Berita Internasional

Curiga Istrinya Selingkuh dengan Tetangga, Pria Ini Berakhir Bunuh 8 Orang Termasuk Ibu dan Anaknya

Aksi suami murka pergoki istri selingkuh dengan tetangganya itu sempat membuat masyarakat geger.

HO
Ilustrasi selingkuh 


TRIBUN-MEDAN.com – Ketika diri tengah dikuasai emosi yang tak dapat dikendalikan lagi, seseorang akan cenderung melakukan hal yang tak semestinya seperti kasus suami murka pergoki istri selingkuh dengan tetangganya.

Aksi suami murka pergoki istri selingkuh dengan tetangganya itu sempat membuat masyarakat geger pada tahun 2010.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Selasa (12/3/2024), kasus suami murka pergoki istri selingkuh dengan tetangganya ini terjadi di kota Ji'an, provinsi Jiangxi, Tiongkok.

Tuan Chu diketahui lahir pada tahun 1950.

Karena ia adalah anak bungsu dalam keluarga, Chu dimanjakan oleh orang tuanya sejak usia muda.

Hal itu membuatnya mengembangkan kepribadian yang egois, malas, dan bergantung.

Karena pengaturan keluarganya, Tuan Chu menikahi seorang wanita bernama Nona Khang.

Karena keduanya tidak memiliki dasar cinta, ketika hidup bersama, mereka menemukan bahwa kepribadian mereka tidak cocok.

Sehingga semakin lama mereka hidup bersama, mereka semakin tertekan.

Saat mereka bersama, Tuan Chu dan Nona Khang tidak bertengkar atau bahkan saling pandang, pernikahan mereka tidak bahagia sama sekali.

Namun, karena mereka tinggal di daerah pedesaan yang terbelakang dan sempit, Tuan Chu dan Nona Khang tidak memikirkan perceraian.

Keduanya menerima pernikahan seperti itu, berpikir bahwa seiring waktu segalanya akan menjadi lebih baik.

Setelah itu, Tuan Chu pun berusaha mencari uang agar istrinya menghormatinya.

Namun karena kepribadiannya yang ketergantungan, ia selalu menyerah di tengah apapun yang dilakukannya karena bosan dan tidak ada keinginan untuk berusaha.

Setelah gagal terus-menerus, Tuan Chu bukannya introspeksi diri tetapi malah menyalahkan bahwa masyarakat ini terlalu keras terhadapnya.

Dengan begitu, ia tidak bisa berbuat apa pun yang berarti dan hanya hidup dari gaji istrinya.

Hidup dengan suami seperti itu membuat Nona Khang merasa frustasi dan kesal.

Bahkan ketika putri mereka lahir, hubungan pasangan ini masih belum membaik.

Nona Khang sering menegur suaminya karena tidak berguna dan menganggur.

Tuan Chu tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengubah dirinya, jadi ia terlibat dalam alkohol dan perjudian.

Karena dibutakan oleh kartu merah dan hitam, ia membawa pulang hutang yang sangat besar, sehingga semakin menyulitkan keluarganya yang sudah miskin.

Jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem, Tuan Chu berpikir untuk mengakhiri hidupnya dan bahkan meminum insektisida untuk bunuh diri.

Untungnya, Nona Khang mengetahuinya dan segera membawa suaminya ke rumah sakit darurat.

Sang istri membantunya menyelamatkan nyawanya.

Pada hari-hari berikutnya, Tuan Chu harus tinggal di rumah untuk memulihkan kesehatannya.

Selama itu, ia tiba-tiba mengetahui bahwa istrinya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan tetangga bernama Ho.

Tuan Ho adalah seorang tunanetra yang tinggal bersama ibunya yang berusia 80 tahun.

Pada awalnya, Tuan Chu hanya berpikir bahwa istrinya hanya menjaga hubungan baik dengan tetangganya, namun seiring berjalannya waktu, ia merasakan semakin banyak hal yang tidak biasa.

Setiap kali keluar rumah, Nona Khang tersenyum dan berbicara gembira dengan Tuan Ho, matanya bersinar dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan.

Sebaliknya, ketika kembali ke rumah, Nona Khang melampiaskan kemarahan dan frustrasinya kepada suaminya yang berujung pertengkaran.

Benih kecurigaan mulai muncul, Tuan Chu takut istrinya melakukan hubungan terlarang dengan tetangganya yang buta.

Pada tanggal 8 Mei 2010, Tuan Chu langsung menanyai Nina Khang tentang hubungan mencurigakan antara ia dan tetangganya.

Nona Khang menegaskan bahwa hubungannya dengan Tuan Ho murni, hanya teman dekat.

Namun, Tuan Chu tidak mempercayai istrinya sehingga ia mulai memarahinya.

Saat itu, Nona Khang yang juga dikuasai amarah mulai membuat daftar serangkaian kebiasaan buruk suaminya di masa lalu.

Melihat hal itu, Tuan Chu bergegas memukuli istrinya.

Hal itu membuat Nona Khang lari ke rumah tetangganya, Tuan Ho karena takut untuk meminta bantuan.

Tindakan Noba Khang ini membuat Tuan Chu semakin marah karena mengira istrinya sengaja melarikan diri ke rumah kekasihnya untuk menghindarinya.

Karena tidak bisa tetap tenang, Tuan Chu pun berlari ke dapur untuk mengambil pisau.

Saat itu, ibunya yang sudah lanjut usia yang sedang menggendong cucunya segera berlari untuk menghentikan putranya karena takut ia akan menimbulkan masalah.

Tanpa diduga, Tuan Chu dengan kejam mengayunkan pisau dan membunuh ibu dan anaknya.

Setelah itu, Chu bergegas ke rumah Tuan Ho dan menyerang Tuan Ho, ibunya serta Nona Khang.

Tiga tetangga yang bergegas menghentikannya juga dibunuh Tuan Chu.

Hanya dalam satu pagi, Chu membunuh 8 orang dan langsung ditangkap polisi.

Kejahatan Tuan Chu tidak bisa ditoleransi.

Ia dihukum karena percobaan pembunuhan dan menerima hukuman mati.

Pada 11 Juni 2010, hukuman Tuan Chu dilaksanakan.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved