Berita Viral
KEDEKATAN Megawati dan Prabowo Sejatinya Sudah Lama, Bahkan Keduanya Bak Kakak Adik, Ini Faktanya
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sejatinya sudah lama bersahabat. Bahkan, keduanya bak kakak adik.
TRIBUN-MEDAN.COM -- Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sejatinya sudah lama bersahabat. Bahkan, keduanya bak kakak adik.
Keakraban itu sudah terjalin sejak Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Kala itu, Prabowo Subianto tengah di Jordania.
Taufiq Kiemas, mendiang suami Megawati Soekarnoputri yang turut berperan mengusahakan Prabowo Subianto bisa pulang kembali ke Tanah Air.
Pada Rabu (5/10/2022) lalu, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi pernah memaparkan kedekatan Ketua Umum PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Menurutnya, kedekatan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri bukan hal baru.
“Prabowo tengah di Jordania, mendiang suami Megawati yakni Taufiq Kiemas yang membantu mengusahakan Prabowo bisa pulang kembali ke Tanah Air,” tutur Ari.
Persahabatan itu, lanjut Ari, terus terjalin ketika pemilihan umum (Pemilu) 2009.
Prabowo Subianto didapuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Megawati Soekarnoputri.
“Jadi tidak heran jika ke dua tokoh senior politik itu memiliki kedekatan, baik dari aspek historis maupun aspek politis,” ucap dia.
Dalam pandangan Ari, kedekatan Mega dan Prabowo tak retak meski Prabowo pernah menjadi pesaing Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2014, dan 2019.
Sebaliknya, ia mengatakan Megawati justru menjadi pihak kunci yang membuat Prabowo dan Partai Gerindra bergabung dalam partai politik (parpol) koalisi pemerintah.
“Justru Megawati lah yang support Jokowi ketika mengajak Prabowo bergabung di kabinet pasca Pilpres 2019,” sebutnya.
Terkait kemungkinan koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra bakal terjadi, Ari menyampaikan hal itu masih cair.
Tapi setidaknya kisah kedekatan tokoh sentral kedua parpol itu menjadi sinyal yang positif.
“Kedekatan Megawati dan Prabowo menjadi semakin memudahkan aliansi politik antara PDIP dengan Gerindra,” tandasnya.

Akrab pada upacara peringatan HUT ke-77 TNI
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga pernah menunjukkan keakraban saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-77 TNI di Istana Merdeka, Rabu (5/10/2022).
Keduanya pun larut dalam perbincangan hangat disertai canda, dan tawa. Prabowo dan Megawati duduk berdampingan di mimbar utama upacara.
Sambil tersenyum, Prabowo menyapa Megawati dan mengajaknya berbincang.
Megawati pun merespons dengan senyuman dan tampak menimpali pembicaraan Prabowo.
Bahkan Megawati juga tampak tersenyum tersipu-sipu sambil melepas masker dan menutupkan tangannya ke mulut.
Cerita Megawati Soekarnoputri Selamatkan Prabowo
Suatu ketika dalam acara Presedential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019) lalu, Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menceritakan persahabatannya dengan Prabowo Subianto yang telah terjalin sejak lama.
Menurut dia, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sebab, meskipun kerap berbeda kubu politik, tetapi keduanya tetap menjalin hubungan baik. "Kenapa Pak Prabowo, sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya itu Pancasila saya," ujar Megawati.
Di hadapan Prabowo Subianto, Megawati pun menceritakan bagaimana ia menyelamatkan mantan Danjen Kopassus itu dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.
Itu terjadi saat Megawati menjabat sebagai Presiden kelima RI pada 2001-2004 lalu. Namun, ia tak menyebutkan waktu pastinya. Ia juga tak menjelaskan permasalahan apa yang membuat status kewarganegaraan Prabowo bermasalah.
Ketua Umum PDI-P ini hanya menceritakan bahwa saat itu ia berang kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tak bernegara.
"Dulu saya ambil beliau keleleran (telantar), saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," ucap Megawati.

Komunikasi Mega-Prabowo cair saat penentuan Ketua MPR RI
Wakil Ketua MPR periode 2019-2024 Ahmad Muzani menceritakan, proses keputusan Partai Gerindra yang akhirnya memutuskan mendukung politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI.
Muzani mengatakan, awalnya Prabowo menghubungi Ketua Umum PDI-P Megawati, meminta agar posisi Ketua MPR diberikan kepada Partai Gerindra.
"Jadi Pak Prabowo tadi berkomunikasi dengan Ibu Megawati detik-detik terakhir sebelum dilakukannya keputusan tentang ini. Komunikasi dimaksud tentang perihal ketua MPR dimana Prabowo meminta kepada ibu Mega agar diberikan kepada Gerindra," kata Muzani, Kamis (3/10/2019) lalu.
Muzani mengatakan, Megawati tidak menolak permintaan Prabowo tersebut, namun proses pemilihan pimpinan MPR sudah berlangsung dan delapan fraksi, selain Gerindra, sudah menentukan pilihan. Oleh karenanya, kata dia, Megawati meminta pengertian Prabowo dan menerima dengan baik hasil pemilihan pimpinan MPR.
"Karena itu, Ibu Mega memohon pengertian Pak Prabowo agar bisa menerima proses ini dengan baik dan menjaga MPR dengan musyawarah untuk mufakat. Meskipun ibu Mega sepenuhnya menyerahkan keputusan ini kepada Prabowo kemudian sebagai partai yang mandiri," ujarnya.
Muzani mengatakan, dirinya juga menyampaikan kepada Prabowo tentang peta fraksi-fraksi penetapan calon Ketua MPR dan melaporkan hasil pembicaraanya dengan PAN, PKS dan Demokrat dalam lobi-lobi fraksi.
Berdasarkan hal itu, kata Muzani, Prabowo memutuskan agar dirinya tak meneruskan pencalonan sebagai Ketua MPR. "Akhirnya beliau ambil keputusan demi kepentingan lebih besar, ya sudah kamu tidak usah meneruskan pencalonan sebagai ketua MPR," pungkasnya.
Selanjutnya, Muzani mengatakan, Gerindra tak merasa kalah dalam pemilihan pimpinan MPR. Ia mengatakan, MPR adalah salah satu alat perjuangan sehingga diharapkan dapat mencapai hal-hal yang strategis.
"Enggak (tak merasa kalah), MPR adalah salah satu alat perjuangan, dan sebagai alat perjuangan tentu kita harus memandang ini sebagai alat mencapai tujuan sehingga beliau harapkan ada hal-hal ain yang lebih strategis, yang akan kita capai nanti," pungkasnya kala itu.
Sebelumnya, Gerindra yang awalnya ngotot agar Muzani menjadi Ketua MPR, akhirnya sepakat bersama delapan fraksi lainnya dan unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mendukung Bambang Soesatyo. Kesepakatan itu membuat Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR RI.
Ahmad Riza Patria ketika itu menjabat Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR, mengungkapkan, manuver itu didasarkan atas konsultasi dengan Ketua Umum partainya Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kami mengedepankan musyawarah mufakat dan hasil konsultasi Bapak Prabowo Subianto dan Ibu Megawati, maka Bapak Prabowo dan Ibu Megawati bersepakat, untuk kepentingan yang lebih besar, kami bersepakat untuk terus menjaga lembaga MPR ini dalam forum-forum musyawarah, dalam memutuskan berbagai kebijakan penting dalam membangun bangsa dan negara," ujar Riza Patria.

Bak Kakak Adik
Sementara, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono pernah mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindara Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak pernah saling bermusuhan. Justru ia menyampaikan bahwa Mega dan Prabowo layaknya kakak dan adik.
"Bu Mega sama Pak Prabowo tuh kayak kakak-adik. Mereka tuh bersahabat, sangat bersahabat," kata Arief, Selasa (23/7/2019) lalu.
Menurut Arief, keduanya bahkan sering bertemu tanpa sepengetahuan media. Pertemuan mereka banyak membahas negara dan kondisi perpolitikan di negeri ini. "Karena mereka kan sangat berteman. Keluarga Soekarno dengan keluarga Soemitro itu setiap tahun itu mengadakan pertemuan mereka," ujar Arief kala itu.
Pada Rabu (18/7/2018) lalu, Prabowo Subianto dan putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, melakukan pertemuan diam-diam.
Setelah pertemuan itu, Puan menyatakan dirinya dan Prabowo bak kakak-adik. "Saya kenal Pak Pabowo lama. Kenal baik. (Prabowo) sudah seperti kakak saya, keluarga saya," kata Puan kepada wartawan setelah membuka prosesi pengambilan api Asian Games di Dusun Mrapen, Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (18/7/2018).
Prabowo juga mengajak Puan belajar berkuda. "Beliau bilang mau belajar naik kuda di Hambalang, ya kayak yang gitu-gitu aja," ujar Prabowo, Selasa (17/7/2028).
