Ramadan 2024

Tata Cara dan Waktu Itikaf yang Dilakukan di 10 Malam Terakhir Ramadan

 I'tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah dengan niat. Ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan selama bulan Ramadan.

|
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
ILUSTRASI - 

TRIBUN-MEDAN.com –  I'tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah dengan niat. Ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan selama bulan Ramadan.

disebutkan dalam buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya karya R. Syamsul dan M. Nielda, Rasulullah SAW memiliki kebiasaan untuk melaksanakan i'tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana dikatakan dalam hadits dari Aisyah r.a.:

أَنَّ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانِ. حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ. ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Artinya: "Bahwasanya Nabi SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan sampai beliau dipanggil Allah Azza wa Jalla, kemudian istri-istri beliau (meneruskan) beri'tikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim).

Menurut para ulama,  I'tikaf merupakan ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja, namun dianjurkan untuk melakukan itikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW selalu melakukan  I'tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan seperti yang terekam dalam sebuah hadis:

عَنْ عَائِشَة كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya: "Dari Aisyah r.a., ia menerangkan bahwa Rasulullah SAW melakukan i'tikaf setelah tanggal dua puluh Ramadan hingga beliau wafat." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

10 malam terakhir di bulan Ramadan juga merupakan malam yang penuh berkah yaitu malam Lailatul Qadar, sehingga lebih utama untuk melaksanakan  I'tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Berikut Tata Cara Melakukan I'tikaf

1. Membaca niat I'tikaf

Sebelum memulai i'tikaf alangkah lebih baiknya untuk membaca niat terlebih dahulu. Niat i'tikaf harus ditentukan sebelum melakukan i'tikaf. 

Apabila dilakukan karena nazar, Mazhab Syafi'i mensyaratkan untuk manta'yin/menentukan niat. Namun apabila dilakukannya pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, maka bacaan niatnya:

نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul I'tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat i'tikaf di masjid ini, sunah karena Allah ta'ala."

2. Berdiam diri di dalam masjid

Kegiatan di masjid saat  I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid. Tidak hanya berdiam diri, tetapi juga berzikir, tafakkur, tasbih, memperbanyak membaca Al Qur'an, dan doa-doa spontan di dalam masjid juga dianjurkan.

3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

I'tikaf bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini bisa dicapai dengan memperbanyak amal, berdoa, dan merenungi kesalahan. Selama berthikaf, umat Islam juga harus menghindari semua perilaku yang tidak berguna.

dalam melaksanakan i'tikaf umat Muslim juga disunahkan untuk membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku."

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved