Ramadan
Saat Puasa, Tubuh Bisa Sakit Karena Berbagai Kesalahan, Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini
Berbagai penyakit bisa saja menyerang tubuh ketika kita menjalankan puasa Ramadan. Berikut penjelasan dokter mengenai hal ini
TRIBUN-MEDAN.COM,- Saat menjalankan puasa Ramadan, tubuh bisa saja sakit karena kesalahan diri kita sendiri.
Apakah itu karena pola tidur, atau juga pola makan yang tidak teratur.
Menurut dr Wachyudi Muchsin SH MKes, sebagaimana dikutip dari Tribun Timur, tubuh mengalami sakit karena efek ‘kaget’ pada tubuh.
Wachyudi menerangkan, bisa saja tubuh sakit karena perubahan pola makan, yang biasanya 3 kali sehari, menjadi hanya 2 kali saja, yaitu sahur dan berbuka.
Baca juga: Hadis Nabi Tentang Kapan Baca Niat Puasa, Sebelum atau Sesudah Sahur?
"Selain itu, penyakit saat puasa juga dapat terjadi karena kesalahan memiliki menu makanan saat sahur dan berbuka. Ini perlu dijaga jangan sampai di bulan Ramadhan, malah jatuh sakit karena kebiasaan yang kurang tepat selama puasa Ramadan," kata Wachyudi.
Ia menjelaskan, masyarakat sering salah paham seperti banyak mengabaikan sahur dengan alasan cukup niat.
Padahal sahur dengan gizi seimbang sangat bermanfaat sehat tubuh untuk bisa menjalankan ibadah puasa menahan lapar dan haus selama 14 jam lamanya dan di sini bisa mengakibatlan sakit asam lambung dan maag.
Selain itu, tidur berlebih selama puasa tidak bagus untuk kesehatan.
Sebab, tubuh akan lemes dan bisa pemicu sakit kepala.
Baca juga: Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa saat Bulan Puasa Ramadhan, Amalan Pada 3 Waktu Ini
"Tidurnya orang puasa adalah ibadah. Banyak menggunakan pernyataan tersebut untuk tidur seharian, padahal banyak hal yang bisa dilakukan untuk menambah pahala puasa selain tidur, apalagi olahraga ringan menjelang buka puasa bagus untuk kesehatan," terang dr Wachyudi dalam tulisannya.
Kemudian, kata Wachyudi, tubuh bisa sakit lantaran menu buka puasa yang salah.
Umumnya, orang sering minum es, seperti es cendol, es buah, es teh manis atau air es.
Padahal, kata Wachyudi, konsumsi manis, gorengan, pedas, asam, dan makanan tinggi garam serta berlemak secara berlebihan bisa menyebabkan kolesterol, asam urat, diabetes, dan hipertensi.
"Makanya perlu secara cermat mengatur pola makan dan minum saat sahur dan buka puasa agar ibadahnya maksimal dan badan makin sehat menjalankan puasa bukan malah sakit," terang Wachyudi.
Baca juga: Lokasi Berburu Serabi di Medan, Cocok Jadi Menu Berbuka Puasa
Demam saat Puasa
Sementara itu, dr Andreas Wilson Setiawan, M.Kes, Akp, seperti dilansir dari hellosehat, demam saat puasa bisa terjadi karena ketidakseimbangan metabolisme tubuh.
Sehingga tubuh melakukan hal yang di luar kebiasaan saat puasa , yaitu membongkar energi cadangan agar tubuh mendapat energi instan yang bisa digunakan untuk beraktivitas.
Baca juga: Benarkah Minum Oralit Bisa Tahan Haus dan Hindari Dehidrasi saat Puasa, Begini Penjelasan Dokter
Menurut Andreas, Setelah mengalami pembongkaran energi, tubuh terasa lemah, lelah, yang terkadang disertai sensasi panas terutama di siang hari.
Pembongkaran energi juga biasa terjadi ketika kita berolahraga terlalu kuat.
Lantaran pasokan energi habis, tubuh akan mengambil cadangan pada lemak dan otot, kemudian menyebabkan tubuh terasa panas, dan pegal.
Hormon tiroid yang berfungsi mengatur metabolisme turut berperan.
Kata Andreas, hormon tersebut mengaktifkan protein yang membantu mengatur suhu tubuh saat seseorang berpuasa.
Ketika diaktifkan, protein secara tidak langsung menurunkan energi, dan menyebabkan panas di tubuh.
Baca juga: Keutamaan Salat Hajat Jelang Sahur Puasa Ramadan, Dikabulkannya Doa Hingga Berlimpah Barokah
"Dehidrasi juga berpengaruh pada munculnya sensasi panas di tubuh ketika berpuasa. Kurangnya cairan dalam tubuh, mengakibatkan sedikitnya pengeluaran cairan. Proses itu pada akhirnya menimbulkan penyempitan pori-pori kulit, dan meningkatkan suhu tubuh," terang Andreas.
Mengutip Eat This, demam adalah peningkatan suhu tubuh yang bersifat sementara, sering kali disebabkan oleh suatu penyakit.
Penyakit tersebut bisa meliputi pilek, flu biasa, atau flu perut.
Heather L Donahue, ahli gizi holistik dan pemilik Heather’s Health Habits menyebut bahwa demam merupakan reaksi sistem kekebalan yang digunakan untuk melawan patogen.
Saat demam Anda alami, tubuh Anda sebenarnya membakar lebih banyak kalori daripada biasanya karena adanya tekanan tambahan, seperti yang dikutip dari Live Strong.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 20 Maret 2024 di Depok, Sukabumi, Tasikmalaya dan Banjar
Tubuh juga membutuhkan nutrisi dan energi lebih banyak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang berguna melawan infeksi.
Dalam kondisi tersebut, asupan buah-buahan membantu meredakan demam dengan beberapa cara, seperti membantu tubuh terhidrasi kembali, meningkatkan sistem imunitas, dan perbaikan sel yang mungkin rusak karena infeksi.
Lalu, buah apa saja yang baik untuk meredakan demam?
Macam buah pilihan untuk menurunkan demam
Dalam laman Live Strong disebut bahwa buah pilihan untuk mengatasi demam adalah buah yang mengandung vitamin C.
Vitamin C bermanfaat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh untuk menyingkirkan segala infeksi yang menyebabkan demam.
Namun, beberapa buah sumber vitamin C tersebut memiliki serat yang lebih sulit dicerna saat Anda demam.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tips Sahur Agar Kuat Puasa, Termasuk Pilih Karbohidrat Kompleks
Saat sakit, sistem pencernaan Anda mungkin tidak dalam kondisi terbaiknya.
Jadi, Anda perlu memilih buah yang mudah dicerna juga saat sakit. Jadi, Anda perlu memperhatikan kandungan serat dalam buah.
Mungkin Anda perlu membatasi untuk memakannya.
Disari dari Eat This dan Steemit, beberapa buah yang baik untuk menurunkan demam meliputi berikut:
Buah beri
Buah-buahan dari kelompok beri, seperti raspberry, blueberry, dan cranberry, adalah sumber vitamin C yang melimpah.
Buah dengan warna mencolok ini juga mengandung senyawa bernama antosianin, yang memiliki manfaat melawan virus pernapasan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi minuman cranberry rendah kalori dapat mengurangi gejala pilek atau flu.
Baca juga: Waktu yang Paling Baik untuk Membaca Niat Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Terlewatkan
Mangga
Mangga sangat direkomendasikan sebagai buah pilihan saat demam karena kandungan airnya yang tinggi.
Mangga juga mengandung vitamin C dengan jumlah yang signifikan.
Teksturnya yang lunak membuat mangga juga mudah dicerna saat demam .
Jeruk
Buah jeruk mengandung flavonoid dan vitamin C dalam jumlah tinggi.
Buah ini mampu mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat membantu melawan infeksi penyebab demam .
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavonoid yang disebut quercetin, dapat membantu mengobati infeksi rhinovirus.
Apel
Apel bisa direkomendasikan sebagai buah pilihan untuk menurunkan demam karena dapat meningkatkan asupan nutrisi Anda.
Buah apel juga mengandung polifenol yang bersifat antioksidan, sehingga dapat membantu meredakan demam Anda.
Pir
Pir sumber serat larut dan tidak larut yang baik untuk pencernaan.
Buah ini juga cukup mengandung air, vitamin C, dan kalium.
Kalium penting untuk fungsi seluler.
Pir mengandung antioksidan, terutama di kulitnya.
Antioksidan berfungsi meningkatkan sistem imunitas dalam melawan penyakit.
Pisang
Pisang membantu memenuhi asupan nutrisi saat Anda kurang napsu makan karena demam .
Pisang juga memiliki efek antipiretik, yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
Teksturnya yang lembut memudahkan Anda untuk memakannyaa saat demam.
Asupan buah pilihan untuk menurunkan demam di atas dapat menjadi pelengkap makanan harian Anda selama sakit.
Anda dapat lebih cepat pulih dari demam, jika menjaga pola makan bergizi seimbang.
Namun, buah-buahan ini tidak dapat menjadi pengganti obat yang mungkin Anda dapatkan dari dokter.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.