimbang sebagai seorang pengusaha.
Mardigu mengaku sudah mewawancarai lebih dari 400-an teroris salah satunya Nurdin M Top.
Pengamat terorisme
Jauh sebelum disebut-sebut pengusaha, Mardigu juga didapuk sebagai pengamat terorisme.
Banyak pemberitaan Kompas.com memuat pendapatnya ketika berbicara mengenai kasus-kasus terorisme di Indonesia.
Seperti pada pemberitaan Kompas.com, Rabu (10/3/2010), Mardigu meyakini salah satu teroris yang tewas dalam penyergapan polisi di Pamulang pada 2010 adalah Dulmatin.
Dia mengatakan terduga Dulmatin adalah otak di balik aksi bom bunuh diri di Bali pada 2002.
Dulmatin bergerak di Indonesia dengan guardian angels seperti dr Fauzi.
Mardigu mengatakan keduanya telah saling mengenal sejak di Poso dan Ambon.
Tak hanya itu, Mardigu juga ikut berbicara saat ada ledakan di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013). Satu paket meledak dalam peristiwa itu, dan 3 orang mengalami luka ringan.
Dia menilai sekitar 10.000 anggota intelijen tak mampu meredam pergerakan kelompok teror dan menjamin rasa aman warga negara.
Sebanyak 10.000 orang itu tergabung dalam Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Intel Indonesia ada 10.000 orang. Sementara kelompok ini paling cuma seribu. Jadi selama ini BIN ngapain, BAIS, BNPT? Intel sekarang enggak bergerak," ujarnya untuk Kompas.com, Senin (5/8/2013).
Dia bahkan menambahkan, selama ini intel hanya makan gaji buta dan kebanyakan hanya duduk-duduk daripada bergerak di lapangan.
Hal inilah yang menjadikan Mardigu prnah menjadi staf ahli Kementerian Pertahanan beberapa tahun silam.
Pernah Bikin Bill Gates Salah Tingkah
Siapa yang tak mengenal Bill Gates?
Pendiri Microsoft ini disebut-sebut sebagai orang terkaya di dunia.
Kekayaannya diperkirakan mencapai Rp 1.000 triliun lebih atau hampir setara dengan APBN negara kita.
Sekitar Mei 2008 lalu Bill Gates untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia.
Pada suatu momen ia bertemu sejumlah pengusaha tanah air untuk sekedar tanya jawab dan berbagi.
Pertemuan itu di hadiri seratusan pengusaha dan dikemas dalam bentuk acara makan malam.
Salah satu pengusaha yang beruntung mendapat kesempatan itu adalah Mardigu Wowiek.
“You could never be like Andrew Carnagie!," Demikian pertanyaan Mardigu.
“This very awkward statement. I read it few times about this question. It’s make me uncomfortable,” kata Bill Gates.
Ternyata Andrew Carnagie adalah idola Bill Gates.
Penganut MMT
Dalam pandangannya tentang kebijakan moneter, Mardigu mengaku anti IMF dan Bank Dunia.
Mardigu juga menentang dollar sebagai mata uang dunia yang dicetak semau-maunya tanpa oleh Amerika sejak 1971.
Mardigu bahkan mendorong pemerintah untuk mencetak uang (printing money) berlandaskan proyek.
Konsep ini disebut Mardigu sebagai Modern Monetery Theory (MMT).
Saat ini Mardigu sedang menggagas Uang Digital Cyronium yang bisa jadi merupakan cryptocurrency pertama Indonesia. Namun kabarnya usaha Mardigu tersebut ditentang Bank Indonesia hingga tak mendapat izin.
Penulis Buku
Helmy Yahya menyebut Mardigu sebagai sosok yang lengkap.
Pasalnya tak hanya sebagai pengusaha, pria asal Jawa Timur ini juga seorang motivator dan penulis buku.
Sederet buku Mardigu memang bicara tentang bisnis. Salah satu karyanya yang jadi best seller adalah Sadar Kaya.
Namun tak hanya soal bisnis, dia juga rupanya menulis novel.
Kritis ke pemerintah Jokowi
Sejak 2016 lalu, Mardigu mulai bersuara lantang mengkritik pemerintah Jokowi.
Mardigu mengkritik kebijakan ekonomi Indonesia yang dianggap terlalu condong ke China.
Salah satu kementerian yang "dikuliti" Mardigu adalah kementerian BUMN yang saat itu dipimpin Rini Soemarno.
Kini Mardigu gncar lagi mengeritik pemerintahan Jokowi dalam menghadapi pandemi corona.
Kekritisan Mardigu inilah yang membuatnya disukai sekaligus dibenci banyak orang.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.