Breaking News

Berita Viral

Diduga Kompresor Meledak, 7 Orang Tewas Saat Kebakaran Toko, 4 Korban Masih Satu Keluarga

Pasalnya, tak sedikit korban yang tewas akibat kebakaran tersebut. Tercatat, sebanyak tujuh orang ditemukan meninggal dunia di lokasi kebakaran.

TribunJakarta
Diduga Kompresor Meledak, 7 Orang Tewas Saat Kebakaran Toko, 4 Korban Masih Satu Keluarga 

Dikabarkan ada lima orang yang mengalami luka-luka dirujuk ke rumah sakit.

Baca juga: JELANG El Classico, Bellingham Sudah 2 Bulan Puasa Gol, 1 Faktor Ini Diduga Penyebabnya

Tiga orang dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) dan dua orang dibawa ke RSUD Mampang Prapatan.

Adapun peristiwa kebakaran terjadi hampir 11 jam lamanya. Sekitar pukul 06.15 WIB, petugas pemadam kebakaran (damkar) masih melakukan pendinginan.

Penyemprotan dilakukan karena asap masih keluar dari salah satu sudut ruangan yang terletak di lantai dua hingga empat.

Selain itu, petugas juga masih melakukan penyisiran untuk memastikan tak ada lagi titik api.

Menurut Ujang, kebakaran disebabkan oleh ledakan kompresor atau bensin yang tersulut api.

”Namun, terkait kepastiannya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” katanya.

Derita Luka Bakar Nyaris 90 Persen

Tujuh korban tewas dalam kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menderita luka bakar berat.

Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan berdasar hasil pemeriksaan jenazah di posko postmortem ketujuh korban menderita luka bakar nyaris 90 persen.

"Hampir 90 persen dan grade (derajat kedalaman luka bakar) sudah grade empat (derajat luka bakar paling berat)," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Diduga Kompresor Meledak, 7 Orang Tewas Saat Kebakaran Toko, 4 Korban Masih Satu Keluarga
Diduga Kompresor Meledak, 7 Orang Tewas Saat Kebakaran Toko, 4 Korban Masih Satu Keluarga

Guna proses identifikasi lebih lanjut menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) kini ketujuh jenazah korban sudah dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Identifikasi dilakukan melalui pencocokan data antemortem berupa sidik jari, rekam medis gigi, dan sampel DNA dari pihak keluarga korban dengan postmortem dari jenazah korban.

Sidik jari, DNA, dan gigi menjadi parameter dalam proses identifikasi karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus yang dapat menunjukkan identitas seseorang secara medis.

"Jadi nanti kita maksimalkan. Seperti biasanya untuk identifikasi medis, DNA, sidik jari, gigi kita maksimalkan. Nanti data-data (pembanding) yang kita kumpulkan seperti apa," ujar Hariyanto.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved