Berita Viral
TERUNGKAP Fakta Baru Kasus Pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri di Bogor, Devara Menyamar Jadi Ojol
Setelah Indriana Dewi dibunuh oleh Didot Alfiansyah (DA) dan Muhammad Reza (MR), pelaku lainnya, Devara Putri (DP), kemudian berpura-pura menjadi ojol
TRIBUN-MEDAN.COM - Terungkap fakta baru kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Fakta baru itu terungkap setelah penyidik Polda Jabar melakukan gelar perkara, Senin (4/3/2024).
Setelah Indriana Dewi dibunuh oleh Didot Alfiansyah (DA) dan Muhammad Reza (MR), pelaku lainnya, Devara Putri (DP), kemudian berpura-pura menjadi pengemudi ojek online (Ojol) untuk mengantarkan sate ke rumah orangtua Indriana di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Senin (26/2/2024) malam.
Sate itu dikirim enam hari setelah Indriana dieksekusi di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Kepada orangtua Indriana, Devara menyebut makanan itu berasal dari Indriana.
"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai Shopee Food untuk memastikan ibu korban tak panik," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules A Abast dalam keterangannya dikutip Selasa (5/3/2024).

Ketua RT 06/RW 14 Cipinang Besar Utara, Eko Sudiyanto, mengatakan, dari keterangan keluarga, paket makanan berupa sate itu diantarkan oleh ojek online ke rumah kontrakan atas nama Indriana.
"Dikiriman makan, sate oleh seorang wanita (driver ojol). Itu sebelum polisi datang, karena polisi datang Selasa pagi jam 07.00 WIB," kata Eko, Minggu (3/3/2024), dikutip dari Tribun.
Tak berselang lama, ibu korban menerima pesan chat yang dikirim dari ponsel Indriana.
Pesan tersebut menanyakan soal sate yang sudah dikirimkan.
Pesan yang dikirim dari nomor Indriana itu menanyakan apakah rasa satenya enak.
Namun, karena sudah malam, sate tersebut akhirnya tak dimakan.
"Pas kiriman sate, ada pesan WhatsApp dari nomor almarhumah. Isinya 'enak enggak, Bu? Coba dimakan'. Tapi karena waktu itu sudah malam, satenya enggak dimakan," ujar Eko.
Devara ingin korban dilenyapkan dari muka bumi
Devara Putri Prananda (DP) perintahkan kekasihnya, Didot Alfiansyah, agar menghilangkan Indriana Dewi Eka Saputri dari muka bumi.
Devara Putri Prananda merupakan caleg DPR RI dari Partai Garuda yang bertarung di Dapil Jabar XI meliputi wilayah Majalengka, Subang, hingga Sumedang.
Devara Putri Prananda (DP) ikut dalam pemilu tahun 2024 ini dengan berhasil mengumpulkan sekitar 226 suara.
Devara masih berusia 24 tahun. Dalam pemilu tersebut, Devara mempunyai misi untuk menjalankan program kesehatan gratis untuk mereka yang kurang mampu.
Selain itu, ia juga punya misi untuk menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Dengan begitu maka kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bisa dirasakan secara merata.
Namun sayang, misinya yang mulia ternyata merupakan sosok yang cukup sadis.
Ia nekat menyewa pembunuh bayaran hanya karena masalah cemburu akibat diduakan oleh kekasihnya sendiri yakni DT.

Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika mengatakan keputusan memberhentikan tersebut berdasar hasil rapat internal yang dilakukan pihaknya atas kasus hukum menjerat Devara.
"Sudah kami cabut keanggotaannya. Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna, Minggu (3/3/2024).
Partai Garuda menyatakan kasus hukum menjerat pembunuhan Devara yang kini ditangani Polda Jawa Barat merupakan akibat tindakan pribadi yang tidak terkait dengan partai.
Sementara perihal sosok Devara secara pribadi, Yohanna menuturkan secara pribadi tidak mengetahui karena tak mengenal langsung selama tersangka aktif sebagai kader.
Partai Garuda juga berharap kasus pembunuhan yang dilakukan Devara tersebut tidak dikaitkan dengan partai dan menyampaikan belasungkawa atas kejadian menimpa Indriana.
"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Namun kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan," ujar Yohanna.
Sebagai informasi Devara, Didot, dan Reza kini sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Indriana oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat.
Kronologi Kasus Pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Diketahui, jasad Indriana Dewi Eka Saputri (24) ditemukan warga di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/2/2024).
Otak pelaku pembunuhan seorang perempuan caleg DPR RI dari Dapil Jabar 9, Devara Putri Prananda (DP).
Devara Putri Prananda (DP) merupakan warga Johar Baru, Jakarta Pusat.
Devara melakukan pembunuhan bersama kekasihnya Didot Alfiansyah (DA), warga Tebet Jakarta Selatan.
Sementara, pelaku ketiga yang merupakan eksekutor pembunuhan bernama Muhammad Reza Swastika (MR), warga Cempaka Putih, Jakarat Pusat.
Baca juga: WANITA Caleg DPR RI Otak di Balik Pembunuhan Indriana Dewi di Bogor, Terungkap Motif Cinta Segitiga

Bayar eksekutor dari hasil penjualan barang mewah korban
Terungkap, Devara bersama kekasihnya, Didot Alfiansyah, membayar eksekutor pembunuhan M Reza Swastika dari hasil jual barang mewah korban (Indriana Dewi Eka Saputri).
Hal itu dibeberkan Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, dalam keterangannya dikutip pada Minggu (3/3/2024).
Kombes Pol Surawan mengatakan, tersangka DP dan DA merupakan pasangan kekasih sebagai otak pembunuhan. Sementara MR adalah eksekutornya.
MR dibayar Rp 50 juta. "Kedua pasangan ini membayar MR selaku eksekutor sebesar Rp 50 juta dari hasil penjualan barang mewah korban," ujar Kombes Surawan.
Barang mewah korban yang hilang, kata Kombes Pol Surawan, yakni Tas merek LV dan jam tangan merek Rolex.
Motif pembunuhan, kata Kombes Pol Surawan, untuk sementara ini karena cinta segitiga.
Devara Putri Prananda (DP) dan Didot Alfiansyah (DA) telah menjalani hubungan kurang lebih 5 tahun.
Namun, DA juga rupanya menjalani hubungan dengan korban Indriana Dewi Eka Saputri (24) sejak 7 bulan yang lalu.

Rencanakan Pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24)
Kombes Pol Surawan menjelaskan, rencana pembunuhan ini dibahas tiga kali oleh para pelaku dengan melibatkan eksekutor inisial MR.
"DP adalah yang meminta MR untuk melakukan pembunuhan terhadap korban.
Jadi DA dan DP adalah sepasang kekasih, tetapi korban juga kekasih dari DA. Jadi empat orang ini memang saling kenal," ungkap Kombes Surawan.
Hal itu terungkap setelah digelarnya olah tempat kejadian perkara (TKP) di Bogor, pada Jumat (1/3/2024).
"Motif sementara karena cemburu, pelaku perempuan yang berinisial DP yang meminta untuk melakukan pembunuhan terhadap korban,” pungkasnya.

Bawa jasad korban selama 3 hari dari Jakarta
Tersangka Didot Alfiansyah (DA) dan Muhammad Reza (MR) menutup mulut jasad Indriana Dewi Eka Saputri (24) agar terlihat seperti tertidur.
Hal itu dilakukan saat ketiganya membawa jasad wanita asal Jakarta itu tiga hari di dalam mobil sebelum akhirnya dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jabar, Jumat (23/2/2024).
Seperti diketahui, Indriana dibunuh para tersangka di Jalan Bukit Pelangi, Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Selasa (20/2/2024).
Pembunuhan dilakukan atas permintaan Devara yang kesal mengetahui Didot dan Indriana ternyata menjalin hubungan.
Devara meminta agar Didot membunuh Indriana dan disanggupi oleh Didot.
Didot kemudian mengajak Reza untuk membunuh Indriana.
Didot dan Reza yang berteman dengan Indriana, kemudian mengajak korban jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza, Selasa (20/2/2024).
Saat berada di sekitar kawasan Sentul, Reza menjerat leher Indriana hingga korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker agar seolah-olah terlihat tidur.
"Selama di mobil korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur. Kemudian pada saat mobil ditowing, itu jenazah masih ada di dalam mobil," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan.

Pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil dan membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar.
Jasad korban ditutup dengan selimut. Para pelaku kemudian mengambil barang-barang milik korban. Setelah itu, para pelaku kembali ke Jakarta.
Jasad korban kemudian ditemukan terbungkus selimut oleh pengendara sepeda di Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar, Minggu (25/2/2024).
"Mereka mencari tempat aman, menghindari CCTV dan sebagainya. Kekasihnya yang menyuruh, jadi itu permintaan otak pelaku si DP. Ditemukan Minggu, pelakunya kita tangkap Selasa malam," kata Kombes Surawan.
"'Saya enggak mau kalau dia masih ada di dunia ini. Seterusnya terserah mau dibunuh atau apa, intinya saya gak mau dia ada di dunia ini'," kata Kombes Surawan menirukan ucapan Devara Putri saat meminta Didot menghabisi korban.
Kepada polisi, para pelaku mengaku menjual barang-barang milik korban seharga Rp 54 juta.
Hasil penjualan lalu diberikan kepada Reza sebagai bentuk imbalan eksekutor.
Para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340, 338, dan 365 ayat (4 ) KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
TERUNGKAP Isi Handphone Kerangka Manusia dalam Batang Pohon Aren, Sang Kakak Cek SIM Card |
![]() |
---|
NASIB Siswa SMA Aniaya Wakil Kepsek Sampai Babak Belur, Ayahnya yang Polisi Cuma Diam Nonton |
![]() |
---|
PENYEBAB Agus Wedi Bakar Rumahnya Sendiri Sampai Rugi Rp30 Juta, Ternyata Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
FANTASTIS Bayaran Serka N dan Kopda FH Oknum TNI Diperintahkan Culik Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
AKHIRNYA Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Berikut Fakta-faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.