Sumut Memilih

Ditinggal Golkar dan Gerindra, Edy Rahmayadi Merapat ke PDIP dan PKS, Akankah Dapat Perahu?

Edy Rahmayadi mulai merapat ke PDI Perjuangan dan PKS setelah ditolak Golkar dan Gerindra. Lantas, akankah dapat perahu?

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Rechtin Hani Ritonga
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancarai di rumah dinas gubernur Sumut, Kamis (5/1/2023). Edy memutasi dua kepala dinas di lingkungan Sumatra Utara yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Kesehatan.   

TRIBUN-MEDAN.COM,- Mantan Pangkostrad, Edy Rahmayadi mulai merapat ke PDI Perjuangan dan PKS setelah ditinggal Golkar dan Gerindra untuk maju sebagai calon Gubernur Sumut.

Namun, meski mulai merapat ke PDIP dan PKS, Edy Rahmayadi belum tentu mendapat restu.

Sebab, kedua partai ini kabarnya lebih mementingkan kader sendiri, ketimbang orang luar.

Sebagaimana diketahui, PDIP sendiri memiliki kader-kader militan.

Baca juga: Nasib Edy Rahmayadi pada Pilkada Sumut 2024, Golkar dan Gerindra tak Dukung, Lantas Partai Lain?

Bahkan, pengurus PDIP Sumut sempat melontarkan wacana, bahwa calon Gubernur Sumut yang akan diusung nantinya adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Selain Ahok, ada beberapa nama lain, seperti eks Bupati Batubara Zahir, dan Bupati Serdangbedagai, Darma Wijaya.

Berkaitan dengan dukung mendukung ini, belum ada keterangan resmi dari DPD PDI Perjuangan Sumut.

Edy Rahmayadi sebelumnya cuma mengklaim sepihak bahwa dirinya sudah mendapatkan sinyal dari PDIP

"Saya pastinya bangga dan merasa terhormat sekali," kata Edy, Selasa (26/3/2024). 

Ia mengatakan, sejauh ini dirinya akan berupaya menjalin komunikasi lebih erat dengan PDIP. 

Baca juga: Cory br Sebayang Sudah tak Bisa Otak-atik Pejabat Pemkab Karo, Akankah Menang Lagi Pilkada 2024?

"Insya Allah saya akan menjalin komunikasi yang intensif jika memang dukungan ini diberikan, semoga menjadi momentum bagi kita semua untuk bersatu membangun Sumatera Utara yang lebih maju dan bermartabat," katanya. 

PDIP sendiri memiliki perolehan 21 kursi di DPRD Sumut.

Dengan jumlah tersebut, PDIP bisa mencalonkan Gubernur Sumut tanpa perlu berkoalisi dengan partai lainnya. 

"Saya mengenal PDIP sebagai partai yang kritis dan konsisten, harapannya bisa menjadi benteng yang kokoh dalam mengawal program pemerintah Provinsi Sumut ke depan agar lebih baik dan berpihak pada kepentingan rakyat," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Sumut, Salman Alfarisi mengatakan pihaknya tengah melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala daerah dari internal partai yang akan dimajukan saat Pilkada. 

Baca juga: PDIP Mau Impor Calon Gubernur Sumut dari Luar Daerah, Padahal Kader Lokal Ada yang Berprestasi

"Panduan sudah ada, saat ini kami sendang melakukan penjaringan dan penyaringan internal PKS. Kader kader kita beri kesempatan untuk sampaikan aspirasinya jika ingin maju dalam Pilkada. Aspirasi kader, kemudian kita lanjutkan dengan survei dan jejak pendapat. Masih internal, " kata Salman kepada tribun, Selasa (26/3/2024). 

Salman berujar, PKS terus mengikuti dinamika pemilihan Gubernur Sumut yang berjalan.

PKS pun membuka opsi untuk mendukung calon Gubernur Sumut dan kepala daerah di luar kader partai. 

"Dinamika terus kita amati seperti yang saat ini sudah ada 3 nama yang masing-masing yang bersedia maju. Nanti inventarisir. Tidak mesti dukungan kader juga," ujar Salma. 

Pilkada sendiri akan berlangsung pada Rabu (27/3/2024). Sejauh ini ada tiga nama yang digadang gadang bakal maju sebagai Gubernur Sumut. 

Mulai dari Walikota Medan Bobby Nasution, mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah atau Ijeck. 

Baca juga: Respons Bupati Sergai Darma Wijaya seusai Namanya Masuk Bursa Calon Gubernur Sumut

Kata Salman, PKS belum melakukan pembahasan secara formal terhadap calon Gubernur Sumut. Namun dari tiga nama diatas, Edy Rahmayadi yang paling intens berkomunikasi dengan PKS

Edy yang juga Ketua TKD paslon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Sumut sebut Salman, telah menyampaikan niatnya untuk kembali menjadi Gubernur Sumut untuk periode kedua. 

"PKS dan Edy bagus, dengan yang lain juga bagus. Dengan hubungan yang baik ini bisa berkomunikasi dengan pak Edy. Komunikasi non formal sudah, jauh jauh hari pun pak Edy sebelumnya juga telah menyampaikan secara non formal ingin maju sebagai Gubernur. Itu sudah jauh jauh hari disampaikan," kata Salman. 

Meski begitu sebut Salman, penetapan calon Gubernur ditentukan oleh DPP PKS melalui pembahasan yang panjang. 

Meski intens berkomunikasi dengan Edy, PKS juga terbuka bagi calon lain seperti Ijeck dan Bobby jika ingin maju sebagai Gubernur. 

"Kan naru tahapan non formal meski komunikasi (Edy) jadi bahan pertimbangan. Apakah nanti didukung atau tidak kita tunggu nanti keputusan DPP. Namun kami terbuka bagi calon Gubernur yang ingin didukung oleh PKS."(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved