Berita Viral

Korban Inses di Bengkulu Nangis Maksa Minta Pulang, Sikap Berubah hingga Mendadak Tolak Rehabilitasi

Korban inses di Bengkulu berinisial RI (16) nangis maksa minta pulang dan mendadak menolak direhabilitasi setelah bertemu orang tuanya

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Korban Inses di Bengkulu Nangis Maksa Minta Pulang, Sikap Berubah hingga Mendadak Tolak Rehabilitasi 

TRIBUN-MEDAN.COM – Korban inses di Bengkulu berinisial RI (16) nangis maksa minta pulang.

Adapun korban inses kakak adik di Bengkulu mendadak berubah sikap dan menolak direhabilitasi.

Korban inses yakni RI berubah sikap dan menunjukkan gelagat anehnya itu setelah bertemu orang tuanya.

Dimana ia menangis dan mendesak minta pulang dan menolak untuk direhabilitasi.

Padahal sebelumnya RI setuju saat diajak rehabilitasi oleh pekerja sosial Kementerian Sosial (Kemensos).

Namun setelah RI bertemu dan bicara dengan orang tuanya, sikapnya berubah drastis.

Bahkan RI juga mengubah pengakuannya terkait kakak kandungnya

RI sebelumnya sempat menyatakan bahwa dirinya diancam akan dibunuh jika tidak menuruti kemauan kakak kandungnya.

Namun setelah bertemu dan bicara dengan orang tuanya, RI malah hanya mengaku diminta untuk merahasiakan apa yang telah mereka lakukan.

Akibatnya, RI gagal direhabilitasi karena ia berubah sikap secara mendadak.

RI menolak, menangis minta pulang ingin ikut orang tuanya saja.

Kasus Inses Terjadi Lagi, Kakak Adik di Bengkulu Punya Anak dan Hamil 3 Kali Ditutupi Orangtua
Kasus Inses Terjadi Lagi, Kakak Adik di Bengkulu Punya Anak dan Hamil 3 Kali Ditutupi Orangtua (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sementara itu, pekerja sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Diana Ekawati kepada TribunBengkulu.com mengatakan, kondisi RI tidak stabil dan tertekan setelah terungkapnya kasus inses Bengkulu ini.

Tidak hanya itu, upaya orang tua RI yang terkesan ingin menutupi hubungan inses tersebut juga membuat pemulihan korban akan menjadi makin sulit.

Diana saat ini terus mendampingi korban. Juga terus merekam perbincangan dengan korban agar kasus ini bisa terus dilanjutkan dan korban mendapatkan penanganan.

"Trauma, anak ini secara tidak langsung ada penekanan dari pihak keluarga, penerimaan keluarga belum sepenuhnya," kata Diana dilansir Tribun-medan.com dari TribunBengkulu.com.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved