Ramadan
Bacaan Niat Salat Tarawih dan Witir untuk Imam dan Makmum, Serta Jika Dikerjakan Sendiri di Rumah
Datangnya bulan suci Ramadan akan dibarengi dengan pelaksanaan salat tarawih di malam sebelum puasa dilaksanakan
TRIBUN-MEDAN.COM,- Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan, umat muslim akan melaksanakan salat tarawih di malam sebelum pelaksanaan puasa dilakukan.
Biasanya pelaksanaan salat tarawih dikerjakan secara berjemaah, di masjid ataupun di surau-surau.
Sehingga ketika salat tarawih berlangsung, gema lantunan ayat suci Alquran berkumandang dimana-mana, khususnya di tiap masjid.
Dalam pelaksanaan salat tarawih, tentunya ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Puasa 5 Ramadan Muhammadiyah Medan, Aceh, dan Padang
Misalnya menyangkut bacaan niat dan doa salat tarawih.
Adapun bacaan niat salat tarawih dibaca sebelum salat dikerjakan.
Berikut ini adalah bacaan niat salat tarawih, baik saat menjadi imam ataupun makmum.
Begitu juga saat melaksanakan salat tarawih sendiri di rumah.
Bacaan Niat Salat Tarawih
Salat tarawih diawali dengan niat di hati dan melafalkannya menggunakan lisan lafadz berikut:
Niat Sebagai Imam
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Baca juga: Kedatangannya Paling Ditunggu-tunggu Umat Muslim, Yuk Sambut Ramadan 2024 Pakai Doa Ini
Niat Sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
Niat Salat Tarawih secara Munfarid atau Sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Baca juga: Kumpulan Bacaan Doa Sambut Bulan Suci Ramadan, Lengkap dengan Arti dan Waktu Membacanya
Tata Cara Salat Tarawih
Berikut rincian tata cara salat tarawih tiap dua rakaatnya:
1. Berniat dalam hati (bacaan niatnya ada di penjelasan bawah ini).
2. Dimulai dengan takbiratul ihram, seraya mengucap "Allaahu akbar".
3. Membaca Surat Al-Fatihah.
4. Membaca Surat Al-Qur'an lainnya.
5. Rukuk dengan tuma'ninah, sambil membaca doanya.
6. I'tidal dengan tuma'ninah dan melafalkan doanya.
7. Sujud pertama dengan tuma'ninah, sembari membaca doa.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah, juga membaca doanya.
9. Sujud kedua dengan tuma'ninah, dan membaca doa.
10. Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua.
11. Rakaat kedua dilakukan dengan mulai membaca Surat Al-Fatihah hingga sujud kedua seperti urutan di atas.
12. Kemudian duduk tasyahud akhir, dan membaca doanya.
13. Terakhir salam dengan menoleh ke kanan dan kiri dengan membaca "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh".
Setelah dua rakaat selesai, ulangi urutan cara di atas hingga delapan atau 20 rakaat salat tarawih.
Tata Cara Salat Witir
Ada dua cara untuk melakukan salat witir dengan tiga rakaat.
Baca juga: Panduan Niat dan Bacaan Sholat Tarawih di Rumah, Lengkap Sebagai Imam, Berjemaah hingga Salat Witir
Cara pertama yakni tiga rakaat dengan dua salam.
Pada metode pertama ini, salat witir terdiri dari 2 rakaat dan salam.
Kemudian dilanjutkan dengan 1 rakaat lagi yang diakhiri dengan salam.
Cara kedua yaitu salat witir dilakukan dalam 3 rakaat yang digabungkan sekaligus dengan satu salam.
Cara ini dikerjakan dengan tiga rakaat tanpa tasyahud awal dan diakhiri dengan salam.
Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai anjuran tata cara shalat tiga rakaat shalat witir ini, namun keduanya didasarkan pada dalil yang kuat.
Niat Shalat Witir 1 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
Niat Salat Witir 3 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Doa Kamilin
Setelah selesai menunaikan sholat Tarawih, dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, hati yang khusyu, ilmu yang bermanfaat, ketetapan keyakinan yang benar, amal yang saleh, tetap dalam agama Islam, kebaikan yang melimpah-limpah, memperoleh apapun dan kesehatan yang sempurna, mensyukuri atas kesehatan kami dan kami memohon kepada-Mu kecukupan.
Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah salat kami, puasa kami, ruku kami, khusyuk kami, ketundukan kami dan pengabdian kami dan sempurnakanlah kealpaan kami.
Ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga Allah memberi Rahmat atas kebaikan-kebaikan makhluk-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW, keluarga dan semua sahabatnya dan segala puji hanya milik Allah Tuhan seluruh alam.”
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.