Tribun Wiki
Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Eks Pengawal Pribadi Soeharto, Konco Prabowo Kini Digadang Jadi Menteri
Sjafrie Sjamsoeddin, konco Prabowo Subianto digadang-gadang bakal menjadi menteri di kabinet yang baru
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Sjafrie Sjamsoeddin merupakan pensiunan jenderal bintang tiga yang pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto.
Selain menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto, Sjafri Sjamsoeddin juga merupakan konco atau teman seangkatan Prabowo Subianto di Angkatan Darat (AD).
Sejak muda hingga sekarang, antara Sjafrie Sjamsoeddin dan Prabowo Subianto terlihat sering berfoto bersama.
Baca juga: Sosok Andi Gani Nena Wea, Anak Mantan Menteri yang Ditunjuk Kapolri Sebagai Stafsus Ketenagakerjaan
Saking dekatnya, Sjafrie Sjamsoeddin diangkat menjadi penasihat khusus di Kementerian Pertahanan, saat Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
Kini, nama Sjafrie Sjamsoeddin digadang-gadang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sjafrie Samsoeddin yang berpengalaman di bidang kemiliteran ini kabarnya bakal diangkat menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Prabowo Subianto, yang sebentar lagi menjadi Presiden RI.
Baca juga: Sosok Reza Gladys, Dokter Kecantikan Kini Seteru dengan Karyawan yang Kirim Foto Seksi ke Suaminya
Isu penunjukan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan ini tak lepas karena pengalamannya di Kemenhan.
Sjafrie pernah tercatat menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan pada era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sosok Sjafrie Sjamsoeddin
Mengutip Harian Kompas 14 Agustus 1996, Sjafrie Sjamsoeddin merupakan pria kelahiran Ujungpandang 30 Oktober 1952
Ia merupakan Akabri 1974, satu angkatan dengan Prabowo Subianto.
Sjafrie pernah tercatat menggeluti ilmu bidang bisnis dan meraih gelar MBA tahun 1993.
Baca juga: Sosok Brigjen Dwi Irianto, Teman Seangkatan Kapolri Jadi Kapolda Sultra, Kini Bintang Dua
Karier militernya dimulai di lingkungan baret merah Kopassus dengan jabatan sebagai Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I, Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI, Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I, Waasops Dan Kopassus (1975-1991).
Selain itu, ia pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam setiap kunjungan ke luar negeri.
Sjafrie antara lain pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto ketika melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, Singapura, Filipina, Srilanka (1979), Amerika Serikat, Jepang (1980), AS, Jepang, Korea, Spanyol (1982), Malaysia, Singapura (1984), AS, Timur Tengah, Tunisia (1993), India (1994), Denmark, Bosnia, Kroasia, Jerman, CIS (1995).
Baca juga: Sosok Medy Renaldy, Youtuber dan Kolektor Mainan Berharga Fantastis, Kini Seteru dengan Bea Cukai
Kariernya diawali sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup I Kopassus (1975-77), Komandan Kompi (Danki) II Grup I (1977-80), Perwira Intel Grup I (1980-81), Dan Satlak Walpri Pres (1978-84), Wadan Denpur 13 Grup I (1982-85), Wadan Denpur 12 Grup I (1986-89), Wadanyon I Grup I (1986-89), Danyon I Grup I (1989-91).
Setelah itu, sejak 1 September 1991, Sjafrie menjabat Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus sejak 2 Juni 1993 dan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden.
Awal Maret 1995, Sjafrie menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana Bogor. Kurang dari satu tahun kemudian, 1 Februari 1996, Sjafrie menjadi Kepala Staf Garnisun (Kasgar) I Ibu Kota dengan pangkat brigadir jenderal.
Baca juga: Sosok Ahmad Ali, Waktem Nasdem yang Namanya Muncul pada Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo
Pada Agustus 1996, Sjafrie menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya.
Saat itu, ia menggantikan posisi Mayjen Susilo Bambang Yudoyono.
Harian Kompas, 13 September 1997, memberitakan, satu tahun kemudian, Sjafrie diangkat menjadi Panglima Kodam Jaya pada tahun 1997.
Ia menggantikan posisi Mayjen TNI Sutiyoso setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarata.
Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Korsahli) TNI pada tahun 2001.
Baca juga: Sosok Gatot Sugeng Wibowo, Pejabat Bea Cukai yang Viral Soal Kasus Penahanan Alat Belajar SLB
Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, menggantikan Marsekal Muda Graito Usodo pada tahun 2002.
Pada 2005, Sjafrie diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan.
Namun, unjuk rasa puluhan korban pelanggaran hak asasi manusia mewarnai pelantikan Sjafrie.
Mereka mempersoalkan diangkatnya Sjafrie yang diduga terkait dalam kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, seperti diberitakan Harian Kompas, 16 April 2005.
Di tahun 2010, Sjafrie dipercaya menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan, mendapingi Purnomo Yusgiantoro yang menjadi Menhan saat itu.
Terakhir, ia menjadi wakil ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee/Inasgoc pada tahun 2018 lalu.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.