Berita Internasional

Wanita Nekat Melahirkan Bayi Kembar, Tak Disangka Reaksi Kekasihnya Membuatnya Menderita

Tak sedikit pasangan yang terburu-buru memulai hubungan menemui akhir yang tak diinginkan seperti kejadian wanita ditinggal pacarnya setelah lahiran.

TRIBUN MEDAN/HO
Wanita ditinggal pacarnya seusai melahirkan. 

TRIBUN-MEDAN.com – Tak sedikit pasangan yang terburu-buru memulai hubungan menemui akhir yang tak diinginkan seperti kejadian wanita ditinggal pacarnya setelah melahirkan.

Sebelumnya wanita ditinggal pacarnya setelah melahirkan sudah pernah terjadi di luar sana dengan berbagai alasan berbeda.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Kamis (21/3/2024), wanita ditinggal pacarnya usai melahirkan itu adalah Vuong My (38) yang tinggal di Tiongkok.

Vuong My diketahui pernah mengalami kegagalan pernikahan.

Setelah bercerai, ia tinggal sendirian.

Pada suatu hari, di pesta temannya, ia bertemu dengan Luu Phuc.

Melihat pria itu berpakaian bagus dan tampak seperti orang kaya, ia jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Faktanya, dulu Pak Phuc tidak memiliki kehidupan glamor seperti sekarang.

Ia berasal dari pedesaan, setelah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki, pasangan tersebut membuka gudang pembelian barang bekas di kota.

Karena istrinya pekerja keras dan sabar, kondisi ekonomi keluarganya berangsur-angsur membaik dan mereka mempunyai makanan dan kekayaan.

Pak Phuc suka pamer, ia sering mengendarai mobil mewah dan memakai kalung emas untuk menghadiri pertemuan dengan teman-temannya.

Ketika  melihat Vuong My, ia terpesona oleh senyumnya dan langsung jatuh cinta.

Oleh karena itu, keduanya saling bertukar informasi kontak.

Setelah itu, Pak Phuc menceraikan istrinya.

Ia mengambil sebagian hartanya dan tinggal bersama Vuong My.

Namun karena sifatnya yang malas, ia hanya berdiam diri di rumah dan makan seharian.

Hanya dalam waktu tiga tahun, ia tidak hanya menjual mobil tetapi juga gelang emas.

Setelah itu, Bu My akhirnya mengetahui bahwa pacarnya ternyata tidak sekaya yang ia kira.

Meski begitu, Bu My masih percaya bahwa Pak Phuc adalah bahu yang kuat untuk ia bersandar seumur hidupnya.

Untuk membuat hubungan keduanya lebih stabil, alih-alih mendaftarkan pernikahan mereka, Bu My yang meskipun usianya sudah lanjut, mengambil risiko melahirkan anak perempuan kembar untuk pacarnya.

Namun, Bu My tidak menyangka melahirkan malah membuatnya menderita.

Alih-alih kehadiran sang buah hati membuat hubungan dirinya dan pacarnya semakin dekat, Pak Phuc malah ingin putus dengan alasan "terlalu tertekan".

Ia bahkan mengancam akan rujuk dengan mantan istrinya.

Alasan Pak Phuc merasa tertekan karena ia hanya punya sedikit uang simpanan.

Meski tidak bekerja, mereka berdua tetap bisa menjalani hidup tanpa mengkhawatirkan sandang dan pangan.

Namun dengan kelahiran dua anak, pasangan tersebut memiliki lebih banyak tagihan yang harus dibayar.

Hal itu membuat tekanan semakin meningkat dan hubungan mereka pun berantakan.

Pak Phuc merasa Bu My sudah tidak lagi perhatian seperti dulu, sering marah-marah dan sering berdebat dengannya tentang hal-hal sepele sehingga membuatnya tidak nyaman.

Tak hanya itu, ia kerap mendatangi mantan istrinya untuk meminta kembali sehingga membuat Bu My cemburu.

Mengenai hal ini, mantan istri Pak Phuc mengatakan bahwa ia telah melihat dengan jelas wajah asli mantan suaminya, sehingga menikah lagi dengannya adalah hal yang mustahil.

Selain itu, ia juga mengatakan ada dua alasan mengapa ia dan mantan suaminya sering saling menghubungi.

Pertama, Pak Phuc datang mengunjungi anak-anaknya.

Kedua, Pak Phuc meminjam 10 ribu yuan (sekitar Rp 21 juta) darinya dan tidak bisa membayarnya kembali, jadi Pak Phuc meminta agar utangnya dihapuskan.

Setelah mengetahui bahwa tidak ada kemungkinan rujuk antara pacarnya dan mantan istrinya, Bu My pun merasa bahwa ia dan Pak Phuc tidak punya masa depan.

Bu My mengatakan bahwa meskipun ia masih mencintai pacarnya, mengingat apa yang terjadi di depan matanya, ia tetap akan putus.

Keduanya berdiskusi bahwa masing-masing dari mereka akan membesarkan seorang anak, dan mulai saat itu, mereka akan menjalani kehidupannya sendiri.

Namun karena kedua anaknya masih sangat kecil dan masih menyusui, mediator menyarankan keduanya mempertimbangkan untuk putus.

Setelah berdiskusi, pasangan tersebut sepakat untuk tetap bersama lebih lama sebelum memutuskan untuk putus atau tetap bersama di kemudian hari.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved