Liga Belanda

Ajax Beri Penghormatan ke Legenda Keturunan Maluku Simon Tahamata, Berikut Sosok Oom Simon

Simon Tahamata adalah eks pesepak bola Belanda berdarah Maluku. Ia sempat mengukir karier gemilang bersama Ajax Amsterdam pada rentang 1976-1980.

Ajax Amsterdam
Simon Tahamata 

Kena Lemparan Fans Sementara itu, penggemar Ajax memberikan penghormatan tinggi kepada sang legenda, Simon Tahamata.

Para penggemar membentangkan spanduk besar dengan gambar Simon di Stadion Johan Cruijff Arena sebelum laga Eredivisie 2023-2024 antara Ajax vs Utrecht pada Minggu (3/3/2024).

“Om Simon, Terima Kasih,” demikian tulisan dalam spanduk yang dibentangkan fan Ajax di Johan Cruijff Arena.

Baca juga: UPDATE Man City Vs Man United - 143 Catatan Sejarah MU Jadi Tercoreng, City Selalu Menang

Sosok Simon Tahamata

Simon Tahamata merupakan pemain keturunan Maluku yang punya nama besar di Belanda dan klub Ajax, sehingga tak aneh bila suporter De Godenzonen memberi kado perpisahan spesial.

Simon yang merupakan pelatih muda di tim raksasa Belanda itu meninggalkan Ajax pada 1 Maret dan bergabung ke Deutsche Football Academy di Berlin.

Sebuah poster besar bertuliskan bahasa Indonesia terpampang di tribune suporter, "Oom Simon Terima Kasih."

Bukan tanpa alasan klub Ajax memiliki rasa mendalam dengan Simon. Sosok kelahiran Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956 itu menjadi salah satu pemain yang turut mengibarkan panji Ajax pada era 1970-an.

Ada tiga gelar liga dan satu KNVB Cup yang dipersembahkan Simon kepada Ajax sampai masa baktinya sebagai pemain bersama klub asal Amsterdam itu usai pada 1980.

Simon kemudian pindah ke Standard Liege di liga Belgia pada 1980 sampai 1984. Bersama skuad Les Rouches, Simon memenangi liga dan turnamen domestik.

Sempat pindah ke Feyenoord pada 1984 hingga 1987, Simon kemudian memilih klub Belgia lagi Beerschot pada 1987.

Kariernya sebagai pemain ditutup pada 1996 di klub tersebut yang kemudian berganti nama menjadi Germinal Ekeren.

Ada tiga gelar liga dan satu KNVB Cup yang dipersembahkan Simon kepada Ajax sampai masa baktinya sebagai pemain bersama klub asal Amsterdam itu usai pada 1980.

Simon kemudian pindah ke Standard Liege di liga Belgia pada 1980 sampai 1984. Bersama skuad Les Rouches, Simon memenangi liga dan turnamen domestik.

Sempat pindah ke Feyenoord pada 1984 hingga 1987, Simon kemudian memilih klub Belgia lagi Beerschot pada 1987.

Kariernya sebagai pemain ditutup pada 1996 di klub tersebut yang kemudian berganti nama menjadi Germinal Ekeren.

(tribun-medan.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved