Breaking News

Sumut Hebat

Turunkan Stunting, Pj Gubernur Sumut akan Perkuat BAAS dan Keterlibatan Swasta

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin berharap Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Sumut semakin kuat.

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Pj Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Hassanudin menghadiri dan membuka Temu Kerja Stakeholder dan Mitra Kerja BKKBN Tingkat Provinsi Sumut dalam Konvergensi Pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024, di Hotel Emerald Garden, Medan, Selasa (26/3/2024). 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin berharap Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Sumut semakin kuat.

Bukan hanya terkait jumlah, tetapi juga langkah nyata dalam mengurangi anak stunting di Sumut.

"BAAS itu langkah riil dan langsung tetapi kita ingin bukan hanya sebatas data, namun benar-benar dilaksanakan. Sehingga jumlah anak-anak kita yang stunting bisa terkoreksi," ujar Hassanudin usai membuka acara Temu Kerja Stakeholder dan Mitra Kerja BKKBN dalam rangka Penguatan BAAS di Hotel Emerald Garden, Jalan KL Yos Sudarso, Medan, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Bicara Soal Bonus Demografi, Pj Gubernur Sumut Siapkan 2 Startegi Besar

 

Ia menjelaskan, Sumut berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 18,9 persen di tahun 2023 atau turun 2,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini, Pemprov Sumut akan bekerja lebih keras untuk mencapai target 14,5 persen untuk sampai akhir 2024.

Lebih lanjut ia bilang BAAS di Sumut tersebar pada 31 kabupaten/kota dan akan terus berkembang hingga menyentuh semua daerah-daerah yang memiliki anak stunting.

Hassanudin meminta agar pembagian BAAS lebih tepat dan efektif terhadap semua mitra kerja dan stakeholder.

“Adanya BAAS, kita memiliki peluang emas untuk menyentuh langsung dan memberikan perhatian khusus kepada 675.411 keluarga berisiko stunting, ini perlu sinergi dan komitmen kita bersama,” kata Hassanudin.

Bisa Selesai dengan Kerjasama.

Sedangkan, Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto menyampaikan, TNI dan Polri paling banyak menjadi BAAS.

Sebab, punya organisai hingga level paling bawah. Sehingga seluruh pihak harus menyatukan langkah bersama untuk menyelesaikan masalah stunting.

“Langkah kita perlu bersama, karena ini hanya bisa kita selesaikan dengan bekerja sama. Kita gunakan data yang sama, dari data tersebut kita pilih mana yang perlu kita intervensi kuat,” kata Tavip Agus Rayanto.

Dia juga berharap, pihak swasta lebih berperan aktif dalam mencegah maupun mengurangi angka stunting di suatu daerah.

Baca juga: Buka Bazar Srikandi Ramadan, Pj Gubernur Sumut Bicara Soal Pemberdayaan Ekonomi Lokal

 

“Kita akan dorong, karena untuk mengoreksi anak stunting butuh dana yang besar dan waktu yang tidak sebentar,” kata Tavip.

Hadir pada kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Munawar Ibrahim, Forkopimda Sumut, serta BAAS se-Sumut.

Hadir juga Kadis PPPA dan KB Pemprov Sumut Sri Suriani Purnamawati, Direktur RS Haji Rehulina Ginting, serta OPD terkait lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved