Lebaran
Hukum Berhubungan Suami Istri di Malam Takbiran Idul Fitri
Umat muslim di Indonesia sebentar lagi akan merayakan Idul Fitri. Muncul pertanyaan, apa hukum berhubungan suami istri malam takbiran
TRIBUN-MEDAN.COM - Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Karena hal itu pula, banyak yang bertanya mengenai hukum berhubungan suami istri di malam takbiran Idul Fitri.
Pada laman pencarian Google, banyak yang ingin tahu hukum berhubungan suami istri di malam takbiran tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan ini, ulama kondang Buya Yahya turut memberikan penjelasan.
Dilansir dari Serambinews.com dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV Senin (17/4/2023), Buya Yahya mengatakan berhubungan suami istri bagi pasangan suami istri di malam takbiran atau hari lebaran adalah halal.
Baca juga: Mengenang Tragedi Tol Brexit yang Disebut Jalur Neraka saat Mudik Lebaran
Buya Yahya yang juga sebagai pendiri Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren dengan Al-Bahjah Kabupaten Cirebon melanjutkan, adapun terkait keyakinan ataupun pendapat yang mengatakan tidak boleh berhubungan suami istri pada saat Hari Raya adalah tidak benar.
"Ada keyakinan saya pernah mendengar kalau Hari Raya nggak boleh berhubungan suami isteri, nggak ada hubungannya," ujar Buya.
Hari Raya bukanlah hari terlarang untuk berhubungan suami istri.
Pada Hari Raya, semua orang dalam kondisi bersenang-senang, artinya tidak dalam kondisi berpuasa.
Pada Hari Raya, umat Muslim dianjurkan berbuka dan tidak boleh berpuasa pada hari tersebut.
Baca juga: 6 Tips Packing Pakaian Mudik Lebaran yang Praktis Antiribet
Salah satu anjuran berbuka bisa dilakukan dengan melakukan berhubungan suami istri.
"Bukan suatu hari yang terlarang, apalagi namanya Hari Raya, hari yang bersenang-senang, makan enak, berhubugan suami isteri segala macam," kata Buya.
Jika disimpulkan bahwasanya hukum melakukan hubungan suami istri dimalam takbiran atau hari raya selepas sholat hukumnya diperbolehkan.
Nah itulah tadi penjelasan terkait hukum melakukan hubungan suami istri saat malam takbiran.
Tata cara berhubungan badan dalam Islam
Berhubungan badan atau hubungan suami istri dalam Islam merupakan bagian yang penting dari kehidupan perkawinan.
Islam mengajarkan bahwa hubungan suami istri adalah bentuk ibadah yang diberkahi oleh Allah SWT, selama dilakukan dengan tata cara yang sesuai dengan ajaran agama.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara berhubungan badan dalam Islam.
Baca juga: Doa Niat Berhubungan Suami Istri, Lengkap dengan Sunnah Rasulullah
1. Menjaga Kebersihan
Dalam Islam, menjaga kebersihan adalah hal yang sangat penting.
Sebelum melakukan hubungan suami istri, suami dan istri diharapkan untuk mandi atau membersihkan diri terlebih dahulu.
Hal ini juga dikenal sebagai mandi junub.
Mandi junub adalah mandi besar setelah terjadi pengeluaran mani, baik melalui hubungan suami istri atau mimpi basah.
Dengan menjaga kebersihan, pasangan suami istri bisa mendekati hubungan ini dengan pikiran dan tubuh yang suci.
Baca juga: Tata Cara dan Doa Berhubungan Suami Istri, Lengkap Bacaan Niat dan Artinya
2. Membaca Doa
Sebelum berhubungan badan, baik suami maupun istri dianjurkan untuk membaca doa.
Doa ini bisa berupa doa perlindungan dan permohonan kepada Allah untuk memberkahi hubungan mereka.
Dengan mengawali hubungan ini dengan doa, suami istri menyadari bahwa hubungan mereka adalah bagian dari ikatan pernikahan yang diberkahi oleh Allah SWT.
3. Menghormati Pasangan
Salah satu aspek penting dalam hubungan suami istri dalam Islam adalah saling menghormati.
Baik suami maupun istri harus saling menghormati kebutuhan dan batasan masing-masing.
Saling memberikan pengertian dan menjaga privasi pasangan adalah bagian dari penghormatan ini.
Memiliki komunikasi yang baik dan saling mendengarkan juga merupakan bentuk penghormatan dalam hubungan suami istri.
4. Menghindari Larangan
Dalam Islam, terdapat beberapa larangan yang perlu dihindari dalam hubungan suami istri.
Salah satunya adalah menghindari hubungan intim saat istri sedang haid atau nifas.
Selain itu, juga diharamkan melakukan hubungan intim melalui dubur (anal) atau memasukkan benda asing ke dalam vagina.
Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kehormatan dan kesehatan pasangan suami istri.
5. Mengutamakan Kepuasan Pasangan
Dalam hubungan suami istri, saling memperhatikan dan mengutamakan kepuasan pasangan adalah hal yang penting dalam Islam.
Suami diharapkan memberikan kepuasan kepada istrinya, dan istri juga diharapkan memberikan kepuasan kepada suaminya.
Mengenal dan memahami kebutuhan pasangan serta berusaha memenuhinya adalah bentuk penghargaan dan kasih sayang dalam hubungan suami istri.
Dalam Islam, hubungan suami istri dianggap sebagai bentuk ibadah yang diatur oleh tata cara yang ditentukan.
Dengan mematuhi tata cara ini, suami istri dapat menjalani hubungan yang sehat, harmonis, dan berkah.(*)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.