Guru Honorer Dipecat karena Demo

Anggie, Guru Honorer Bergaji 800 Ribu per Bulan Dipecat, Kepsek SDN 050666 Minta Jangan Ribut

Anggie dipecat karena ikut serta dan terlibat di dalam aksi demo kecurangan seleksi PPPK di Langkat. Ini kata Kepala Sekolah SDN 050666 pada Anggie.

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
Guru honorer di SD 050666 Lubuk Dalam, Anggie Ratna Fury Putri saat memegang SK dari dinas, Rabu (1/5/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Mengabdi selama 4 tahun dan hanya menerima upah Rp 800 ribu perbulan sebagai guru honorer mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris, kini Anggie Ratna Fury Putri guru honorer SDN 050666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dipecat oleh kepala sekolahnya. 

Anggie dipecat karena memperjuangkan haknya dan ikut serta dalam aksi demo kecurangan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) beberapa waktu lalu.  

Dari rekaman suara Kepala Sekolah SDN 050666 Lubuk Dalam bernama Tasni, yang diperoleh wartawan, meminta guru lainnya termasuk Anggie agar jangan ribut atas pemecatan itu. 

"Jangan ribut, untuk pelajaran Bahasa Inggris dihandle guru kelas masing-masing," ujar Tasni. 

Suasana SDN Negeri 050666 Lubuk Dalam, Ranu (1/5/2024). 
Suasana SDN Negeri 050666 Lubuk Dalam, Ranu (1/5/2024).  (TRIBUN MEDAN/ANIL)

Bahkan Tasni minta para guru agar bermusyawah, untuk menggantikan posisi Anggie sebagai guru mata pelajaran Bahasa Inggris. 

"Musyawarah kalian, bila perlu (mata pelajaran) bahasa Jawa, enggak usah Bahasa Inggris," ujar Tasni. 

"Anggie besok jangan datang ke sekolah. Bagi kelas yang ada pelajaran Bahasa Inggris handle, bukunya ada, jangan ribut," sambungnya. 

Dikabarkan sebelumnya, usai memecat guru honorernya, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 050666 Lubuk Dalam, Tasni memilih bungkam. 

Pasalnya telepon seluler dan pesan singkat WhatsApp yang dilayangkan wartawan tak diresponnya. 

Diketahui, Tasni tega memecat Anggie Ratna Fury Putri sebagai guru honorer mata pelajaran Bahasa Inggris. 

Anggie dipecat karena ikut serta dan terlibat di dalam aksi demo kecurangan seleksi PPPK di Langkat, yang dilakukan ratusan guru honorernya lainnya beberapa waktu lalu di Kantor Bupati Langkat.

Diketahui, persoalan kecurangan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga sampai saat ini tak kunjung usai. 

Pasalnya tuntutan ratusan guru yang dicurangi pada seleksi tersebut, hingga sampai saat ini belum dipenuhi atau dikabulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat. 

Guru honorer di SDN 050666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Anggie Ratna Fury Putri saat memegang SK dari dinas, Rabu (1/5/2024). 
Guru honorer di SDN 050666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Anggie Ratna Fury Putri saat memegang SK dari dinas, Rabu (1/5/2024).  (TRIBUN MEDAN/ANIL)

Alih-alih mendapat kabar baik dari Pemkab Langkat, malah salahseorang guru honorer bernama Anggie Ratna Fury Putri yang memperjuangkan haknya, dipecat oleh kepala sekolahnya bernama Tasni.

Diketahui Tasni adalah kepala sekolah (kepsek) SDN 050666 Lubuk Dalam. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved