SNBT 2024

3 Titik Lokasi Pelaksanaan SNBT 2024 di Sumut, Berikut Hal yang Harus Dipersiapkan

Pelaksanaan UTBK SNBT wilayah Sumut sendiri akan digelar di 3 tempat, yakni USU, Unimed, dan yang terbaru adalah di Kepulauan Nias tepatnya di Gunung

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi Tes SNBT. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Nasional Berdasarkan Teks (SNBT) telah resmi ditutup pada 5 April 2024 lalu.

Pelaksanaan UTBK SNBT akan digelar pada 2 gelombang.

Gelombang pertama akan dilaksanakan tanggal 30 April dan 02 - 07 Mei 2024. Sementara pelaksanaan UTBK gelombang 2 dilaksanakan pada tanggal 14 - 20 Mei 2024.

Pelaksanaan UTBK SNBT wilayah Sumut sendiri akan digelar di 3 tempat, yakni USU, Unimed, dan yang terbaru adalah di Kepulauan Nias tepatnya di Gunung Sitoli.

Terdapat beberapa fakta menarik pada pelaksanaan UTBK SNBT yakni salah satunya bagi siswa homeschooling juga dapat mengikutinya.

Bagi kamu siswa Homeschooling tidak perlu berkecil hati. Sebab, siswa Homeschooling kini bisa ikut UTBK SNBT. Seperti namanya, model pendidikan Homeschooling adalah siswa dapat belajar di rumahnya.

Model pendidikan seperti ini biasanya memiliki kurikulum yang disesuaikan oleh kebutuhan anak. Dan cara belajarnya pun lebih fleksibel daripada apa yang disajikan di sekolah-sekolah pada umumnya.

"Siswa Homeschooling bisa ikut SNBT. Tapi tetap punya persyaratan, deperti harus lulus Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) dan ada sertifikat atau ijazahnya. Karena Homeschooling ini mengorganisasi pendidikannya itu tidak seperti pendidikan normal di sekolah," kata Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara (USU), DR. Edy dalam bincang-bincang melalui podcast USU.

Kemudian, layanan UTBK SNBT 2024 terhadap siswa penyandang disabilitas semakin ditingkatkan. Hal ini dijamin oleh Wakil Rektor I USU, Dr. Edy.

Dirinya mengatakan jika para penyelenggara UTBK SNBT akan memberikan special treatment sesuai prosedur yang berlaku.

"Terkait anak-anak disabilitas, itu sudah standard universal. Bahwa mereka memang harus mendapatkan special Treatment. Kita juga akan menyediakan dan menyiapkan hal-hal yang mendukung," katanya.

Sementara itu, untuk meningkatkan pengawasan ujian, USU dan penyelenggara UTBK SNBT yang lain semakin meningkatkan keketatan agar terhindar dari aksi kecurangan.

Edy memastikan tidak akan ada kesempatan bagi siswa bisa berbuat curang.

"Joki yang diluar hati-hati, loh. Pengamanan kita di USU sudah kuat, jadi jangan main-main. Metal detector sudah pasti, didukung juga seluruh perangkat pengaman dari upaya kecurangan," katanya.

Edy menyebutkan jika tahun lalu pihaknya juga berhasil membongkar kecurangan itu. Dan ia jamin jika tahun ini pengawasan akan lebih ketat dan meningkat.

"Tahun lalu kita berhasil membongkar sindikasi kecurangan. Yang mana mereka mencoba membuat kecurangan meletakkan sejumlah alat di tubuh siswa," akunya.

Fakta menarik jika kamu yang sering mendengar istilah passing grade (nilai minimum).

Ternyata hal tersebut tidak ada indikatornya, Ikhsan Siregar selaku Direktur Direktorat Pengembangan Pendidikan, mengatakan jika passing grade itu sebenarnya tidak ada.

"Passing grade (nilai minimum) hanya sebuah standard yang dibuat untuk memotivasi saja. Karena semua kompenennya sesuai perankingan" ujar Ikhsan.

Dirinya mengatakan jika banyak para pendaftar yang salah kaprah memercayai passing grade.

Stigma yang terbentuk di kalangan pendaftar adalah harus dapat mengejar nilai minimum itu. Sehingga banyak yang protes jika nilainya yang sudah melampaui passing grade namun tidak juga dinyatakan lulus.

"Itu passing grade tidak ada. Itu cuma alat ukur. Jika ada satu prodi yang pendaftarannya semu tak lulus nilai minimum yang beredar, apakah prodi itu kosong? Kan tidak mungkin. Jadi saya tekankan jika passing grade itu tak ada. Yang kita ambil hanya berdasarkan perankingan pendaftar di suatu prodi saja," ujar Ikhsan.

Ada sistem berbeda pada pelaksanaan SNBT tahun ini, sebab bagi yang sudah dinyatakan lolos SNBP tak diperkenankan lagi mencoba ujian SNBT.

"Sudah otomatis terdata di sistem. Jadi siapa yang lolos di SNBP tak bisa ikut UTBK SNBT. Menariknya dengan kebijakan baru ini, peserta yang lulus SNBT juga tak bisa ikut seleksi mandiri. Bukan mandiri USU aja, tapi seluruh Indonesia," kata Ikhsan.

Kenapa aturan baru itu dibuat, Ikhsan menjelaskan karena banyak peserta yang pindah-pindah. Sementara dari kepindahan ini banyak pihak yang dirugikan.

"Dia pindah dan meninggalkan prodi yang dipilihnya, sementara ada anak lain yang menunggu karena itulah satu-satunya prodi impiannya. Banyak yang dirugikan di sini. Anak kehilangan kuota, Universitas kehilangan camaba. Makanya dibuat kebijakan ini," ujarnya.

Kabar gembira juga dirasakan pendaftar yang berasal dari Nias. Sebab tahun ini mereka tak harus jauh-jauh lagi ke Medan hanya untuk mengikuti ujian SNBT.

"Tahun ini anak-anak di pulau Nias bisa ujian di wilayahnya. Hal ini merupakan sebagai bagian dari upaya untuk menjangkau anak-anak kepulauan terluar agar mendapatkan akses pendidikan," kata WR I USU.

Bagi kamu yang ingin update mengenai perkembangan dan persiapan UTBK SNBT, Edy, mengimbau agar tak ketinggalan menanti pengumuman dari media resmi PTN dan Kemendikbud.

"Kalau sekarang tak perlu ikut grup WhatsApp yang tak jelas, tapi updatelah dari situs resmi PTN dan saluran resmi yang dirilis oleh kementerian," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved