Medan Terkini
Respons Bobby Nasution Kenapa ASN Pemko Medan Sering Pakai Baju Biru, Dukung Paslon Tertentu?
Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons isu ASN Pemko Medan tidak netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com -Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons isu ASN Pemko Medan tidak netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Satu hal yang jadi sorotan, ASN Pemko Medan di beberapa kegiatan menggunakan baju berwarna biru muda.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution angkat bicara
Bobby mengatakan, dia bersama ASN Pemko Medan dalam posisi serba salah.

"Warna baju biru salah, memberi program bantuan juga semua serba salah. Karena selama kampanye semua kegiatan Pemko Medan selalu dikaitkan dengan Pemilu. Apalagi acara HUT Korpri kemarin," jelasnya.
Menurutnya, sebelum Capres Nomor urut 02 menggunakan warna biru sebagai ciri kampanye mereka, warna dan logo Korpri sudah biru sejak puluhan tahun.
"Kita adakan kegiatan HUT Korpri, karena tahun lalu dan setiap tahun dirayakan. Untuk kegiatan dan agendanya itu sudah direncanakan dari jauh-jauh hari," jelasnya.
Menurutnya, Tidak ada dalam aturan PKPU tentang aturan larangan menggunakan warna baju yang dipakai Calon Presiden.
"Kalau memang tidak boleh yang dibuat dalam aturan PKPU. Misal, selama kampanye warna biru kuning dan lain sebagainya yang digunakan Paslon Capres pemerintah dilarang menggunakannya. Jika ada aturannya akan kami taati," ucapnya
Menurutnya, Jangan Gegara Kampanye, pemerintah tidak bisa bergerak menjalankan tugas yang seharusnya.
"Jangan batasi kami pemerintah karena masa kampanye ini," jelasnya.
Disinggung, warna biru di setiap kegiatan Pemko Medan baru muncul menjelang Kampanye, Bobby membantah hal itu.
"Saya rasa banyak juga ini yang mengenakan baju warna lain. Misal ini hijau dan saya putih. Jadi gini ya. Saya gak pernah maksa kegiatan Pemko Medan harus berwarna biru," ucapnya.
Menurutnya, jika ada larangan pemerintah dilarang untuk mengenakan baju berwarna yang mencirikan Capres, itu akan menyulitkan banyak hal.
"Di Sini bukan hanya Capres Cawapres aja. Ada Lembaga Eksekutif dan Legislatif. Ada banyak partai dan memiliki warna yang berbeda-beda. Jika dilarang (penggunaan warna baju). Bisa- bisa kita gak pakai baju semua," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.