Lebaran
7 Adab Bertamu saat Lebaran yang Wajib Kamu Ketahui
Berikut ini adalah 7 adab bertamu saat Lebaran yang mesti kamu ketahui. Jangan sampai kamu langgar agar tidak dianggap serampangan
TRIBUN-MEDAN.COM,- Agama Islam mengajarkan banyak hal, termasuk adab bertamu saat Lebaran.
Ketika Idul Fitri tiba, setiap umat muslim biasanya berkunjung ke rumah kerabat, saudara dan tetangga.
Tak jarang, kunjungan ke rumah-rumah bisa dilakukan hingga malam hari.
Maka dari itu, umat muslim yang nantinya hendak melakukan silaturahmi, wajib mengetahui adab bertamu saat Lebaran.
Baca juga: Penjelasan Ustaz Soal Meninggal Dunia di Bulan Ramadan, Benarkah Ganjarannya Surga?
Agar orang yang dikunjungi juga merasa senang, bukan malah sebaliknya.
Dilansir dari Kompas TV, setidaknya ada 7 adab bertamu saat Lebaran yang mesti kita ketahui.
1. Niat yang Baik
Saat hendak bertamu, umat Islam diharuskan memiliki niat yang baik, seperti untuk menyambung silaturahmi, menjenguk, dan sebagainya.
Di hari Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk silaturahmi ke rumah kerabat atau saudara.
Pasalnya, saling berkunjung saat hari raya Idulfitri merupakan perkara yang disyariatkan dalam Islam.
Baca juga: Resep Opor Ayam Spesial Lebaran, Dijamin Manyus
2. Meminta izin
Datang bertamu ke rumah seseorang tanpa meminta izin, tidak dianjurkan oleh Rasulullah.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah menjelaskan batasan meminta izin untuk bertamu sebanyak tiga kali.
Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Hukum Berhubungan Suami Istri di Malam Takbiran Idul Fitri
3. Bertamu di waktu yang tepat
Kapan waktu yang tepat untuk bertamu ke rumah seseorang? Allah SWT sendiri telah menyebut adab bertamu dalam Al-Qur'an.
Dalam surat An Nur ayat 58 disebutkan untuk menghindari tiga waktu aurat dalam Islam, yakni sehabis Zuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya.(Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.”
Meminta izin terlebih dahulu ke rumah tujuan juga berguna agar penerima tamu dapat menyiapkan kondisi rumah.
Baca juga: Sosok Yolanda Assyar, Mahasiswi Hukum Trending di X Dituding Pelakor dengan Panggilan Woop
4. Mengucapkan salam
Adab bertamu lainnya yang tak boleh terlewat yakni mengucap salam kepada tuan rumah.
Hal ini, sebagaimana firman Allah yang tercantum dalam pada surat Al Hijr ayat 51.
Artinya: “Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam”.
5. Bersalaman
Setelah mengucap salam, dilanjutkan dengan adab bertamu berikutnya yakni bersalaman atau berjabatan tangan
Ini merupakan salah satu hal yang cukup penting dengan tujuan menghormati penerima tamu.
Selain itu, berjabat tangan juga bisa untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Islam.
6. Sopan santun
Saat berada di rumah seseorang, diwajibkan untuk bersikap sopan santun dalam hal bertutur dan berperilaku.
Hindari perbuatan atau perkataan yang menyinggung atau menyakiti orang lain, terlebih setelah saling meminta maaf di Hari Raya Idulfitri.
7. Batas waktu bertamu
Batas waktu bertamu juga diajarkan dalam agama islam yang bertujuan kenyamanan kedua belah pihak.
Pasalnya, jika seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman dan membebani sang penerima tamu.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.”
Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah berkata, “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.” (HR Baihaqi)
Demikan beberapa penjelasan adab bertamu dalam ajaran agama islam yang bisa diterapkan saat silaturahmi di Hari Raya Idulfitri.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.