Berita Viral
SOSOK Kepala Kemenag Sulbar Diduga Lecehkan Pegawai Lewat Video Call, Kini Berakhir Dipolisikan
Inilah sosok Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Barat bernama Syafrudin Baderung yang diduga melecehkan pegawainya
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah sosok Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Barat yang diduga melecehkan pegawainya.
Adapun sosok kepala Kemenag Sulbar yakni Syafrudin Baderung diduga melecehkan pegawainya.
Kini, Kepala Kemenag Sulbar bernama Syafrudin Baderung itupun dilaporkan ke polisi atas digaan pelecehan seksual.
Syafrudin Baderung dilaporkan seorang pegawai yang diduga menjadi korban pencabulan dan pelecehan seksual.
Korban didampingi penasihat hukum melaporkan Kepala Kemenag Sulbar Syafrudin Baderung ke Polda Sulawesi Barat.
Mereka mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sulbar, Jl Aiptu Nurman, Kelurahan Mamunyu, Mamuju, Kamis (14/3/2024).
"Iya hari ini kami mendampingi korban melaporkan oknum pejabat tinggi atas kasus dugaan kekerasan seksual dan pelecehan seksual," kata Penasehat Hukum korban, Busman Rasyid dilansir Tribun-medan.com dari Tribun-Sulbar.com.

Busman mengatakan, pihaknya juga sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti yang menguatkan adanya tindakan bejat oknum pejabat tinggi itu kepada korban.
"Ada bukti-bukti kami sudah kantongi, jadi terlapor melecehkan secara langsung ada juga dilakukan melalui via WhatsaAp (video call)," ungkapnya.
Baca juga: Pj Gubernur Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah, Singgung Soal Hilirisasi
Baca juga: Viral Komplotan Perampok Todongkan Sajam dan Sekap Kasir Minimarket, Pelaku Bawa Kabur Rp 20 Juta
Disisi lain, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat, Napis Djuaeni turut menyoroti dugaan pelecehan tersebut.
Menurutnya, informasi dugaan perbuatan amoral tersebut merusak citra lembaga kementerian agama di masyarakat.
"Apalagi saat ini kita tengah sedang melaksanakan ibadah Puasa.
Rasa-rasanya ini kurang elok menjadi perbincangan publik," kata M. Napis kepada media ini, Rabu (13/3/2024).
Jika kejadian itu benar, lanjut guru besar STAIN Majene itu, sungguh sangat mencoreng nama baik institusi Kementerian Agama.
Selain itu, meruntuhkan harga diri dan wibawa masyarakat Sulbar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.