Breaking News

Viral Medsos

Polisi di Makassar Nyaris jadi Amukan Massa Usai Amankan Sekuriti yang Cabuli Bocah 5 Tahun

Bocah berinisial AZ ini mengadu kepada orang tuanya usai mendapatkan pelakuan tidak menyenangkan dari pelaku.

Editor: Satia
HO
Ilustrasi sekuriti dihajar massa cabuli bocah 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Seorang sekuriti di Kota Makassar, Sulawesi Selatan nyaris tewas diamuk massa gegara melakukan pelecehan terhadap bocah perempuan.

Pria yang diduga melakukan pencabulan ini diketahui berinsiial HD berusia 30 tahun.

Bocah berinisial AZ ini mengadu kepada orang tuanya usai mendapatkan pelakuan tidak menyenangkan dari pelaku.

Baca juga: 2 Calon Lawan Timnas Indonesia U23 di 8 Besar Piala Asia, Berstatus Raja di Asia

Peristiwa main hakim sendiri itu terjadi di Jalan Hadji Kalla, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Jumat (19/4/2024) malam.

Warga yang geram dengan aksi HD langsung berbondong-bondong mencarinya.

Polisi yang mendapatkan informasi langsung ke lokasi untuk mengevakuasi HD.

Dari beberapa video yang beredar, polisi nampak kesulitan mengevakuasi HD lantaran banyaknya warga.

Kericuhan terjadi saat polisi mencoba membawa HD menuju mobil.

Warga menghadang petugas, lalu menganiaya HD dengan bogem mentah.

Namun, dengan sigap polisi langsung menerobos kerumunan warga hingga akhirnya HD bisa dievakuasi.

Baca juga: Wakil ASEAN, Timnas Malaysia Rawan Tersingkir Paling Awal di Piala Asia U23

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Sangkala mengatakan, aksi pelecehan seksual itu dilakukan HD terhadap korban yang sedang bermain di kawasan perumahan.

"Itu anak (korban) sedang bermain di sekitar situ (tempat pelaku bekerja), korban dibujuk lalu dilecehkan," kata Sangkala dikonfirmasi awak media, Jumat malam.

Korban yang takut dengan aksi HD lalu melapor ke orangtuanya. Warga pun geram hingga langsung menghakimi HD.

"Takut ini anak, lari pulang lalu melapor ke orangtuanya. Setelah itu ramai, pelaku didatangi sama keluarga korban dengan warga," jelasnya.

Kata Sangkala, proses evakuasi terhadap pelaku sempat mengalami kesulitan lantaran banyaknya warga.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved