Empat Prodi Baru yang Dibuka Institut Teknologi Sepuluh Nopember di SNBP 2024

TRIBUN-MEDAN.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan segera meluncurkan empat program studi baru yang dapat dipilih melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2024. Apa saja program studi tersebut?

Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2024 lalu, ITS menyediakan 6.570 kursi yang terbagi atas 1.564 kursi atau 23,81 persen dari total kuota, 2.189 kursi atau 23,32 persen, 2.817 kursi atau 33,32 persen, dan 42,88 persen untuk jalur mandiri.

Mengenai program pembelajaran (prodi) baru ini, ITS mengatakan bahwa prodi ini sebelumnya hanya tersedia untuk seleksi mandiri. Lantas, apa saja prodi baru ITS yang akan dimulai pada tahun 2024? Berikut adalah daftarnya.

4 Prodi Baru ITS

Direktur Pendidikan ITS, Prof Siti Machmudah mengungkapkan, prodi tersebut terdiri dari:

1. Prodi Sains Data dari Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD)

2. Prodi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

3. Prodi Rekayasa Kecerdasan Artifisial (RKA)

4. Prodi Kedokteran dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK).

"Sebelumnya tahun 2023 lalu keempat prodi tersebut hanya ada di Seleksi Mandiri, namun saat ini sudah bisa dipilih pada SNBP dan SNBT," terang Mahcmudah dalam laman ITS

Dengan tambahan empat program studi baru ini, ITS kini memiliki 44 program studi S1 dan delapan program studi D4 yang dapat dipilih.

Mahcmudah menambahkan, saat ini masih ada satu program studi baru yang sedang menunggu pengesahan akreditasi untuk dapat mengikuti SNBP dan SNBT, yaitu Program Studi Transformasi Digital, yang bertempat di Departemen Sistem Informasi dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC).

Seleksi Mandiri Prestasi Berganti Skema

Mahcmudah juga menyampaikan bahwa skema seleksi mandiri prestasi ITS kini berganti nama menjadi seleksi mandiri beasiswa, dimana pada seleksi ini, ITS akan menawarkan beasiswa kepada calon mahasiswa yang memiliki prestasi khusus.

Beasiswa ini akan menjadi bentuk keringanan dari kewajiban membayar Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). Calon mahasiswa yang berhasil lolos seleksi hanya perlu membayar UKT.

"Jadi hanya wajib membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT)," tegasnya.

(cr30/tribun-medan.com)