Edy Kembalikan Formulir ke PDIP

Edy Rahmayadi Juga Kembalikan Formulir Calon Gubernur ke PKB, PKS dan NasDem

Usai menemui pengurus PDIP, pada Senin siang, Edy menyambangi kantor PKB. Mantan Gubernur Sumut itu tampak disambut para pengurus PKB. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Edy Rahmayadi saat menyambangi kantor PDIP untuk mengembalikan formulir pendaftaran calon Gubernur Sumut. 

Terhadap keduanya yang disebut akan maju sebagai calon Gubernur, Edy mengaku siap berkompetisi memperebutkan kursi Gubernur.

"Semua orang boleh untuk bercita-cita menjadi seorang pemimpin, Bobby mau Musa Rajekshah, siapa pun dia," kata Edy.

Namun Edy meminta agar siapa pun yang menjadi rivalnya pada pemilihan Gubernur 27 November mendatang harus patuh terhadap aturan.

Dia pun menyentil masalah intervensi kekuasaan dan pembagian beras yang sebaiknya tidak terjadi mendekati pemilihan kepala daerah.

"Yang tidak boleh siapa, melukai aturan yang sudah ada. Kalau aturannya begini, ikuti begini, tidak boleh bawa beras jangan bawa beras, jangan bawa yang melakukan intervensi melalui kekuasaan, jangan melakukan itu. Ya tidak boleh tidak boleh, yang boleh ya lakukan," tuturnya.

Edy Rahmayadi menyambangi kantor PDIP Sumut, Jalan Jamin Purba, Kota Medan, Senin (6/5/2024).
Edy Rahmayadi menyambangi kantor PDIP Sumut, Jalan Jamin Purba, Kota Medan, Senin (6/5/2024). (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

Edy Rahmayadi teringat pernah ditolak PDIP saat ingin maju sebagai calon Gubernur Sumut tahun 2018 silam.

Edy mengatakan saat itu dia mendaftar sebagai calon Gubernur. Namun setelah mendaftar namanya lantas dicoret.

"Yang lalu kenapa saya mendaftar tidak pada partai ini, saya daftar juga pada partai ini, saya dipanggil pada saat itu, tapi dipanggil habis itu dicoret nama saya," kata Edy di kantor PDIP Sumut, Senin (6/5/2024).

Menurutnya PDIP adalah partai yang besar yang sudah melahirkan banyak pemimpin di Indonesia. Itulah alasan Edy mengunjungi PDIP sebagai partai yang pertama.

"Partai besar ini pasti saya lamar, hebat kah partai ini? Paling hebat partai ini. Kalau tak hebat, tak melamar saya ke sini. Saya tunaikan hak saya untuk mendaftar ke partai PDI Perjuangan berlogo Banteng, kewajiban saya memenuhi semua berkas yang ada, saya antar kemari. Menjalankan hak dan kewajiban saya ke partai ini, partai besar, partai yang sudah melahirkan bangsa ini membesarkan bangsa ini," kata Edy.

Edy mengaku baru pendaftaran yang kedua ini PDIP menerima berkas pencalonannya. Edy pun mengaku siap untuk mengikuti mekanisme di PDIP sebagai calon Gubernur Sumut.

"Baru periode kedua ini saya diterima, diterima untuk penyerahan berkas, selesai ini masukin tong sampah itu kewajiban beliau, hak beliau, kalau tak takut sama Tuhan," kata Edy.

"Namanya kontestasi diawali seperti ini, seperti tadi yang disampaikan nanti dicek, ditimbang, kalau perlu diuji, siapa yang diusung nantinya oleh partai saya serahkan mekanisme, yang penting saya sudah mendaftarkan diri saya untuk ikut kontestasi dengan segala kekurangan pada diri saya," tutur Edy.

Edy Rahmayadi sendiri merupakan Gubernur Sumut periode 2018 - 2023. Dia terpilih bersama Musa Rajekshah atau Ijeck yang diusung oleh Golkar, Gerindra, NasDem, PKS dan PKB.

Pada pemilihan Gubernur 2024, Edy dan Ijeck memilih tidak berpasangan lagi. Edy kemudian mendaftar sebagai calon Gubernur dari PDIP, PKS, PKB, NasDem dan Demokrat.

(cr17/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved