Ramadan 2024

Sejarah Terjadinya Hari Raya Idul Fitri dan Kemungkinan Lebaran 2030 Dirayakan 2 Kali

Tahun ke-2 Hijriah, puasa   untuk pertama kalinya dijalani umat Islam (Al-Baqarah: 183-185), sekaligus untuk pertama kalinya pula Idul Fitri dirayakan

Istimewa
Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024 

فلم تقتلوهم ولكن الله قتلهم ومارميت اذ رميت ولٰكن الله رمى…الأية

Husein Haekal memberikan tafsir kontekstual sebagai ilustrasi membacai kembali kesan historis mengenai Perang Badar ini.

Debu dan pasir halus membubung dan beterbangan memenuhi udara. Berkat iman yang teguh keadaan muslimin bertambah kuat. Di hadapan mereka kini terbuka tabir ruang dan waktu, sebagai bantuan Tuhan kepada mereka dengan para malaikat yang memberikan berita gembira, yang membuat iman mereka bertambah teguh, sehingga bila salah seorang dari mereka mengangkat pedang dan mengayunkannya ke musuh, seolah-olah tangan mereka digerakkan dengan tenaga Tuhan.

اَللهُ اَكْبَرُ لاَاِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ   وَنَصَرَعَبْدَهُوَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأ َحْزَابَ وَحْدَهُ

Pihak muslimin hanya butuh beberapa jam dan selesai sedikit lewat tengah hari mengakhiri perang, ringkas Karen Amstrong dalam karya antropologisnya ‘Muhammad: Biography of the Prophet‘.

Dilihat dari jumlah pasukan yang timpang, sungguh ini kemenangan yang menakjubkan.

Efek moral dari kemenangan Badar ini pun terasa cukup besar, sehingga Nabi dan kaum muslimin yang selama ini menjadi sasaran cemoohan, berbalik mendapat kepercayaan diri dan kehormatan dari berbagai kalangan.

Perayaan Idul Fitri sejatinya, asal-muasalnya tidak hanya lahir dari latar historis kemenangan Badar.

Dalam Ensiklopedi Islam disebutkan, bahwa jauh sebelum ajaran Islam turun, masyarakat Arab sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan, keduanya berasal dari zaman Persia Kuno.

Biasanya, mereka merayakan kedua hari raya itu dengan menggelar pesta pora.

Seiring turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada tahun ke-2 Hijriah itulah, turun kemudian hadis Nabi, Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.

Di Idul Fitri pertama inilah kaum muslimin merayakan dua kemenangan perdana, yaitu pencapaian ritual puasa Ramadhan dan keberhasilan di Perang Badar.

Narasi antar kedua peristiwa ini menjadi relasi yang tak terpisahkan dalam memaknai kemenangan; dari perspektif spiritual, juga sosial.

Sejarah Hari Raya

Sebelum ajaran Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw di Makkah, masyarakat Jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved