Wanita Hamil Labrak Suaminya yang Berselingkuh, Mertuanya Malah Cuek dan Salahkan Sang Istri

TRIBUN-MEDAN.COM – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kabar wanita hamil labrak suami selingkuh.

Tak disangka, aksi wanita hamil labrak suami selingkuh itu malah diremehkan oleh keduanya.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Selasa (14/5/2024), kejadian wanita hamil labrak suami selingkuh ini terjadi di Hue, Vietnam.

Sang istri diketahui bernama NA dan sang suami bernama PL.

Keduanya telah bersama selama 5 tahun dan baru menikah selama 1 bulan.

NA mengatakan ia dan suaminya bertemu pada Maret 2019.

Saat itu, PL menyayangi dan memanjakannya dan merawatnya sebaik mungkin.

Setelah saling mengenal selama beberapa bulan, kedua orang tuanya mendukung hubungan mereka dan PL ingin menikah.

Namun, karena usianya yang masih terlalu muda, NA mengesampingkannya untuk sementara.

Pada bulan Maret 2023, bertepatan dengan hari jadi ke 4 mereka, NA menemukan hal yang mengejutkan.

NA mengetahui bahwa PL sedang mengirim pesan kepada seorang gadis bernama T.

T adalah adik dari sahabat PL, jadi NA juga mengenal dan pernah bertemu dengannya.

PL sering menghapus pesan yang dikirimkan ke T karena takut NA akan berpikir yang tidak-tidak.

Namun dengan intuisi seorang wanita, NA tidak percaya bahwa keduanya hanya sekedar basa-basi.

Hal itu bahkan sempat membuat pasangan tersebut bertengkar.

Pada bulan Agustus 2023, tepat di hari ulang tahun NA, kedua keluarga bertemu dan berdiskusi tentang pernikahan dan memutuskan untuk menikah pada saat perayaan Tet.

Namun pada Oktober 2023, NA mengetahui PL mengobrol dengan seseorang lalu menghapusnya.

Saat ditanyai, PL bilang, orang itu meminjam uang darinya, jadi ia menagihnya.

Namun, NA tak percaya dan meminta putus karena selama setengah tahun ia harus hidup dalam keraguan tanpa mendapat penjelasan yang layak.

Pada awal November, PL berlutut dan memohon untuk kembali dan berjanji akan menebus kesalahannya

Ibu NA pun membantu mereka berdua rujuk.

Ibunya tak tahu kalau PL punya hubungan ambigu dengan gadis lain.

Karena hatinya yang lembut, NA memilih untuk mempercayainya lagi.

Tak lama kemudian, NA hamil.

Siapa sangka PL dan keluarganya tiba-tiba berubah sikap.

PL beralasan banyak pekerjaan sehingga pulang larut malam, sehingga saat itu keduanya hanya bertemu 2-3 hari sekali.

Ketika NA mengalami mual di pagi hari dan mengalami demam tinggi, PL atau keluarganya pun tidak menanyakan kabar wanita itu.

Bahkan ayah PL dengan acuh tak acuh berkata: "Kamu belum menikah, tanggung jawab orang tuamu untuk menjagamu.”

Merasa kasihan pada putrinya, orang tua NA pun menelpon orang tua PL untuk menanyakan alasan PL tidak datang menjenguk NA dan menanyakan tentang pernikahan anak mereka.

Tak disangka, orang tua PL malah menyalahkan calon besannya karena dinilai tidak dapat menjaga putrinya.

Kemudian kedua belah pihak mengesampingkan masalah tersebut dan menggelar pernikahan pada 4 Maret.

Setelah itu, pasangan tersebut belum mendaftarkan pernikahannya.

Berkali-kali NA menyampaikan hal tersebut untuk mendapatkan akta kelahiran sang anak, namun PL tak kunjung melakukannya.

Sekitar 3 minggu setelah pernikahan, NA mengetahui suaminya masih berhubungan gadis bernama T.

Karena itu, keduanya bertengkar untuk yang ke sekian kalinya.

Pada akhirnya, PL terus terang mengakui bahwa ia sudah tidak lagi mencintai istrinya seperti dulu dan ingin hidup sendiri.

Meski begitu, ia tetap bersumpah bahwa ia tidak memiliki orang lain.

Saat NA bercerita kepada orang tua suaminya bahwa suaminya sudah punya orang lain, ia berharap mereka bisa menasihatinya, namun keduanya selalu keras kepala membela anaknya dan menuntut bukti.

Ibu mertuanya juga menyalahkannya karena mudah marah dan mengajarinya "menjadi seorang istri yang sabar dan kuat".

Karena terlalu stres dan lelah, sang menantu meminta untuk pulang ke rumah orang tuanya selama beberapa hari.

Namun, seminggu setelah kembali ke rumah, suaminya memberi tahu teman-temannya bahwa ia telah kehilangan perasaan terhadap istrinya sebelum pernikahan.

PL dengan bangga mengklaim bahwa ia sudah lajang dan bebas.

Pada tanggal 30 April, PL mengambil cuti kerja untuk mengajak kekasihnya jalan-jalan ke Da Nang, namun alasan yang ia berikan kepada perusahaan adalah mau mengajak istrinya jalan-jalan sebelum melahirkan.

Pada 7 Mei, sang istri menyaksikan PL mengajak kekasihnya makan.

Aksi NA saat itu heboh di jejaring media sosial.

Setelah itu, NA dan orang tuanya membawa barang bukti tersebut ke rumah suaminya dan mengajaknya bicara.

Namun, yang diterimanya hanyalah sikap acuh tak acuh dan keras kepala dari keluarga suaminya.

Keluarga suaminya terkesan menutup-nutupi kesalahannya dan ujung-ujungnya malah mengungkit tentang mahar perkawinan.

Mereka hanya mementingkan uang dan menolak menerima kebenaran tentang perselingkuhan PL meski ada buktinya.

Hingga saat ini NA belum menerima penjelasan atau permintaan maaf dari sang suami maupun keluarganya.

“Semua orang tahu mereka pasangan, kecuali saya, dan mungkin hubungan mereka sudah berlangsung lama, bahkan sebelum aku hamil. Aku bodoh. Bodoh karena terlalu percaya, terlalu keras kepala, ribuan kali tutup mata hanya karena menginginkan keluarga kecil untuk anakku,” curhat NA getir.

Meskipun begitu, NA tetap mengucapkan terima kasih kepada kekasih suaminya yang telah hadir untuk menghibur, menyemangati, dan menenangkan hatinya saat ia dan suaminya bertengkar.

Ia juga mendoakan PL dan kekasihnya bahagia dan panjang umur.

(cr32/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan