Sumut Memilih
TPS Unik di Tanjung Pura Bernuansa Budaya Melayu, Hanya 14 Orang Tak Nyoblos
Seperti halnya di TPS 13 Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Beragam cara dilakukan petugas Tempat Pemnungutan Suara (TPS) bersama masyarakat setempat untuk memeriahkan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun ini.
Seperti halnya di TPS 13 Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Amatan Tribun Medan di lokasi, nuansa Budaya Melayu begitu terasa di TPS tersebut. Balutan ornamen dan pernak-pernik berwarna kuning, terpasang di pintu masuk dan bagian dalam TPS.
Dua payung berwarna kuning, juga terpacak diantara sisi pintuk masuk TPS. Bahkan petugas KPPS, juga mengenakan pakaian adat melayu.

Menariknya lagi, sebelum warga memasuki TPS, petugas KPPS melantunkan beberapa pantun, yang di mana agar membuat warga berantusias mencoblos surat suara.
"Ini adalah TPS 13 Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat," ujar Ketua KPPS, Yusuf, Rabu (14/2/2024).
Lanjut Yusuf, mengapa di TPS 13 bernuansa Melayu, memang di Desa Pekubuan sendiri identik dengan masa-masa kusultanan Melayu pada waktu itu.
"Karen zaman dulu, setiap sore desa ini disambangi sultan sambil menaiki kuda, sampai di sini ada namanya Jalan Kuda," ujar Yusuf.
"Jadi nuansa ini mau kita bangkitkan kembali, karena Melayu di sini dengan gairah bersama-sama kita bangun budaya Melayu, supaya masyarakat itu hadir untuk memeriahkan Pemilu 2024," sambungnya.

Kemudian, Yusuf menambahkan, sejauh ini masyarakat yang terdaftar hak pilihnya di TPS 13, sangat antusias.
Sedangkan itu, DPT di TPS 13 Desa Pekubuan, berjumlah 265 orang.
"Tapi yang kita serahkan atau yang ada orangnya cuma 234 orang. Dari 234 orang ini, yang hadir di TPS atau mencoblos sebanyak 220 orang. Artinya cuma 14 orang yang tak hadir di TPS untuk mencoblos surat suara," ujar Yusuf.
Namun pada intinya, ketua KPPS ini menjelaskan, nuansa Melayu di TPS 13 ini selain daya tarik, pihaknya ingin mengembalikan atau memunculkan budaya Melayu yang hampir hilang di Kecamatan Tanjung Pura.
(cr23/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.