Tribun Wiki
Mengenal Apa Itu Uranium yang Kini Dimiliki Iran dan Berpotensi Ciptakan Bom Nuklir
Uranium dikenal sebagai unsir kimia yang menjadi pendukung pembuatan bom nuklir. Iran, yang kini berseteru dengan Israel memiliki uranium
TRIBUN-MEDAN.COM,- Ketegangan antara Iran dan Israel membawa publik pada masalah uranium.
Sebagaimana diketahui, Iran tercatat sebagai negara yang memiliki potensi uranium yang sangat luar biasa.
Pada Senin (26/2/2024), Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa Iran terus memperkaya dan menimbun uranium.
Dilansir Kompas.com yang dikutip dari DW, laporan IAEA mengatakan bahwa Iran telah meningkatkan jumlah cadangan uraniumnya secara keseluruhan dan juga mempercepat produksi uranium yang diperkaya sebesar 60 persen pada kuartal sebelumnya.
Baca juga: Hubungan Iran dan Israel, Dulu Teman Kini Jadi Lawan Mematikan Karena Genosida Palestina
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan total cadangan uranium Iran, yang diperkaya pada tingkat berapa pun, diperkirakan mencapai 5.525,5 kg pada 10 Februari.
Jumlah tersebut 1.038,7 kg lebih banyak dari jumlah yang dihitung badan nuklir PBB terakhir kali mereka merilis laporan di bulan November.
Jumlah tersebut juga 27 kali lipat dari batas yang disepakati dengan Iran dalam perjanjian internasional tahun 2015 yang dilanggar AS di bawah presiden AS saat itu Donald Trump dan hingga saat ini belum diberlakukan kembali.
Negara ini juga memproduksi sekitar 25 kilogram uranium dengan kemurnian 60 persen antara akhir Oktober dan 25 Februari, menurut pengawas nuklir PBB.
Namun, persediaan uranium yang diperkaya tinggi menyusut pada periode waktu yang sama, karena beberapa bahan yang diperkaya tinggi tersebut telah dicampur lagi dengan uranium tingkat rendah dan diencerkan.
Baca juga: TERUNGKAP Ratusan Rudal dan Drone Iran Tak Mampu Menembus Israel, 99 Persen Berhasil Dijatuhkan
Bom nuklir pada umumnya memerlukan uranium yang diperkaya hingga 80 persen atau lebih mungkin kemurnian 90 persen meskipun dengan bahan yang cukup.
Secara teori, uranium yang lebih tidak murni dapat digunakan. Sebagian besar reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir hanya memerlukan uranium yang diperkaya hingga 3,67 persen.
IAEA mencatat komentar baru-baru ini dari Iran yang memuji fasilitas produksi nuklirnya dan mengumumkan bahwa lebih banyak lagi yang akan dibangun.
“Pernyataan publik yang dibuat di Iran mengenai kemampuan teknisnya untuk memproduksi senjata nuklir hanya meningkatkan kekhawatiran Direktur Jenderal mengenai kebenaran dan kelengkapan deklarasi perlindungan Iran,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi, seperti dikutip dalam laporan tersebut.
Baca juga: IRAN SERANG ISRAEL, Amerika dan Yordania Bantu Cegat Rudal, Ini yang Dilakukan Presiden Joe Biden
Iran, yang menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil dan penelitian, dalam beberapa tahun terakhir telah mengambil beberapa langkah yang tampaknya dirancang untuk membatasi pengawasan IAEA terhadap kegiatannya, termasuk menonaktifkan perangkat pengawasan di lokasi dan melarang inspektur IAEA tertentu.
Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan dia sangat menyesalkan bahwa Iran belum membatalkan keputusannya untuk menarik penunjukan beberapa pengawas, yang penting untuk memantau persediaan nuklir Iran.
Apa Itu Uranium?
Uranium adalah sebuah unsur kimia yang ada di tabel periodik dan merupakan salah satu jenis logam.
Uranium yang masih alami berwarna putih keperakan layaknya logam kebanyakan.
Uranium adalah salah satu unsur kimia radioaktif yang dijadikan bahan utama pembuatan bom nuklir atau industri lain yang ada hubungannya dengan nuklir.
Lantas, zat kimia seperti apa itu uranium?
Baca juga: BANDINGKAN Kekuatan Pasukan Elite Israel Sayeret Matkal vs Pasukan Elite Iran Al-Quds, Lebih Kuat?
Dikutip dari World Nuclear News, uranium adalah logam berat yang telah digunakan sebagai sumber energi terkonsentrasi yang jumlahnya cukup melimpah selama lebih dari 60 tahun.
Selain itu, uranium juga terdapat di sebagian besar batuan dengan konsentrasi 2-4 bagian per juta dan sama lazimnya dengan logam seperti timah, tungsten, dan molibdenum yang ada di kerak Bumi.
Di mana kita bisa menemukan uranium?
Uranium adalah zat kimia yang terdapat dalam air laut, dapat diambil dari lautan.
Baca juga: Soal Eskalasi Israel-Iran, Raja Yordania Sampai Ditelepon Joe Biden: Negara Kami Bukan Arena Perang
Sementara itu, sejarah uranium mencatat bahwa mineral ini ditemukan pada tahun 1789 oeh Martin Klaproth, seorang ahli kimia asal Jerman, dalam mineral yang disebut pitchblende.
Nama mineral tersebut diambil dari nama planet Uranus, yang ditemukan 8 tahun sebelum uranium ditemukan.
Proses terbentuknya uranium, rupanya berasal dari ledakan supernova pada sekitar 6,6 miliar tahun yang lalu.
Kendati mineral ini tidak umum di Tata Surya, namun saat ini peluruhan radioaktif uranium yang lambat telah menjadi sumber utama panas di dalam Bumi, yang kemudian menyebabkan konveksi dan pergeseran benua.
Uranium mineral yang penting
Dikutip dari Britannica, uranium adalah bahan bakar nuklir yang cukup penting. unsur kimia ini membentuk sekitar dua bagian per juta kerak bumi.
Ada beberapa jenis mineral uranium yang penting, di antaranya pitchblende (U3O8 yang tidak murni), uranit (UO2), karnotit (kalium uranium vanadat), autunit (kalsium uranium fosfat), dan torbernit (tembaga uranium fosfat).
Bijih-bijih uranium dan jenis uranium lainnya dapat diperoleh kembali, merupakan sumber bahan bakar nulir, yang mengandung energi berkali-kali lipat lebih besar daripada semua deposit bahan bakar fosil yang dapat diperoleh kembali.
Dalam satu pon uranium, atau sekitar 500 gram, dapat menghasilkan energi sebanyak 1,4 juta kilogram (3 juta pon) batubara.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.