Tribun Wiki
Sosok KH Saifuddin Zuhri atau Abah Guru Banjar Indah, Murid Guru Sekumpul
KH Saifuddin Zuhri atau yang dikenal dengan Abah Guru Banjar Indah meninggal dunia pada Minggu (7/4/2024). Almarhum adalah murid Guru Sekumpul
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok KH Saifuddin Zuhri atau yang lebih dikenal dengan Abah Guru Banjar Indah merupakan seorang ulama kesohor di Banjarmasin.
Namun, pada Minggu 7 April 2024 atau 27 Ramadan 1445 Hijriah, KH Saifuddin Zuhri meninggal dunia.
Almarhum meninggal pada usia 71 tahun.
Sejak kabar kepergian Guru Banjar Indah di hari ke 27 Ramadan itu beredar, banyak jemaah dan muridnya yang berduka, khususnya warga di Kalimantan Selatan.
Guru Banjar Indah dikabarkan meninggal dunia pada pukul 10. 30 Wita usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung komplek Citra Km 17, Banjarmasin.
Baca juga: Sosok Mira Hayati, Bos Skincare yang Pamer Hijab Emas, Pernah Borong 1 Kg Emas Usai Haji
Sosok KH Saifuddin Zuhri
Beliau lahir pada 20 Oktober 1952, di Dalam Pagar, Martapura.
K.H. Syaifuddin Dzuhri bin K.H.AbdurRahman bin K.H.Ismail Khatib bin K.H.Ibrahim bin K.H.Sholeh bin K.H.Zainuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al banjari merupakan pendiri majelis ta'lim Bani Isma'il yang berlokasi di Banjar Indah, Banjarmasin.
Oleh sebab itulah beliau dikenal dengan Abah Guru Banjar Indah.
Majelis Guru Banjar Indah biasa dilaksanakan setiap malam Jumat setelah Sholat Isya, dan Sabtu pagi untuk jamaah perempuan.
Baca juga: SOSOK Johan Saimima, Aktor Laga Pemain Sinetron Wiro Sableng hingga Saras 008, Kini Meninggal Dunia
K.H. Syaifuddin Zuhri juga merupakan murid Abah Guru Sekumpul (K.H. Zaini Abdul Ghani) serta Guru Bangil (K.H. Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjary). Pendidikan terakhir beliau pernah berkuliah di STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) Banjarbaru.
Beliau pernah mengabdi dan mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura serta saudara sepupu dengan Almarhum Guru Irsyad Zien (Abu Daudi) Dalam Pagar dan bersepupu juga dengan Almarhum Tuan Guru Anang Djazouly Seman Martapura.
K.H. Syaifuddin Zuhri juga merupakan murid Abah Guru Sekumpul (Almukarram K.HZaini Abdul Ghani) serta Guru Bangil (K.H. Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjary).
Pendidikan terakhir Guru Banjar Indah pernah berkuliah di STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) Banjarbaru.
Ini video kenangan Guru Banjar Indah semasa hidup.
Baca juga: Pasar Tarutung Terbakar, Ratusan Kios dan Balairung Ludes Rata dengan Tanah
Kharismanya Menarik Ganjar
Tuan Guru Syaifuddin Zuhri atau yang akrab dipanggil Guru Banjar Indah meninggal dunia pada Minggu (7/4/2024) pagi.
Pimipinan Majelis Taklim Bani Ismail tersebut meninggal dunia di setelah sempat dirawat di rumah sakit Islam Sultan Agung komplek Citra km 17.
Berikut kisah beliau semasa hidup.
Kala itu pelukan hangat diberikan Tuan Guru Syaifuddin Zuhri kepada Ganjar Pranowo.
Baca juga: SOSOK dan Profil Alflorencia Mollas Wanita Lawan Pria Mesum di KRL, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Ganjar Pranowo saat itu masih menjabat Gubernur Jawa Tengah yang sowan ke rumahnya di Jl Banjar Indah, Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin, Rabu (12/10/2022).
Wajah Tuan Guru Syaifuddin Zuhri nampak sumringah, saat mencium pipi kanan kiri Ganjar dan menggandengnya untuk duduk di ruang tamu.
"Mari pak Ganjar duduk di sini. Ini ada Soto Banjar dan ini namanya kalau orang sini menyebutnya Gogodoh," kata Tuan Guru.
Ganjar pun mencicipi Gogodoh yang disajikan. Sambil tersenyum, Ganjar mengatakan bahwa camilan itu adalah pisang goreng.
"Ini kalau di tempat kami, abah, namanya pisang goreng."
"Lha ini (kalau) soto Banjar yang terkenal itu ya. Rasanya enak sekali," ucap Ganjar sambil menyeruput kuah soto Banjar yang ada di hadapannya.
Obrolan Ganjar dengan Tuan Guru Syaifuddin Zuhri yang juga keturunan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari ini berlangsung sangat gayeng.
Ulama yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Banjar Indah itu bercerita kepada Ganjar, tentang sejarah nenek moyangnya saat menyebarkan agama Islam di Kalimantan Selatan.
"Ayah saya itu selain guru ngaji juga tentara pak Ganjar. Beliau itu dekat sekali dengan almarhum Gus Dur," kata Tuan Guru.
Selain cerita itu, Tuan Guru Banjar Indah juga berdiskusi terkait banyak hal dengan Ganjar.
Sejumlah wejangan diberikan Tuan Guru pada Ganjar.
Ganjar juga diberi kehormatan memegang tongkat milik Tuan Guru Banjar Indah.
Tongkat itu merupakan warisan dari nenek moyangnya yang diwariskan turun temurun.
Tongkat berwarna coklat itu dipegang dan dicium Ganjar.
"Ini tongkat dari abah saya, abah saya dari abahnya dan seterusnya. Ini warisan turun temurun, pak," kata Tuan Guru Banjar Indah.
Setelah ngobrol bersama, Tuan Guru Banjar Indah kemudian mendoakan Ganjar.
Ia juga sempat mengusap punggung Ganjar setelah doa selesai.
Ganjar kemudian berpamitan sambil kembali mencium tangan Tuan Guru.
"Iya tadi beliau lebih banyak cerita soal sejarah, cerita banyak hal yang sifatnya lucu sehingga memberikan nilai-nilai kesejukan dalam relasi sosial, keagamaan, membawa sejarah yang sangat panjang sekali."
"Dan ternyata bapaknya tentara, jadi ada disiplin yang sangat luar biasa," katanya.
Ganjar juga mengagumi Tuan Guru Banjar Indah ini.
Menurutnya, Tuan Guru Banjar Indah adalah sosok ulama yang berilmu dan selalu memberikan kesejukan.
"Beliau ini berilmu, jadi ngajinya juga di banyak tempat, menjadi santri di banyak tempat."
"Dan tentu saja ya, sebagai orang tua sekaligus guru mengajarkan kebaikan-kebaikan."
"Nadanya sejuk, enak, nyaman dan tidak ada kemudian yang sesuatu berbeda itu ditabrak-tabrakkan," pungkasnya.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.