Viral Medsos

INILAH DERETAN Kontroversi Panglima Pajaji hingga Ditangkap Polisi di Kapuas Barat

Deretan kontroversi Panglima Pajaji atau Agustinus Lucky yang sempat menjadi sorotan di dunia maya sebelum ditangkap tim gabungan Polres Kapuas

Editor: AbdiTumanggor
fB
PANGLIMA PAJAJI DITANGKAP: Pimpinan Pasukan Pantak Padagi itu dikabarkan ditangkap bersama sejumlah masyarakat Adat Dayak setempat di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Penangkapan itu diduga buntut dari aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat adat bersama Pasukan Pantak Padagi yang di Pimpinan oleh Pangalima Pajaji, Agustinus Lucy. (fb) 

Baru-baru ini, Panglima Pajaji bersama anggotanya diduga melakukan pengeroyokan terhadap petugas SPBU bernama Andre di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Permasalahan ini pun berakhir damai. Penyebab perseteruan ini, setelah anggota Panglima Pajaji merasa tersinggung dengan omongan operator SPBU tersebut.

Operator SPBU itu ada menyebutkan kata-kata tidak pantas, panglima ****ol. Akhirnya ucapan itu menjadi selisih paham. 

Ketika itu Panglima Pajaji bersama kelompoknya mengisi BBM di SPBU. Saat mengisi BBM, petugas BBM bernama Andre menjawab pertanyaan rekannya dengan menjunjuk temannya yang lain.

"Dia itu Panglima apa?"tanya rekannya. "Panglima ****ol,"jawab Andre merujuk pada sehabatnya itu.  Ternyata ucapan Andre itu didengar anggota Panglima Pajaji.

Beruntung pertikaian itu dapat dilerai oleh masing-masing pihak. Terkait kejadian tersebut, Panglima Pajaji juga menegaskan, bahwa persoalannya dengan operator SPBU telah selesai. 

Pemimpin Pasukan Pantak Padagi Borneo itu juga membantah soal tuduhan yang menyebut pihaknya tak membayar bensin. "Yang mengatakan kita tidak membayar bensin saya pertegaskan pada anda dan kalian semua, jika anda tidak tahu pokok permasalahannya lebih baik anda diam," tegasnya dalam tayangan video yang beredar di YouTube.

2. Tantang Panglima Jilah hingga berujung permintaan maaf

Panglima Pajaji juga sempat jadi bahan perbincangan setelah berseteru dengan Panglima Jilah.

Perseteruan itu terkait ketidaksetujuannya terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Panglima Pajaji menentang Panglima Jilah yang mengultimatum Rocky Gerung karena mengkritik pembangunan IKN.

Panglima Pajaji menyebut bahwa tindakan Panglima Jilah sudah melanggar hak demokrasi seseorang. Ia tampak tegas menentang seluruh pernyataan milik Panglima Jilah dengan menyebutkan pembangunan IKN belum final dan Panglima Jilah tidak berhak untuk melarang pendapat masyarakat Indonesia.

 Setelah pernyataan dan unggahannya terkait penolakan Ibu Kota Nusantara (IKN) ramai di media sosial, Panglima Pajaji pun meminta maaf.

Didampingi ayahnya, tokoh adat Dayak Kalimantan tersebut meminta maaf dan menyesal telah membuat kegaduhan.

Apalagi sampai menimbulkan perseteruan dengan tokoh adat Dayak lainnya, Panglima Jilah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved