Berita Medan
Begini Penampakan Kabel di Simpang Unimed yang Jerat Leher Pengendara Hingga Nyaris Tewas
Di lokasi, terlihat langit-langit jalan dipenuhi tumpukan kabel yang tidak beraturan menghubungkan dari segala sisi.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Luthfi Simanjuntak (25), nyaris tewas setelah kabel yang menjuntai menjerat lehernya.
Tribun Medan, mendatangi lokasi kejadian yang terletak di Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, tepatnya di simpang Unimed.
Di lokasi, terlihat langit-langit jalan dipenuhi tumpukan kabel yang tidak beraturan menghubungkan dari segala sisi.
Semrawutnya kabel ini menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga dan pengendara yang melintas.
Di lokasi juga terlihat, beberapa kabel yang diduga menjadi penyebab leher Luthfi Simanjuntak nyaris putus, sudah dibakar.
Menurut salah seorang warga berinisial E, kabel-kabel ini cukup membahayakan bagi warga sekitar terkhususnya pengendara.
"Bahaya memang kabel-kabel ini, semberaut," katanya saat ditemui di lokasi, Kamis (29/2/2024).
Katanya, kabel-kabel tersebut sering tersenggol oleh mobil yang melintas di lokasi.
"Sering kena tabrak kabelnya sama truk, kadang sampai turun ke jalan kabel-kabel itu. Baru kemarinlah ada korban," sebutnya.
Sebelumnya, seorang pengendara motor bernama Luthfi Simanjuntak, nyaris tewas usai lehernya terjerat kabel yang mejuntai di tengah jalan.
Kejadian itu terjadi di Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, tepatnya di simpang 4 Unimed, pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 17.00 WIB.
Saat diwawancarai, Luthfi menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya.
Sore itu, ia berangkat dari rumah hendak menjemput istrinya yang sedang bekerja.
Dengan menggunakan sepeda motor, dia pun melaju melintasi jalan yang biasanya dilaluinya.
Namun, saat melintas di lokasi kejadian ia pun tidak menyadari adanya kabel menjuntai di tengah jalan. Lalu, tanpa sadar dirinya tiba-tiba terjatuh dari atas sepeda motor.
"Tidak ada tanda-tanda yang saya tahu saya langsung terkapar di aspal. Saya terkejut nggak tahu terlilit kabel," kata Luthfi kepada Tribun Medan, Rabu (28/2/2024).
Katanya, waktu itu dia sempat mengira kendaraannya ditabrak oleh pengendara lain, hingga dirinya terjatuh.
"Saya kira ketabrak, saya syok. Pengendara lain berhenti ada yang teriak 'mati itu, putus lehernya', spontan sekujur tubuh saya kebas, saya pegang leher saya rupanya sudah berdarah," sebutnya.
Saat sudah sadar, ia pun mencoba meminta pertolongan oleh warga yang sedang mengerumuninya.
Namun, tak ada seorang pun yang membantunya.
Malahan, para warga ini hanya merekamnya menggunakan kamera handphone.
"Saya balik badan sudah banyak yang merekam, saya minta nggak ada yang merespon. Jadi saya tergelak beberapa waktu di jalan," ungkapnya.
Luthfi mengatakan setelah beberapa saat tergeletak barulah ada dua orang warga mencoba menolongnya.
Kemudian, ia pun dievakuasi ke pinggir jalan.
Dalam keadaan leher yang berdarah, dia pun masih mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.
"Begitu diangkat saya tanya kenapa, siapa yang nabrak saya. Mereka bilang tenang saja dibawa saya ke pinggir. Tiba-tiba ada teriak, 'tahan mobilnya'," ujar Luthfi sambil mengingat kejadian tersebut.
Dia pun terus mendesak warga, untuk memberitahukan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi.
Di situ, ia mendapatkan informasi bahwa sebelum kejadian. Ada mobil boks yang menabrak kabel tersebut hingga menjuntai ditengah jalan.
Lalu, ia menabrak kabel tersebut hingga terkapar.
"Setelah saya desak, barulah dibilangnya kalau saya terlilit kabel, tadi ada mobil boks menabrak kabel. Mobil ini katanya milik Indomaret," bebernya.
Kemudian, ia pun meminta para warga untuk membawanya ke klinik terdekat agar bisa luka dilehernya diobati.
"Sakit kali leher saya, saya minta diantarkan ke klinik," ungkapnya.
Lalu, dengan menggunakan becak barang ia pun langsung dilarikan oleh warga ke klinik terdekat.
Ternyata, karena lukanya cukup para dari klinik dia pun dirujuk ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.
"Diperjalanan saya minta warga untuk menghubungi istri saya. Lalu, saya dirujuk ke Pirngadi," ujarnya.
"Di sana langsung ditangani oleh dokter bedah. Luka saya melingkar di leher hampir full, 90 persen. hanya ada beberapa senti yang tidak kena,"
"Lukanya ini sama seperti luka bakar, mungkin karena terjadi gesekan kabel dengan leher saya," sambungnya.
Saat di rumah sakit, dia pun mencoba menghubungi teman-temannya, untuk datang ke lokasi kejadian dan menahan mobil boks yang menabrak kabel tersebut.
Namun, setiba teman-temannya di sana mobil dan sopirnya sudah tidak ada lagi di lokasi.
Katanya, di lokasi kabel berserakan tersebut tampak sejumlah orang memakai baju seragam Telkom sedang memperbaiki kabel.
Ia menduga kuat, kabel tersebut merupakan milik Telkom.
"Menurut teman-teman saya, di lokasi ada petugas Telkom merapikan kabel," katanya.
Akibat kejadian itu, Luthfi yang merupakan warga Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, ini juga masih menjalani perawatan.
Ia dan keluarga juga masih kesulitan untuk biaya pengobatan karena sejauh ini tidak ada yang bertanggungjawab atas kejadian itu.
"Saya coba mengajukan BPJS, tapi ditolak karena ini kan kecelakaan. Jadi saya coba klaim ke Jasa Raharja juga, katanya ini masuk kategori laka tunggal," bebernya.
"Petugas kepolisian menyarankan, harus menuntut mobil boks dan pemilik kabel. Cuma itu, kendaraan saya harus di tahan jadi barang bukti,"
"Kita takut, kan semuanya itu butuh biaya. Tujuan saya membagikan ke media sosial, cuma ingin menyuarakan biar jangan ada korban lagi," tambahnya.
Sebelumnya, PT Telkom membantah, kabel yang jerat leher pengendara motor bernama Luthfi Simanjuntak miliknya.
Menurut General Manager Witel Medan, Agung Tri Cahyono pihaknya telah melakukan investigasi untuk memastikan kepemilikan kabel tersebut.
"Tim teknis yang bertugas dari Telkom Akses Medan dan Witel Medan segera melakukan investigasi dan pengecekan ke lokasi, sebagaimana informasi yang beredar di sosial media," kata Agung kepada Tribun Medan, Kamis (29/2/2024).
Katanya, dalam investigasi tersebut pihaknya menemukan bahwa kebel yang menjerat leher pengendara yang nyaris tewas itu bukan milik mereka.
"Setelah melakukan investigasi dan pengecekan hasilnya, kabel yang diduga menjerat korban dipastikan bukan milik Telkom," sebutnya.
"Melihat kondisi pada lokasi terjadinya peristiwa kecelakaan tersebut, dapat dipahami bahwa banyak kabel provider milik operator telekomunikasi dan internet yang dipasang melintasi wilayah itu," sambungnya.
Namun, saat disinggung terkait kabel tersebut milik siapa Agung mengaku tidak mengetahuinya.
"Kalau itu kabel milik siapa kita nggak periksa. Karena kita langsung fokus ke perangkat kita sewaktu info itu sampe ke kita," bebernya.
Kemudian, soal tiang kabel yang berdiri di lokasi kejadian, ia juga mengaku bukan milik dari PT Telkom.
"Kita juga kurang tahu. Tapi itu bukan milik telkom," ujar Agung.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik melalui perangkat dan aset-aset yang dimiliki.
"Oleh karena itu, Telkom selalu mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa merugikan masyarakat dan juga perusahaan," bebernya.
Meski demikian, pihaknya juga tutur perihatin terkait kejadian kecelakaan yang menimpa korban bernama Luthfi Simanjuntak.
"Sehubungan dengan adanya peristiwa kecelakaan pengendara motor yang diakibatkan oleh kabel yang menjuntai, Telkom turut prihatin," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.