MENANTI Komando Megawati di Rakernas 26 Mei, Oposisi atau Ikut Prabowo,Pengamat Ragu Keberanian PDIP

TRIBUN-MEDAN.com - Sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah Pilpres 2024 menjadi tanda tanya. PDIP yang telah gagal dalam pertarungan Pilpres 2024 harus segera mengambil keputusan untuk menjadi oposisi atau mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, sang pemenang. 

Pilpres 2024 menjadi pertarungan yang melelahkan bagi PDI Perjuangan. PDI Perjuangan harus 'bertanding' dengan kadernya sendiri, Jokowi dan Gibran Rakabuming. 

Gibran Rakabuming tidak mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD pilihan Megawati. Ia memilih mengambil jalan sendiri dengan menerima pinangan Prabowo Subianto. 

Meski meninggalkan PDIP, Gibran berhasil mengalahkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. 

Semenjak, Gibran dan Jokowi menyebrang, PDIP mulai melakukan serangan ke Jokowi. Yang dulunya memberikan komentar positif terkait Jokowi kini PDIP hanya melontarkan komentar negatif terkait langkah Jokowi. 

Kontestasi Pilpres telah selesai, sikap politik PDIP masih dinanti. Sejumlah partai politik yang dulu menjadi lawan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 telah memilih bergabung. 

Seperti PKB, Nasdem, PPP, dan kemungkinan PKS. 

Selain mereka, Prabowo-Gibran sudah mendapatkan dukungan dari parpol pengusung; Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat. 

Lantas bagaimana sikap politik PDIP? 

PDIP masih bertahan menolak tawaran Prabowo Subianto untuk gabung ke pemerintahannya. 

Prabowo Subianto sebagai pemenang memang mempunyai target untuk merangkul semua partai politik dan menginginkan tak ada oposisi di pemerintahannya. 

Namun, sikap PDIP masih belum jelas. Mereka sepertinya bakal memilih jalur oposisi. 

Jika PDIP menjadi oposisi tentu menjadi jalan sunyi bagi PDIP. Sebab, tak ada partai (parlemen) yang berada di jalur oposisi. 

PDIP bakal kembali ke jaman SBY menjadi oposisi setelah 10 tahun nyaman menjadi partai penguasa saat Jokowi menang di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. 

Sikap PDIP Ditentukan 26 Mei