Viral Medsos
PPP DAN PSI GAGAL KE SENAYAN: PDI-P dan PKS Dapat 'Durian Runtuh' Limpahan Kursi DPR RI
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal ke Senayan
TRIBUN-MEDAN.COM - PDI Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapat 'durian runtuh' limpahan kursi parlemen setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal ke Senayan karena belum mampu melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pemilu 2024.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan KPU RI terhadap perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri pada Rabu (20/3/2024) malam.
Dari hasil itu, PSI mendapatkan 4.260.169 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.630 suara, PSI hanya meraup 2,806 persen suara.
Begitu juga halnya dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal lolos ke DPR RI untuk pertama kalinya karena belum mampu melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pemilu 2024.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan KPU RI terhadap perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri pada Rabu (20/3/2024) malam.
Dari hasil itu, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.630 suara, PPP hanya meraup 3,87 persen suara.
Mengacu pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang gagal meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional tidak dapat mengonversi suaranya menjadi kursi di Senayan.
Namun begitu, di atas kertas, boleh jadi masih ada peluang untuk lolos ke parlemen karena pihak-pihak yang berkeberatan dengan hasil Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh KPU RI dapat mengajukan gugatan atau sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Jika mereka membawa bukti-bukti yang dianggap cukup ke MK, perolehan suara bisa berubah.
Jika PSI lolos ambang batas ke DPR, sedikitnya ada lima caleg PSI yang bisa duduk di Senayan. Mereka ialah:
1. Grace Natalie
Grace mendapat suara tertinggi di dapil Jakarta III yakni 193.556 suara. Dia mengalahkan caleg petahana dari NasDem, Ahmad Sahroni dan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo. Dengan perolehan suara itu, Grace menyumbang hampir setengahnya dari total suara PSI yang mendapat 305.291 suara.
Raihan suara itu menjadikan PSI mendapat 1 kursi, jika dihitung menggunakan metode Sainte Lague. Dapil Jakarta III mempunyai jatah 8 kursi. Tujuh kursi lainnya akan diisi oleh Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo (Gerindra), Charles Honoris (PDIP), Erwi Aksa (Golkar), Ahmad Sahroni (NasDem), Adang Daradjatun (PKS), Sigit Purnomo (PAN), Santoso (Demokrat).
Karena PSI tak lolos parliamentary threshold, maka posisi Grace dapat digantikan oleh caleg petahana dari PDIP Darmadi Durianto yang memperoleh 95.533 suara.
2. Ade Armando
Ade Armando maju sebagai caleg untuk dapil Jakarta II. Dapil ini meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan pemilih dari luar negeri. Terdapat 7 kursi yang diperebutkan di dapil ini. Berdasarkan penghitungan suara metode sainte lague, dari 7 kursi itu salah satunya seharusnya dapat diisi oleh caleg dari PSI, Ade Armando.
Ade mendapat suara 54.199 di dapil tersebut. Karena PSI gagal memenuhi ambang batas, maka posisi itu akan digantikan oleh caleg dari Partai Demokrat atau PKS.
Namun, di atas kertas, suara Ade Armando akan berpotensi jatuh ke tangan caleg dengan suara terbanyak kedua dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kurniasih Mufidayati. Kurniasih yang saat ini juga merupakan anggota DPR RI sukses meraup 56.982 suara di dapil Jakarta II.
3. Cynthia Riza
Cynthia merupakan caleg dari PSI untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V. Di dapil itu, terdapat 8 kursi yang diperebutkan.
Berdasarkan penghitungan suara metode sainte lague, PDIP (3 kursi) memperoleh 774.282 suara, Golkar (1 kursi) memperoleh 335.804 suara, Gerindra (1 kursi) mendapat 302.492 suara, PKS (1 kursi) mendapat 197.614 suara, PAN (1 kursi) mendapat 134.135 suara dan PSI (1 kursi) mendapat 134.249 suara.
Kursi jatah PSI itu kemungkinan besar akan diisi oleh Cynthia yang mendapat suara 60.003.
Namun, karena PSI tak lolos parlemen maka Cynthia harus menerima kenyataan tidak bisa duduk di Senayan. Kursi Cynthia Riza akan jatuh ke PDIP.
4. Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka
Isyana Bagus Oka seharusnya dapat masuk ke DPR, tetapi juga harus bersabar karena partainya gagal memenuhi ketentuan ambang batas.
Pada dapil ini ada 10 kursi yang diperebutkan. Karena PSI tak lolos ambang batas, maka jatah Isyana Bagus Oka akan diganti oleh caleg dari PDIP Marinus Gea.
Dengan demikian ada dua caleg yang menduduki kursi DPR dari PDIP nantinya. Salah satu lagi diisi oleh Rano Karno.
Marinus Gea merupakan caleg PDIP memperoleh 74.909 suara dari dapil Banten III.
5. Paulus Totok Lusida
Paulus maju sebagai caleg dari dapil Jawa Timur I. Terdapat 10 kursi yang diperebutkan dari dapil itu. Suara terbanyak dipegang oleh Partai Gerindra dengan 543.677 suara. Dengan raihan suara itu, Gerindra mendapat 2 jatah kursi di DPR. Terbanyak kedua dipegang oleh PDIP dengan 411.797 suara. Partai ini juga mendapat 2 kursi.
Keenam kursi lainnya bisa diisi oleh caleg dari PKB, Golkar, Nasdem, PKS, PAN dan PSI. Dengan perolehan suara 162.805, Paulus Totok Lusida seharusnya bisa duduk di DPR. Namun, digagalkan oleh partai yang tak memenuhi ambang batas.
6. Caleg PPP gagal ke Senayan
Achmad Baidowi gagal lolos ke DPR RI meski meraih suara terbanyak kedua secara nasional seluruh Indonesia. Hal itu dikarenakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal lolos ke DPR RI.
Achmad Baidowi sejatinya mengamankan satu kursi di daerah pemilihannya, Jawa Timur XI. Perolehan suara Achmad Baidowi mencapai 359.189 suara.
Angka tersebut tertinggi kedua di seluruh Indonesia. Suara Achmad Baidowi hanya kalah dari caleg PDI Perjuangan Said Abdullah 529.792 suara.
Achmad Baidowi gagal lolos ke DPR RI karena PPP tidak melampaui PT 4 persen DPR RI.
Ia bertarung di daerah pemilihan Jawa Timur XI meliputi Pulau Madura (Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep).
Ini kali kedua Achmad Baidowi berada di dalam daftar caleg dengan perolehan suara terbanyak se Nasional.
Pada Pileg 2019 lalu ia juga masuk dalam daftar perolehan suara terbanyak se Nasional.
Dalam masa jabatan 2019-2024 ini ia menjabat sebagai Wakil Badan Legislasi, Anggota Komisi VI DPR dan sekaligus Sekretaris Fraksi PPP.
Achmad Baidowi mengalami karirnya sebagai Jurnalis.
Ia tercatat pernah menjadi wartawan pada tahun 2006-2013 dengan jabatan terakhir Redaktur.
Kemudian ia pernah menjabat sebagai staf khusus PT MRT Jakarta pada 2011, tenaga ahli Ketua Komisi IV DPR (2013-2014) dan tenaga ahli Komisi II DPR (2014-2016).
Saat ini ia menjabat sebagai Ketua DPP PPP periode 2021-2026.
PPP gagal lolos ke DPR untuk pertama kalinya karena belum mampu melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan KPU RI terhadap perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri pada Rabu (20/3/2024) malam.
Dari hasil itu, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.630 suara, PPP hanya meraup 3,87 persen suara.
Berikut daftar 10 caleg peraih suara terbanyak seluruh Indonesia:
1. Said Abdullah PDI Perjuangan Jawa Timur XI: 528.815 suara.
2. Achmad Baidowi PPP Jatim XI: 359.189 suara. (gagal setelah PPP tidak mencapai ambang batas 4 persen)
3. Dedi Mulyadi Gerindra Jawa Barat VII: 355.710 suara.
4. Edhie Baskoro Yudhoyono Demokrat Jawa Timur VIII: 318.223 suara.
5. Hillary Lasut Demokrat Dapil Sulawesi Utara: 310.000 suara.
6. Airin Rachmy Diany Golkar Banten III: 302.878 suara.
7. Sofyan Tan PDI Perjuangan Sumatera Utara I: 279.318 suara.
8. Cucun Ahmad Syamrurijal PKB Jawa Barat II: 267.778 suara.
9. Puan Maharani PDI Perjuagan Jawa Tengah V: 255.031 suara.
10. Hasani Zubair Demkokrat Jawa Timur XI: 236.655 suara.
11. Atalia Praratya Golkar Jawa Barat I: 234.065 suara.
(*/tribun-medan.com)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Pemilu 2024: PPP Gagal Masuk DPR, Cuma Raih 3,87 Persen Suara Sah"
Baca juga: TRAH-DINASTI Ratu Atut Berhasil Duduk di DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
Baca juga: SOSOK Mayjen TNI Purn Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Aksi Unjuk Rasa Tolak Hasil Pilpres 2024
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.