"Jadi kita bicara persaudaraan dengan baik. Kita sepakat apa pun kita adalah anak-anak bangsa karena bertanggung jawab atas NKRI utuh dan solid. Kalau ada perbedaan, kita sikapi dengan baik. Kalau hal-hal yang kita juga setuju kita kritisi," sambung Prabowo kala itu.

Kedekatan Prabowo-Megawati saat peresmian patung Bung Karno
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga pernah memperlihatkan keakraban mereka saat peresmian patung Bung Karno di depan gedung utama Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Dalam pidatonya, Megawati bahkan sempat menyebut Prabowo sebagai sahabatnya.
Sepanjang acara peresmian selama sekitar 30 menit, Prabowo tak pernah beranjak jauh dari Megawati Soekarnoputri. Ketika tiba waktu Megawati berpidato di podium, Prabowo ikut berdiri di sampingnya selain putra Megawati, Prananda Prabowo.
Hingga Megawati masuk ke dalam mobil, meninggalkan tempat acara seusai peresmian, Prabowo masih setia menemani. Di sela-sela pengambilan foto di depan patung, keduanya pun tampak akrab berbincang, sesekali tertawa bersama.
Selain menikmati sajian nasi goreng, bakmi Jogja, bakwan, dan es kelapa muda di rumah anak dari Presiden pertama RI itu, kedekatan Megawati dengan Prabowo juga terlihat dalam beberapa kesempatan dalam pengambilan keputusan politik, di antaranya; duet Mega-Prabowo di Pilpres 2009, bersatu di Pilgub DKI 2012, naik kuda bersama di Hambalang, Prabowo berikan kado istimewa lukisan Bung Karno yang sedang menunggang kuda, hingga Megawati berpesan kepada Prabowo untuk mengontrol pola makannya supaya diet.
Santayana Kiemas, adik Taufiq Kiemas pernah menceritakankisah kedekatan Taufiq Kiemas dan Prabowo Subianto bukan sesuatu yang aneh atau istimewa.
Sebab keluarga Kiemas dan keluarga Prabowo, memiliki hubungan kekerabatan yang sudah berlangsungg lama. Pamannya Taufiq Kiemas dari sebelah ibu, bersahabat baik dengan dua orang pak de-nya Prabowo. Keduanya bernama Prabowo dan Subianto.
Cerita Santayana Kiemas, Prabowo dan Subianto sama-sama masuk akademi militer di zaman perjuangan. Di akademi itu mereka bertemu dengan pamannya Taufiq Kiemas. Tapi karena sesuatu insiden, pamannya Taufiq Kiemas, bersama pamannya Prabowo terbunuh di zaman penjajahan. Nama kedua paman itulah yang kemudian diberikan oleh Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo, bagi puteranya: Prabowo Subianto.
Persahabatan Prabowo dan Taufiq, tidak berhenti di situ. Ketika sudah terjadi perceraian antara Prabowo dengan Titiek Soeharto, adalah Taufiq pula yang mengatur pertemuan mereka. Ketika Taufiq masuk rumah sakit, di saat itulah dia minta Prabowo dan Titiek membesuknya. Seolah bertemu di rumah sakit secara kebetulan. Sehingga kedua bekas pasangan suami isteri itu bisa saling bertemu, misalnya membahas soal anak tunggal mereka, Didiet.
Begitu juga kedekatan Putra Prabowo Subianto, Didiet Maulana, tampak akrab dengan putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, saat jeda pariwara debat capres, Minggu (4/2/2024).
Pantauan Kompas.com, keduanya berbincang dengan hangat diiringi lagu Melayu, Laksmana Raja di Laut, terputar selama jeda pariwara. Tampak tertawa sesekali dan pada akhirnya mengambil swafoto bersama-sama.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Megawati Soekarnoputri
Prabowo Subianto
Prabowo dan Megawati bak kakak adik
Persahabatan Megawati-Prabowo
Tribun-medan.com
CURHAT Wali Murid Dipaksa Beli 7 LKS, Padahal Pemerintah Sudah Gratiskan, Sekolah Tak Peduli Aturan |
![]() |
---|
NASIB Christian Kapau Pria Bertato Bacok Kurir Pakai Parang Saat Diminta Bayar COD Rp30 Ribu |
![]() |
---|
INILAH Klarifikasi Menpar Widiyanti Putri soal Isu Mandi Air Galon dan Gaya Bicara Bahasa Inggris |
![]() |
---|
PENGAKUAN Kades di Mojokerto Usai Videonya Asyik Joget Bareng Biduan Viral: Tak Ada Niat |
![]() |
---|
3 Motif Meilanie Buitenzorgy Kuliti Pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Raka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.