Ramadan 2024
Hukum Mencicipi Masakan saat Melaksanakan Puasa Ramadan, Begini Penjelasannya
Saat sedang menjalankan puasa Ramadan, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul apakah suatu hal yang dilakukan dapat membatalkan puasa atau tidak.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Saat sedang menjalankan puasa Ramadan, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul apakah suatu hal yang dilakukan dapat membatalkan puasa atau tidak.
Sebelum berbuka puasa, para ibu biasanya menyiapkan berbagai hidangan di rumah untuk orang-orang tercinta yang berpuasa Ramadan.
Tak hanya pada bulan Ramadan, pada hari biasa pun para ibu biasanya mencicipi makanan untuk memastikan cita rasa makanan yang dibuatnya.
Namun, hal tersebut menjadi suatu hal yang dihindari saat bulan Ramadhan lantaran dikhawatirkan dapat membatalkan puasa.
Lantas, bagaimana hukum mencicipi masakan ketika berpuasa?
Jika kasusnya seperti hal di atas, mencicipi makanan diperbolehkan karena memiliki kepentingan yang syar'i. Dengan catatan makanan tersebut harus segera kembali dikeluarkan dari mulut.
Jangan biarkan makanan di mulut terlalu lama, apalagi ditelan. Jika menelannya, hal tersebut bukan lagi makruh, tetapi juga dapat membatalkan puasa.
Syekh Abdullah bin Hijazi asy-Syarqawi dalam kitab karangannya, Hasiyah asy-Syarqawi (1/881) menjelaskan:
Artinya, “Di antara sejumlah makruh dalam berpuasa ialah mencicipi makanan karena dikhawatirkan akan mengantarkannya sampai ke tenggorokan. Dengan kata lain, khawatir dapat menjalankannya lantaran begitu dominannya syahwat. Posisi makruhnya itu sebenarnya terletak pada ketiadaan alasan atau hajat tertentu dari orang yang mencicipi makanan itu. Berbeda lagi bunyi hukum untuk tukang masak baik pria maupun wanita, dan orang tua yang berkepentingan mengobati buah hatinya yang masih kecil. Bagi mereka ini, mencicipi makanan tidaklah makruh. Demikian Az-Zayadi menerangkan.”
Selain penjelasan di atas, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari juga disebutkan, bahwa mencicipi masakan tidak membatalkan puasa selama tidak masuk ke kerongkongan.
“Tidak mengapa mencicipi cuka atau makanan lainnya selama tidak masuk ke kerongkongan.” (HR Bukhari)
Dalam situasi ini, merasakan atau mencium aroma makanan saat berpuasa tidak akan mengakibatkan pembatalan puasa kecuali jika makanan tersebut benar-benar masuk ke dalam kerongkongan.
Oleh karena itu, bagi seseorang yang merasakan atau mencium aroma makanan, sebaiknya mereka hanya mencicipi makanan tersebut tanpa menelannya, dan jika sudah dicicipi, segera memuntahkannya kembali dari mulut.
Ketika mencicipi hidangan tersebut, penting untuk diingat bahwa tindakan tersebut haruslah didasarkan pada kebutuhan yang nyata, seperti memastikan kualitas makanan atau hidangan tersebut.
Selama menjalankan ibadah puasa, seseorang harus memperhatikan segala hal yang dapat membatalkan puasa mulai dari saat fajar hingga matahari terbenam.
| Apa Itu Tradisi Megengan yang Dilakoni sebelum Bulan Ramadan? Berikut Penjelasannya |
|
|---|
| 6 Kuliner Khas Medan yang Cocok Disajikan saat Idul Fitri, Ada Soto Medan hingga Lemang |
|
|---|
| 67 Anak Yatim Ditraktir Baju Baru oleh Lazismu Asahan jelang Hari Raya Idul Fitri |
|
|---|
| H-1 Lebaran 2024, Berikut Update Harga Bahan Pokok, Pasar Tradisional di Medan Padat Pengunjung |
|
|---|
| Kumpulan Doa di Akhir Ramadhan yang Bisa Diamalkan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.