Tribun Wiki
Arti Wahyu Cakraningrat yang Diklaim Ada pada Pasangan Prabowo-Gibran
Ketua Relawan 08 mengklaim bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 02 telah mendapatkan Wahyu Cakraningrat. Lantas apa artinya?
TRIBUN-MEDAN.COM,- Ketua Relawan Gerakan 08, Revitriyoso Husodo sempat mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Gibran telah mendapatkan Wahyu Cakraningrat.
Dalam kisah pewayangan, Wahyu Cakraningrat ini diumpamakan suara dari Tuhan.
Di mana, suara Tuhan yang dimaksud di sini merupakan suara rakyat kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Lantas, seperti apa penjelasan sebenarnya tentang Wahyu Cakraningrat tersebut?
Baca juga: Lirik Lagu Tombo Ati Versi Jawa dan Indonesia Dipopulerkan oleh Opick
Dilansir dari laman Wayang Indonesia, Wahyu Cakraningrat adalah wahyu yang dianggap sebagai syarat untuk mendapat kekuasaan dan takhta suatu kerajaan.
Dalam pewayangan, sejumlah dalang sering menambahkan siapa yang dapat menguasai Wahyu Cakraningrat, kelak keturunannya akan dapat menguasai Tanah Jawa.
Mereka yang menerima Wahyu Cakraningrat ini akan mampu menaklukkan raja-raja di Tanah Jawa dan jagad raya.
Orang yang memperoleh wahyu ini juga diharapkan akan menjadi pemimpin yang adil dan amanah.
Baca juga: Sosok Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja, Pahlawan yang Berjasa di Bidang Kedaulatan Laut
Dalam cerita pewayangan, Wahyu Cakraningrat adalah penjelmaan Batara Cakraningrat.
Ada tiga pemuda yang mencari Wahyu Cakraningrat ini.
Mereka adalah:
Raden Lesmana: Putra Prabu Duryudana.
Raden Samba: Wakil dari Kerajaan Dwarawati.
Raden Abimanyu: Diutus oleh Resi Abiyasa atau Wiyasa.
Baca juga: Materi Belajar Sejarah : Biografi Pahlawan Nasional Indonesia Raden Dewi Sartika
Bathara Cakraningrat masuk ke dalam badan Abimanyu yang sedang tertidur waktu bersemadi.
Sementara itu, Bathara Widayat masuk ke badan Raden Utara.
Mereka berdua nantinya akan terpilih untuk mendapatkan wahyu tersebut.
Wahyu adalah wujud rahmat dan anugerah pencerahan Tuhan YME kepada seseorang.
Petuah di balik lakon ini adalah bahwa wahyu merupakan hasil dari sebuah ‘laku’ dan ulah batin.
Baca juga: Profil Raden Brotoseno, Polisi Terpidana Kasus Korupsi yang Kembali Bertugas di Bareskrim
Laku batin ini dapat diperoleh dengan bertapa, beribadah, berdoa, berpuasa, berpantang hawa nafsu, mengurangi tidur, melakukan perjalanan spiritual, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, usaha manusia dalam mendapatkan apa yang diinginkan dan dicita-citakan sangatlah penting.
Setelah menerima wahyu, orang yang bersangkutan harus menjaganya dengan sungguh-sungguh dan berhati-hati agar tidak lepas dari dalam dirinya.
Caranya adalah dengan berhati bersih, tidak gampang marah, tidak mengikuti hawa nafsu, tidak merasa paling berkuasa, tidak sombong, tidak berkata yang tidak perlu, dan tidak menjelek-jelekkan orang lain.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Kalender Jawa Selasa Pon 28 Oktober 2025, Masuk dalam Wuku Warigagung |
|
|---|
| Apa Itu Emas Cukim? Pilihan Investasi Selain Emas Antam |
|
|---|
| Profil Heru Pambudi, Sekjen Kemenkeu Hartanya Mentereng Dibanding Purbaya, Ternyata Lulusan Inggris |
|
|---|
| SOSOK Alfeandra Dewangga, Eks Pemain PSIS 'Pecah Telur' Debut Bersama Persib Bandung |
|
|---|
| SOSOK Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, Putra Asal Manado Kini Jabat Komandan Pusterad |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Wahyu-Cakraningrat-dalam-pewayangan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.