Tribun Wiki

Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji, Jika Tidak Dikerjakan Satu Diantaranya Bisa Membatalkan Ibadah

Saat melaksanakan ibadah haji, umat muslim harus tahu apa perbedaan rukun haji dan wajib haji

Editor: Array A Argus
Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019
Suasana ibadah haji di Tanah Suci 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Memasuki musim ibadah haji pada bulan Dzulhijjah atau Juni 2024, umat muslim yang akan menunaikan ibadah ke Tanah Suci harus tahu perbedaan rukun haji dan wajib haji.

Adapun perbedaan rukun haji dan wajib haji ini harus dipahami, agar ibadah yang dijalankan tidak sia-sia, dan bisa mendapatkan pahala yang berlimpat ganda.

Lantas, apa perbedaan rukun haji dan wajib haji?

Dilansir dari Tribunnews.com, baik rukun haji maupun wajib haji sama-sama harus dikerjakan.

Baca juga: 7 Amalan yang Bisa Dikerjakan Jika Anda tak Mampu Naik Haji

Yang membedakannya, ketika rukun haji tidak dikerjakan, maka maka ibadah haji dianggap tidak sah atau batal.

Perbedaan rukun haji dan wajib haji yang lain yakni terkait keabsahan ibadahnya.

Pada rukun haji tidak dapat digantikan denda apapun.

Baca juga: Doa Ketika Pulang Haji atau Umrah yang Bisa Diamalkan

Sementara untuk wajib haji, tidak berpengaruh pada keabsahan haji, namun orang yang meninggalkannya tanpa uzur atau halangan tetap akan terkena dosa atas kelalaiannya itu.

Untuk lebih lengkapnya, berikut yang termasuk dalam rukun haji dan wajib haji:

Rukun Haji

Dikutip dari Gramedia, ada 6 rukun haji yang menjadi syarat wajib untuk dilakukan saat ibadah haji, di antaranya:

1. Ihram

Ihram merupakan sebutan yang diberikan untuk suatu keadaan khusus, yakni keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji bagi setiap jemaah.

Ihram dimulai dengan membaca niat serta mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kesucian dan kebersihan.

Baca juga: Ini Larangan saat Ibadah Haji yang Wajib Diketahui Jemaah, Bisa Kena Denda

Syarat pakaian untuk pria yakni mengenakan 2 kain putih yang tidak dijahit, satu dililitkan di pinggang ke bawah lutut dan satunya disampirkan di bahu kiri.

Sementara untuk perempuan, bisa mengenakan pakaian biasa yang menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

Terdapat sejumlah larangan ketika Ihram yakni tidak boleh memotong kuku, memakai parfum, mencukur rambut di bagian tubuh manapun, melakukan hubungan seksual, membunuh hewan, dan menikah

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved