Breaking News

Berita Viral

Survei LSI: 69 Persen Penerima Bansos Coblos Prabowo, 17 Persen Pilih AMIN, 13 Persen Coblos Ganjar

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa para penerima Bansos memilih Prabowo-Gibran  dalam Pemilu 2024.

HO
Presiden Jokowi bagikan bansos 10 kg beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu, Tandon Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa para penerima Bansos memilih Prabowo-Gibran  dalam Pemilu 2024.

Data tersebut diambil berdasar hasil survei terbaru yang dilakukan pasca Pemilu, oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).

"Dukungan pada Prabowo-Gibran lebih tinggi di kelompok yang menerima dan merasa puas dengan pemberian bansos," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan saat merilis hasil survei terbarunya, Minggu (25/2/2024).

Adapun rinciannya, total ada 24 persen responden dalam survei terbaru LSI yang dilakukan pasca Pemilu 2024, mengaku mendapatkan bansos jelang pencoblosan.

Dimana dari 24 persen responden itu, 69.3 persen diantaranya memilih pasangan Prabowo-Gibran.

Sedangkan para penerima bansos yang memilih ke pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya 17.6 persen.

Sementara 13.1 persennya, memilih pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Dari yang menerima bansos itu, mayoritas puas dengan pemberian bansos tersebut," kata Dyajadi.

Diketahui, penyaluran bansos gencar dilakukan pemerintah jelang Pemilu 2024.

Bahkan, bansos itu banyak pula yang dibagikan langsung oleh Presiden Joko Widodo sehingga sempat menimbulkan kontroversi.

Adapun survei terbaru LSI ini dilakukan pada 19-21 Februari 2024.

Target populasinya adalah WNI yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.211 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening melalui wawancara.

Margin of error survei diperkirakan sekira 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Jokowi Bagi Bansos 10 Kg

Presiden Jokowi bagikan bansos 10 kg beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu, Tandon Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024).

Pembagian Bansos memang sering menjadi sorotan. Kini Jokowi memberikan alasan membagikan Bansos kepada warga.  

Katanya, bantuan beras diberikan kepada masyarakat karena harganya yang saat ini melonjak.

"Jadi kenapa pemerintah memberikan beras sebulan 10 kilogram. Karena kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik," ucap Jokowi di kawasan Tandon Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024).

Kata Jokowi, kenaikan harga beras tak hanya terjadi di Indonesia melainkan negara lain.

"Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan jika menerangkan jika kenaikan harga beras karena perubahan iklim.

"Jokowi menerangkan kenaikan harga beras di dunia terjadi akibat perubahan iklim sehingga banyak yang mengalami gagal panen," ucap Jokowi.

Karena perubahan iklim, produksi beras berkurang sehingga mengalami kenaikan besar.

"Hal ini membuat produksi berkurang hingga mengerek harga beras. Untuk itu pemerintah mau memberikan bantuan supaya bisa mengurangi beban masyarakat," pungkasnya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga membagikan hadiah sepeda pada warga Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024).

Pada saat datang ke lokasi, Presiden Jokowi juga sempat melempar kaos hitam sambil tersenyum kepada warga yang sudah menantinya.

Alasan Jokowi Tak Bagi Bansos Bareng Mensos Risma

Kenapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah meminta Mensos Tri Rismaharini untuk mendampinginya saat membagikan bansos sembako?

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan alasan mengapa Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kerap tidak diminta mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membagikan bantuan sosial (bansos).

Menurut Muhadjir, sebagai Mensos, Menteri Risma tentu punya program kerja sendiri.

Selain itu, Presiden Jokowi tidak mewajibkan menteri-menteri urusan teknis hadir mendampingi di setiap acara.

"Kalau soal kenapa Bu Risma tidak mendampingi selalu, Bu risma kan juga punya program. Dan Presiden tidak mengharuskan menteri teknis mendampingi. Satu, dua kali saja (mendampingi), termasuk saya," ujar Muhadjir dalam keterangannya dikutip Kamis (8/2/2024).

"Saya sebagai Menko mestinya harus dengan beliau. Tapi beliau paham menteri-menteri punya urusan. Beliau juga enggak nyaman kalau menteri terus ngintil (mengikuti). Ini masalah persepsi saja," katanya lagi.

Di sisi lain, Muhadjir mengungkapkan, Mensos Risma sedang gencar melakukan aktivitas lain, yakni mempromosikan program pemberdayaan masyarakat bertajuk Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena).

"Bu Risma sekarang sedang mempromosikan program pemberdayaan masyarakat yang disebut Pena itu. Beliau gencar-gencarnya mendorong itu. Pena itu Pahlawan Ekonomi Nusantara. Jadi keren itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Muhadjir juga menjelaskan mengapa Presiden Jokowi membagikan sendiri sejumlah bansos kepada masyarakat.

Dia mengatakan, penyaluran yang dilakukan Kepala Negara adalah sebagai simbolisasi bahwa program bansos sudah berjalan.

Selain itu, menurut Muhadjir, Presiden juga sekaligus meninjau apakah program bansos sudah terlaksana dengan baik atau masih ada kendala.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved