Berita Viral

AKAL Busuk Ahmad Arif Pembunuh Rini Wanita dalam Koper, Berlagak Sarankan Keluarga Tak Lapor Polisi

Beginilah akal busuk Ahmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (29) pembunuh Rini Mariany (50) wanita yang mayatnya dimasukkan dalam koper

HO
AKAL Busuk Ahmad Arif Pembunuh Rini Wanita dalam Koper, Berlagak Sarankan Keluarga Tak Lapor Polisi 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah akal busuk Ahmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (29) pembunuh Rini Mariany (50) wanita dalam koper.

Adapun siasat busuk Ahmad Arif Ridwan Nuwloh akhirnya terkuak.

Ternyata, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh sempat meminta keluarga Rini Mariany tak melaporkan ke polisi setelah hilang dan tak pulang ke rumah.

Hal itu disampaikan Anjar Gumilar, sepupu RM yang mengaku bertemu Ahmad Arif di kantornya yang juga tempat kerja RM.

Saat itu, Anjar bersama anak sulung korban mendatangi kantor RM pada Kamis (25/4/2024) sore.

Mereka menanyakan keberadaan RM karena semalaman tidak pulang.

Di kantor tersebut, Anjar ditemui oleh Ahmad Arif. Mereka berbincang tentang masalah pribadi korban.

Saat itu, Ahmad Arif memberi saran agar Anjar tidak lapor polisi.

Hubungan Terlarang Pelaku Pembunuhan Wanita, Fakta Jasad Dimasukkan dalam Koper
Hubungan Terlarang Pelaku Pembunuhan Wanita, Fakta Jasad Dimasukkan dalam Koper (Kolase CCTV/wartakota)

“Saya sempat bicara dengan pelaku. Awalnya nanya masalah sensitif, masalah keluarga, kita menceritakannya, termasuk soal rumah tangga almarhum. Tapi orang tersebut langsung menyarankan supaya tidak melapor ke pihak berwajib, lebih menyuruh untuk membicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu,” ujar Anjar, Kamis (2/5/2024).

Anjar dan anak pertama korban, saat itu tidak menaruh curiga terhadap pelaku. Sebab, pelaku berada di kantor saat jasad Rini ditemukan pada sore harinya di Cikarang, Bekasi.

“Enggak ada. Orangnya bahkan ngobrol, terus bilang ikut berbela sungkawa. Jadi, biasa aja enggak menunjukkan dia punya dosa atau sudah melakukan hal jahat, tidak ada. Yang jelas, pelaku itu masih bekerja setelah kejadian, kan pembunuhannya dilakukan Rabu sore,” ucapnya.

Setelah pembunuhnya tertangkap, keluarga RM berharap kasus ini bisa diusut secara tuntas. Mereka meminta pembunuh Rini bisa dihukum seberat-beratnya.

“Kalau keluarga berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati. Karena keluarga besar tidak akan pernah bisa menerima kejadian seperti ini dengan cara sadisnya pelaku membunuh almarhum,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan dalam koper di kawasan Bekasi.

Pelaku adalah Ahmad Arif Ridwan Nuwloh, rekan kerja RM. Ahmad Arif ditangkap di Palembang.

Baca juga: Anggota Polisi Diserang di Asrama TNI AD, Kapolrestabes Medan Buru-buru Minta Bantuan Komandan TNI!

Baca juga: UPDATE Uang Panas Bupati Erik Atrada, KPK Sita Kantor Nasdem Labuhan Batu dan Pabrik Kelapa Sawit


BUTUH Uang Mau Nikah Jadi Alasan Ahmad Arif Bunuh Rini Mariany

Butuh uang mau menikah diduga jadi alasan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) bunuh Rini Mariany (50) yang jasadnya dalam koper.

Adapun terkuak motif dan alasan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh bunuh dan masukkan Rini Mariany ke dalam koper lalu dibuang ke semak-semak.

Ternyata, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh mau menikah dalam waktu dekat ini.

Diduga karena butuh uang untuk menikah, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh pun tega membunuh Rini Mariany.

Namun sebelum membunuh Rini dan memasukkan jasadnya ke koper, Ahmad sempat setubuhi teman kantornya itu.

Diketahui Ahmad Arif Ridwan Nuwloh merupakan rekan kerja korban. 

Ahmad Arif Ridwan Nuwloh menjabat auditor di kantor pusat tempat Rini bekerja.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan pelaku bukanlah mantan suami RM.

Kata Twedi, pelaku memiliki hubungan kerja dengan mayat dalam koper di Cikarang.

Pelaku pembunuhan wanita yang mayatnya dimasukkan ke koper dan dibuang ditangkap Polda Metro Jaya (HO)

"Ada hubungan kerja," katanya.

"Tidak ada hubungan keluarga, tidak ada hubungan lain," tambah Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi.

Di sisi lain, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan pelaku yang akan menikah juga melakukan aksi bejat.

Ia sempat menyetubuhi korban sebelum membunuhnya.

"Masih didalami untuk motifnya, karena korban sempat disetubuhi, diambil duitnya, duit kantor yang mau di setor ke bank, dan ada motif kebutuhan ekonomi karena pelaku mau menikah," kata Rovan kepada wartawan, Kamis (2/5/2024) dikutip tribun-medan.com dari Tribunnewsmaker.com.

Meski demikian, lanjut Rovan, penyidik masih membuka kemungkinan akan dugaan motif lainnya.

Saat ini penyidik masih memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.

"Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan diperkuat dengan bukti bukti yang dikumpulkan oleh penyidik," ujarnya.

Ahmad kemudian menggasak uang milik perusahaan senilai Rp 43 juta yang dibawa oleh RM.

Baca juga: REAKSI Istri Ahmad Arif Tahu Suami Bunuh Wanita Dalam Koper, Kini Syok,Resepsi Pernikahan Dibatalkan

Baca juga: Ibu dan Anak Dibegal di Langkat, Polisi Sebut Masih Minta Keterangan Korban

Suami Rini Sempat Dicurigai

Disisi lain, awalnya keluarga korban menaruh curiga pada suami RM karena hubungan rumah tangga mereka sedang tidak harmonis.

Bahkan RM sudah mengajukan perceraian, namun suaminya meminta rujuk.

Meski sempat dicurigai, suami korban, Ganda Permana tetap menjalani pemeriksaan sebagai saksi dan memberikan keterangan ke kepolisian.

Ganda menceritakan, ketika istrinya ditemukan meninggal, dirinya sempat dicurigai sebagai pelaku.

"Setelah kejadian itu, muncul opini bahwa pelakunya adalah saya, keluarga dan tetangga semuanya menduga saya pelakunya, tapi saya tetap fokus memberi keterangan kepada penyidik," ucapnya di Kota Bandung.

Dia mengatakan, dirinya sempat dibawa Polres Metro Bekasi untuk menjalani pemeriksaan.

"Saya mengikuti semua prosedur, karena saya tidak merasa melakukan itu," ungkapnya.

Kini semuanya telah terbukti. Ganda sama sekali tidak terkait pembunuhan RM.

Ganda mengecam perbuatan pelaku.

"Sepertinya (pelaku) sudah mempelajari dan merencanakan semuanya, pelaku ingin menguasai uang setoran itu dan harta benda korban," ujarnya, Kamis (2/5/2024), dikutip Tribun-medan.com dari Tribun Jabar.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: Dinas Pendidikan Pakpak Bharat Gelar Lomba Menari dan Menyanyi Tingkat Sekolah Dasar

Baca juga: Jaksa Ralat Sidang Penundaan Tuntutan Komisioner Bawaslu Medan di PN Medan, Jadi Rabu Pekan Depan

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved