Karyawan SPBU Dianiaya Oknum Polisi

CERITA Juminah Sinambela, Anaknya Lebam-lebam Saat Dijenguk, Ngaku Dipukuli Polisi Waktu Ditahan

Ia mengatakan, selama lima tahun bekerja di SPBU tersebut sebagai admin, anaknya ini tidak pernah bermasalah.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 
Juminah memegang foto yang memperlihatkan kondisi anaknya yang babak belur, setelah ditangkap polisi, Senin (13/5/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Juminah Sinambela (44), masih terus meneteskan air mata mengingat anaknya bernama Eko Febri Siregar (27) yang ditangkap oleh personel Polresta Deliserdang.

Anak pertamanya ini ditangkap polisi, pada Senin (25/3/2024) silam, karena dituduh mencuri uang sebanyak Rp 285 juta, milik SPBU di daerah Kecamatan Tanjung Morawa, tempatnya bekerja.

Tidak hanya ditangkap, Juminah juga mengaku anaknya ini sempat dianiaya oleh personel kepolisian saat di tahan di Polresta Deliserdang.

Juminah Sinambele memegang foto yang memperlihatkan kondisi anaknya yang babak belur, setelah ditangkap polisi, Senin (13/5/2024).
Juminah Sinambele memegang foto yang memperlihatkan kondisi anaknya yang babak belur, setelah ditangkap polisi, Senin (13/5/2024). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Sambil meneteskan air mata, Juminah menceritakan kondisi anaknya pasca ditangkap oleh pihak kepolisian.

Katanya, hari Senin itu (25/3/2024) anaknya ini pamit untuk pergi bekerja seperti biasa.

Namun, setelah berpamitan sampai keesokan harinya anaknya ini tak kunjung pulang ke rumah.

"Mulai hari Senin pagi itu handphone anak saya sudah tidak aktif. Tiba-tiba datang polisi geledah rumah, jam dua pagi. Di situ kami tahu anak kami ditangkap," kata Juminah saat ditemui di Kantor KontraS Sumut, pada Senin (13/5/2024).

Ia mengatakan, selama lima tahun bekerja di SPBU tersebut sebagai admin, anaknya ini tidak pernah bermasalah.

"Makanya kami kaget, saya terus nangis. Anak saya memang baik orangnya nggak pernah ku ajari anak ku jahat," sebutnya.

Setelah mengetahui anaknya ditangkap, dia pun langsung bergegas mendatangi Polresta Deliserdang. Sesampainya di kantor polisi, dia melihat kondisi anaknya sudah babak belur.

"Kondisinya parah, mukanya bengkak, kupingnya biru, pahanya biru," ujarnya sambil menangis.

Dikatakannya, setelah menanyakan kepada anaknya apa yang terjadi. Eko mengaku dianiaya dan diperlakukan tidak manusiawi oleh sejumlah personel kepolisian selama di tahan.

Bukan hanya personel kepolisian, pemilik SPBU yang melaporkannya juga turut melakukan penganiayaan di kantor polisi.

Juminah memegang foto yang memperlihatkan kondisi anaknya yang
Juminah memegang foto yang memperlihatkan kondisi anaknya yang babak belur, setelah ditangkap polisi, Senin (13/5/2024).

"Dia cerita, diperlakukan seperti binatang. Tangannya di borgol, mulutnya di lakban, lalu dipukuli, seperti anjing," ucapnya.

"Pengakuannya oknum polisi, cuma nggak tahu namanya. Dia cuma tahu si Samuel Lumban Tobing yang punya SPBU. Cuma dia kenal semua sama yang mukuli," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved