Berita Viral

BUKAN Cuma Rasis ke Wanita Berhijab, Senator Arya Wedakarna Sering Bikin Onar, Ini Deretan Kasusnya

Anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarna menjadi sasaran amukan warganet setelah melontarkan pernyataan rasis di publik. 

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
BUKAN Cuma Rasis ke Wanita Berhijab, Senator Arya Wedakarna Sering Bikin Onar, Ini Deretan Kasusnya 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarna menjadi sasaran amukan warganet setelah melontarkan pernyataan rasis di publik. 

Arya menyampaikan pernyataan yang terkesan rasis dan memecah kerukunan umat bergama. 

Ia melontarkan kalimat agar tidak ada wanita yang memakai kerudung di Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

 Faktanya, tindakan rasis Arya tidak cuma kali ini saja. 

Arya sudah berulang kali melakukan tindakan rasis hingga kejahatan. '

Sebelumnya, Arya Wedakarna viral setelah beredar videonya pernyataan menolak staf penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggunakan penutup kepala.

Pernyataan Arya disampaikan dalam rapat dengar pendapat.

Dalam video tersebut, terlihat Arya sedang berbicara kepada pihak bandara pada sebuah rapat.

"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka. Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali. Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake," kata Arya sebagaimana dalam video yang beredar.

Arya kemudian memberikan klarifikasi.

Dia mengatakan pernyataan itu disampaikannya dalam rapat Komite I DPD RI utusan Provinsi Bali bersama jajaran Bandara Ngurah Rai, Bea-Cukai, dan juga instansi terkait di kantor Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023.

"Atas masukan daripada tokoh bangsa dan juga para pelingsir di Provinsi Bali maka saya mengklarifikasi terkait dengan beredarnya potongan dari acara rapat kerja kami Selaku Komite l Bidang Hukum DPD RI utusan Provinsi Bali," kata Arya dalam video klarifikasi yang diunggah di akun instagramnya.

Atas masalah-masalah tersebut, Arya mengklaim memberikan arahan kepada petugas Bea Cukai untuk bisa diprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali untuk menjadi staf di bagian terdepan atau frontliner yang menyambut para tamu setelah mendarat pesawat di airport Ngurah Rai.

"Perlunya frontliner yang mengedepankan ciri-ciri kebudayaan Bali, salah satunya dengan memakai beras suci saat bertugas. Hal itu telah diatur dalam Perda Bali bahwa seluruh komponen wisata di Bali adalah pariwisata yang dijiwai agama Hindu," kata Arya.

Arya juga meminta agar lebih mengedepankan ciri-ciri kebudayaan Bali di dalam proses menyambut selamat datang atau kritik atau pemeriksaan Bea-Cukai. Misalkan menggunakan bije atau beras suci yang biasanya didapat setelah bersembahyang. "Maka dari itu, kami tidak ada menyebutkan nama agama apa pun, nama suku apa pun, dan juga kepercayaan apa pun," kata Arya.

Hal tersebut kata Arya sudah selaras dengan peraturan Perda Bali No 2 Tahun 2012 yakni tentang Pariwisata Bali yang berlandaskan kebudayaan yang dijiwai oleh agama Hindu.

"Maka dari itu saya menyampaikan klarifikasi, dan juga seandainya jika ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan merasa keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus," pungkas Arya.

Anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarnass
Anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarna menjadi sasaran amukan warganet setelah melontarkan pernyataan rasis di publik. 

Setelah kasus ini mencuat, pada Jumat (2/2/2024), Badan Kehormatan (BK) DPD RI telah memutuskan memecat senator asal Dapil Bali, Arya Wedakarna lewat keputusan paripurna yang telah disahkan. Pemecatan tersebut imbas kasus dugaan rasis yang saat ini tengah diselidiki oleh Polda Bali.

“Sah, sudah di paripurna hari ini. Sah sah,” kata Ketua DPD La Nyalla Mattalitti saat dikonfirmasi, di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

La Nyalla menyampaikan, jika keputusan dari BK DPD RI untuk memecat Arya telah melalui proses mekanisme yang sah. Dengan mempertimbangkan beberapa persoalan yang sempat terjadi sebelumnya.

“Yang pasti yang putuskan BK, kemudian disahkan di paripurna. Tetapi BK sudah bisa dipecat. Dan memang sudah banyak sekali sih kasusnya AWK ini sudah banyak, berapa kali ya, 4 kali ya. Sudah diampuni-diampuni, nah ini menyangkut umat agama,” tuturnya.

Sementara itu, La Nyalla menjelaskan setelah dari BK DPD RI, keputusan pemecatan itu akan diteruskan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selanjutnya ditindaklanjuti, termasuk kandidat senator penggantinya.

“Tetapi kan proses pemecatan itu baru dari DPD ya, tinggal nanti kita ajukan ke presiden. Nanti bagaimana dengan presiden,” kata dia

“Kalau penggantinya bawahnya kali, tetapi itu harus disetujui presiden dulu. Kalau presiden setuju baru ada pengganti bawahnya. Ini kan keputusan presiden, kita gak tahu. Bisa jadi, AWK menuntut juga ke PTUN, kita enggak tahu kan hasilnya bagaimana,” tambahnya.

Anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarnarrrr
Anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarna

Deretan Kasus Arya Wedakarna

Senator asal Bali Arya Wedakarna sudah dikenal sering membuat onar. Dia mempunyai banyak kasus sebelum menjadi anggota DPD hingga telah menjadi anggota DPD RI. 

Tribun Medan coba rangkum deretan kasus Arya Wedakarna alias AWK. 

1. Ngaku-Ngaku Keturunan Raja Majapahit

Pada tahun 2009, AWK mengaku sebagai keturunan Raja Majapahit.

Ia menyampaikan kepada publik bahwa sudah dilantik Raja Majapahit Bali di Pura Besakih oleh pendeta Siwa Budha.

Pernyataan AWK ini mengundang reaksi budayawan.  

Budayawan bali, A.A Gde Benny Sutedja meminta Arya tak lagi mengaku-ngaku sebagai turunan Raja Majapahit.

2. Tolak Kedatangan Ustaz Abdul Somad

Lalu, pada tahun 2017 silam, Arya diduga menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad yang hendak berdakwah di Bali.

Hal itu terbukti dari unggahan statusnya di akun facebook dr Arya Wedakarna.

“Siapa pun boleh datang ke Bali, Pulau Seribu Pura, bahkan Raja Arab Saudi saja tidak masalah datang ke Bali untuk berlibur asal tanpa agenda politik terselubung. Tapi tentu Bali menolak jika ada oknum siapapun yang datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila. Ngiring kawal NKRI dan Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali,” kata Wedakarna melalui Facebook @dr.aryawedakarna, Jumat 1 Desember 2017.

3. Aniaya Ajudan Pribadi

Pada tahun 2020, ia dilaporkan oleh ajudan pribadinya ke Polisi, lantaran diduga telah melakukan penganiayaan.

Kasus itu disinyalir disebabkan sang ajudan menjatuhkan tas AWK.

Saat artikel ini diturunkan, banyak warganet yang memburu sang tokoh melalui akun instagram @aryawedakarna, namun tampaknya akun tersebut memilih untuk menutup kolom

4. Tolak Wanita Pakai Penutup Kepala di Bandara I Gusti Ngurah Rai 

Teranyar pada Desember 2023, Arya menyatakan agar pihak bandara tidak mempekerjakan wanita yang memakai penutup kepala. 

Ia berharap semua wanita yang bekerja di bandara tampil dengan gaya wanita Bali. 

Pernyataan ini menuai reaksi keras dari warganet hingga Arya dipecat dari keanggotannya di DPD RI.

Baca juga: Geram Anak Ketagihan Film Dewasa, Tukang Jahit Ini Tega Racuni Putranya, Mayat di Buang di Selokan

Baca juga: KISAH Letjen Soeyono Keriernya Terhenti saat Santer Isu Jadi KSAD dan Pecahnya Kerusuhan di Jakarta

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved