Bibit Siklon

Muncul 2 Bibit Siklon 91S dan 93P di Wilayah Indonesia, Ini Wilayah yang Berpotensi Dilanda Badai

BMKG mendeteksi kemunculan dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yakni 91S dan 93P. Ini wilayah yang teracam terdampak

Editor: Array A Argus
POS KUPANG
ILUSTRASI- Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan dua bibit siklon tropis 91S dan 93P di wilayah Indonesia.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, barat daya Banten, tepatnya di 13,3 derajat lintang selatan dan 105,6 bujur timur, dengan kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa bergerak ke arah Tenggara.

Sementara itu, bibit siklon tropis 93P masih terpantau di Teluk Carpentaria, selatan Papua, pada 11,4 derajat lintang selatan dan 138,6 derajat bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1005 hPa bergerak ke arah Timur - Tenggara.

Dua bibit siklon tersebut memberikan dampak tidak langsung terkait cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.

Melansir akun Instagram @infobmkg, dampak tidak langsung bibit siklon tropis 91S yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di pesisir selatan Jawa.

Adapun dampak tidak langsung bibit siklon tropis 93P yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di Papua bagian selatan dan Maluku bagian Tenggara.

BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini akan waspada cuaca esktrem yang terjadi disejumlah wilayah Indonesia hari ini.

Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat, disertai petir dan angin kencang pada hari ini, Rabu, 13 Maret 2024.

Hujan sedang-lebat, disertai petir dan angin kencang

  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua 

Hujan disertai petir dan angin kencang

  • Sumatera Utara
  • DKI Jakarta
  • Kalimantan Utara
  • Sulawesi Selatan

Angin kencang

  • Banten
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku

Penyebab kemunculan bibit siklon tropis 91S dan 93P

Terkait kemunculan 91S dan 93P, Guswanto menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan bibit siklon tropis atau siklon tropis terbentuk.

Pertama, bibit siklon tropis atau siklon tropis dapat terbentuk karena suhu permukaan laut minimal 26,5 derajat hingga ke kedalaman 60 meter.

Selain itu, terbentuknya bibit siklon tropis atau siklon tropis disebabkan oleh kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus.

"Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis," jelas Guswanto.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan bibit siklon tropis atau siklon tropis terbentuk adalah:

  • Atmosfer yang relatif lembap di ketinggian sekitar 5 kilometer. Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon
  • Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 kilometer dari khatulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator
  • Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin
  • Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.

Dampak bibit siklon tropis 91S

Guswanto menyampaikan, bibit siklon tropis bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia dan menuju Australia bagian barat.

Bibit siklon tersebut bergerak dengan wilayah vertical wind shear yang lebih rendah, sehingga berpotensi untuk meningkatkan intensitasnya dalam 48-72 jam ke depan.

"Potensi sistem menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori sedang-tinggi, sedangkan dalam 48-72 jam kedepan pada kategori tinggi," kata Guswanto.

Ia menambahkan, bibit siklon tropis 91S memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan.

1. Gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter:

  • Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai
  • Perairan Barat Bengkulu
  • Selat Sunda bagian utara
  • Teluk Lampung
  • Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
  • Perairan selatan Bali hingga P. Sumbawa
  • Laut Jawa
  • Laut Bali
  • Laut Sumbawa
  • Laut Flores
  • Laut Sawu
  • Selat Sumba bagian Barat
  • Selat Ombai.

2. Gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter:

  • Perairan barat P. Enggano
  • Perairan barat Lampung
  • Samudra Hindia barat P. Enggano hingga Lampung
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan
  • Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
  • Perairan Selatan Sumba
  • Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT.

3. Gelombang dengan ketinggian ketinggian 4,0-6,0 meter:

  • Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah.

4. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang:

  • Di pesisir selatan Jawa.

Dampak bibit siklon tropis 93P:

Sementara itu, bibit siklon tropis 93P juga memberikan kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan, yakni:

1. Gelombang dengan ketinggian 1,250-2,5 meter:

  • Perairan Fakfak-Kaimana
  • Perairan Sermata-Leti
  • Perairan Babar-Tanimbar
  • Perairan Kep. Kai-Aru
  • Laut Banda
  • Perairan Amamapere-Agats
  • Perairan Yos Sudarso.

2. Gelombang dengan ketinggian 2,5-4,0 meter:

  • Laut Arafuru

3. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang:

  • Papua bagian selatan dan Maluku bagian Tenggara.

Pengertian Bibit Siklon

Bibit Siklon merupakan suatu fenomena alam yang berhubungan dengan kondisi cuaca.

Baca juga: Cuaca Buruk, Tim Gabungan yang Evakuasi 3 Pendaki di Gunung Sibayak Juga Sempat Tersesat

Menurut informasi yang ada, Bibit Siklon adalah suatu kumpulan embusan awan dari berbagai daerah di daerah garis Khatulistiwa yang berputar cepat dan berpotensi menyebabkan badai yang disertai dengan hujan yang lebat.

Kawasan yang terdampak Bibit Siklon biasanya tidak hanya dilanda hujan lebat saja, tapi juga memicu terjadinya gelombang laut yang tinggi.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved