Viral Medsos

SOSOK Haryanto Pengamen Wonogiri Ikut Caleg DPRD, Raih Suara Tertinggi, Diapresiasi AHY dan SBY

Ketua DPC Partai Demokrat Wawan Haryono membenarkan bahwa Kukuh mendapatkan suara tertinggi di internal partainya di Dapil Wonogiri 1.

Editor: AbdiTumanggor
TikTok
SOSOK Haryanto Pengamen Wonogiri Ikut Caleg DPRD, Raih Suara Tertinggi, Diapresiasi AHY dan SBY. (TikTok) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua DPC Partai Demokrat Wawan Haryono membenarkan bahwa Kukuh mendapatkan suara tertinggi di internal partainya di Dapil Wonogiri 1.

Kukuh Haryono menempati posisi pertama di partainya dari 10 caleg. "Jadi, Insya Allah beliau masuk, lolos sebagai anggota DPRD Kabupaten Wonogiri. Mudah-mudahan beliau lolos, saat ini sedang dilakukan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan," ujarnya.

Adapun Kukuh Haryano bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Wonogiri 1 yang meliputi Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Wuryantoro, Manyaran dan Eromoko.

Untuk sementara ini, berdasarkan hasil real count KPU di pemilu2024.kpu.go.id, Kukuh Haryano saat ini meraih suara terbanyak dari 915 tempat pemungutan suara (TPS) atau 69,40 persen.

Tak hanya itu, Kukuh bahkan dipuji oleh Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru saja dilantik menjadi Menteri ATR/BPN.

Kepada awak media di rumahnya di Dusun Kedungareng, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, pada Rabu (21/2/2024), Kukuh menceritakan alasan dan proses maju sebagai caleg.

Dengan memakai kaus berwarna hitam, celana jins, duduk di teras depan rumah limasannya sambil lesehan, dia menceritakan prosesnya maju sebagai caleg dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Selama setahun terakhir, ternyata dia sudah mulai mempersiapkan diri. Pekerjaannya sebagai pengamen ternyata bisa dibilang jadi senjata ampuh untuk mengenalkan diri ke konstituennya.

Selain itu, meledaknya konten video dia bernyanyi di TikTok juga mampu menambah senjata untuk menarik para pemilih, apalagi lagu yang dinyanyikan merupakan ciptaannya sendiri dengan bentuk jingle atau lagu pendek.

Tagline yang dia usung sekaligus menjadi lirik di lagunya: mboten saget nyangoni, mboten purun janjeni (tidak bisa memberika uang saku, tidak boleh menjanjikan), membuat masyarakat di dunia maya atau netizen memberikan suara dan dukungan moral kepada Kukuh.

Selama masa kampanye, ia sering membuat konten menyanyi di TikTok dan menghibur warganet.

Tak hanya itu, Kukuh juga membuat beberapa lagu selama kampanye, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk Partai Demokrat.

Dalam video di akun TikTok miliknya, @kukuhporso, ia menunjukkan pernah bertemu secara langsung dan melakukan video call dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pengamen Wonogiri Dapat Banyak Suara Modal Kampanye di TikTok, Ini Alasan Kukuh Haryanto Nyaleg DPRD
Pengamen Wonogiri Dapat Banyak Suara Modal Kampanye di TikTok, Ini Alasan Kukuh Haryanto Nyaleg DPRD (Instagram)

Jadi pengamen sejak SMP

Kukuh berprofesi sebagai pengamen sejak 2012. Setiap Senin-Jumat, ia mengamen di berbagai tempat, seperti di kampung dan pasar sekitar kota Wonogiri.

Namun, ketika weekend atau hari Sabtu-Minggu tiba, ia lebih sering mengamen di sekitar kawasan Waduk Gajah Mungkur.

Ia mengaku sudah mengamen sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), meskipun tidak dilakukannya rutin.

Terkait keinginannya menjadi caleg, Kukuh memang tertarik dengan dunia politik dan ingin berpartisipasi untuk menyejahterakan masyarakat.

“Saya selain menjadi pengamen juga menjadi aktivis. Semua kebijakan dari pemerintah pusat sampai RT memang banyak yang saya kritisi juga,” ungkap Kukuh kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Pada saat Pemilu 2019, ia sudah sempat punya keinginan untuk menjadi caleg. Namun, karena istrinya melahirkan, Kukuh mengurungkan niatnya.

Ia kemudian memutuskan untuk mulai masuk ke dunia politik dengan menjadi caleg pada Pemilu 2024 untuk DPRD Wonogiri.

Terkait dengan modal, Kukuh mengaku hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 100.000 untuk memasang WiFi paralel.

WiFi yang dibeli tersebut merupakan salah satu sarana untuk bersosialisasi agar masyarakat mengenal dirinya.

“Itu strategi saya untuk mengakali biaya yang kecil. Jadi saya bermain di media sosial agar orang kenal dengan saya,” tuturnya.

Kukuh menuturkan bahwa ia sering mengadakan live di TikTok dengan menyanyi sambil mendengarkan masukan dari warganet.

Sekali live di TikTok, penonton yang menyaksikan siaran langsungnya mencapai ribuan orang, dan kemungkinan, sebagian besar adalah dari Dapil Wonogiri 1.

Ia mengatakan bahwa sejak awal memang menargetkan pemilih pemula dan anak muda yang easy listening dan tidak ingin caleg yang bertele-tele.

“Kalau setiap hari saya post, dan sampai ke beranda mereka, akhirnya secara tidak sadar kan mereka jadi mengingat saya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan bahwa ibu kandungnya berasal dari Pacitan, hal itulah yang membuatnya merasa dekat dengan Partai Demokrat.

Selain itu, ia mengutarakan bahwa banyak saudaranya yang bergabung dengan Partai Demokrat di Pacitan dan merasa cocok dengan visi misi partai bernuansa biru tua tersebut.

“Meskipun di Wonogiri minoritas, saya merasa Partai Demokrat cocok dan klik dengan saya,” kata Kukuh.

Kukuh sendiri tidak mengira bisa bertemu dan berbincang langsung dengan SBY.

Ia awalnya membuat enam buah lagu untuk kampanye dan kebetulan semuanya ditonton puluhan juta kali di media sosial.

Kukuh menyatakan, apabila ditotal, keenam lagunya yang ada di media sosial sudah mencapai 300 juta kali penayangan.

Karena banyak yang menonton, berbagai lagu dan jingle yang dibuat Kukuh akhirnya sampai ke telinga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan juga SBY.

“Awalnya Pak SBY tahu dan dikirim pesan Whatsapp dari stafnya. Pak SBY saat itu mengapresiasi karena mengangkat branding Demokrat,” ujarnya.

Setelah itu, Kukuh mengatakan bahwa saat masa tenang, SBY pulang ke Pacitan dan ingin menemui dirinya.

Akhirnya, Kukuh dapat bertemu dengan SBY pada Senin (12/2/2024) yang kemudian diunggah di media sosial miliknya.

Ingin perjuangkan aspirasi masyarakat

Saat ditanya mengenai apa misinya, Kukuh berkata bahwa dirinya ingin memperjuangkan aspirasi rakyat.

Selama satu tahun turun ke masyarakat, ia mengatakan bahwa sejauh ini banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan infrastruktur di Wonogiri.

“Sebetulnya keluhannya banyak, yaitu seputaran infrastruktur, pertanian, dan UMKM. Tetapi banyak warga yang memang mengeluh soal infrastruktur,” imbuh.

Menurutnya, menjadi anggota dewan justru “turun kelas” karena menjadi wakil dari rakyat, bukan menjadi rakyat biasa lagi.

Selain itu, Kukuh tetap ingin berkarya sebagai musisi dan memperjuangkan soal kesenian.

“Justru ketika saya menjadi dewan, aspirasinya akan semakin terdengar. Di Dapil Wonogiri 1, ada sekitar 14.000 musisi jalanan dan suaranya akan saya perjuangkan,” terangnya.

Dalam video kampanye yang ia unggah di akun Tiktonya @kukuhporso itu, ia menyanyikan lagu ciptaannya sendiri sebagai media kampanye.

"Sugeng Tepang, kulo Kukuh Haryanto, caleg DPRD Kabupaten Wonogiri dapil 1, mboten saged, mboten saged nyangoni," ucapnya sambil bernyanyi.

Selain membawakan lagu perkenalan, lagu-lagu Kukuh juga berisi pandangannya sebagai calon politisi.

Salah satu lagunya berisi tentang desakannya untuk segera mengesahkan RUU perampasan aset.

Selain itu, Kukuh juga mengaku tak memiliki modal uang banyak untuk menjadi caleg.

Dirinya nekat nyaleg dengan niat baik dan mengayomi warga. Selain itu ia juga hanya modal pertemanan dengan berbagai orang.

"Mboten saged, mboten saged nyangoni, mboten purun janjeni, namung Insya Allah pengen ngayomi," ucapnya.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Artikel ini sebagian telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved