Tribun Wiki

Sejarah Hari Posyandu Nasional yang Diperingati Tiap 29 April, Bermula dari PMKD

Tiap tanggal 29 April diperingati sebagai Hari Posyandu Nasional. Hal ini tak terlepas dari kehadiran Posyandu

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Petugas posyandu mengukur lingkaran kepala bayi saat kegiatan posyandu untuk Imigran di La Koninta 1 Jalan Pembangunan Lorong Kabung Nomor 37, Kota Medan, Senin (26/6) siang. Puskesmas Medan Selayang bekerjasama dengan International Organization for Migration (IOM) melakukan pelayanan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada Imigran guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan balita. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tiap tanggal 29 April diperingati sebagai Hari Posyandu Nasional.

Kehadiran Hari Posyandu Nasional tak lepas dari keberadaan Posyandu itu sendiri.

Posyandu merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu. 

Posyandu adalah sebuah program kesehatan dasar yang bertujuan untuk memantau dan meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya pada kelompok balita (anak usia 0-5 tahun) dan ibu hamil di Indonesia. 

Baca juga: Sejarah Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang Diperingati Tiap 26 April

Posyandu juga berperan dalam memantau kesehatan ibu menyusui.

Dilansir dari Kompas.com. Posyandu melibatkan peran serta masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan yang lebih baik di lingkungan sekitarnya. 

Melansir dari buku Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, latar belakang adanya Posyandu yakni ketika Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

PMKD menjadi bagian dari strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan.

Baca juga: Sejarah Peringatan Hari Angkutan Umum Nasional di Indonesia yang Diawali dari Kemunculan DAMRI

Kegiatan PKMD pertama kali diperkenalkan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Lalu pada tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).

Konsep Posyandu kala itu mengikuti konsep Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, lmunization, Female Education, Family Planning, dan Food Suplementation atau GOBI - 3F yang kemudian dirangkum dalam konsep KIA, KB, lmunisasi, Gizi dan penanggulangan diare.

Lantaran program Posyandu terbukti berhasil meningkatkan kesehatan ibu dan anak di beberapa daerah akhirnya program itu diperluas ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Sejarah Hari Bumi Hingga Google Gunakan Foto Unik

Pada 29 April 1985 kemudian Posyandu diresmikan pembentukannya oleh Presiden Soeharto. Tanggal tersebut lah yang diperingati sebagai Hari Posyandu Nasional setiap tahunnya.

Tujuan dan Manfaat Posyandu di Indonesia

Salah satu tujuan utama Posyandu yakni bisa meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak serta dapat menurunkan angka stunting di Indonesia. 

Ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat dan kader.

Baca juga: 5.522 Posyandu di Sumut Tidak Aktif Imbas Covid-19, Pj Gubernur : Saya Minta Diaktifkan Kembali

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved