Jadi Firasat Pamit, Chat Intan Fauziah Sebelum Kecelakaan Bus maut Subang: Kalau Aku Ada Salah
Firasat Intan tersebut disampaikan teman Intan seusai kejadian kecelakaan bus maut di Subang.
TRIBUN-MEDAN.com - Intan Fauziah, seorang siswi SMK Lingga Kencana Depok, yang menjadi korban meninggal dari insiden kecelakaan bus di Ciater, Subang, ternyata sudah memiliki firasat sebelum kejadian.
Firasat Intan tersebut disampaikan teman Intan seusai kejadian kecelakaan bus maut di Subang.
Pesan WA Intan ke temannya itu seolah menjadi pertanda jika ia akan pergi untuk selamanya.
Diketahui, Bus Putera Fajar, yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Kecelakaan bus berpelat nomor AD 7524 OG itu menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 33 orang luka.
Baru-baru ini teman Intan mengungkap chat terakhir mereka sebelum insiden kecelakaan maut di Ciater, Subang tersebut.
Ternyata Intan Fauziah sempat mengirim pesan ke seorang teman sebelum kecelakaan maut pada Sabtu (11/5/2024) itu terjadi.
Pesan tersebut dikirim Intan melalui aplikasi WhatsApp. Dalam pesan WhatsApp Intan Fauziah meminta temannya tersebut untuk main ke rumahnya.
Lalu ia berharap temannya berkata jujur jika dirinya memiliki salah.
"Kamu kalau aku ada salah bilang aja ya," tulis Intan Fauziah.
Sejumlah netizen menilai pesan Intan Fauziah kepada temannya itu seolah menjadi petanda kalau gadis tersebut memiliki firasat akan pergi untuk selama-lamanya.
Sosok Intan Fauziah

Selama ini sosok Intan Fauziah dikenal anak yang berbakti.
Bahkan, Intan setiap hari selalu membangunkan ayahnya untuk salat subuh.
Kesaksian itu diungkap Abdul Rahman, ayah dari Intan Fauziah.
Menurutnya, kebiasaan itu terus menerus dilakukan Intan setiap hari kepadanya.
"Dia kan setiap 03.30 ada alarm untuk bangunin saya salat subuh."
"Setiap 03.30 saya dibangunin," kata Abdul saat ditemui di rumah duka, Minggu (12/5/2024).
Abdul pun tidak menyangka Jumat pagi merupakan hari terakhir anaknya membangunkannya untuk salat subuh.
"Komunikasi terakhir pas waktu Jumat pagi saya kan dibangunin sama anak saya terus saya salat subuh yang nganter istri."
"Itu yang terakhir," katanya.
Abdul pun bercerita mendapatkan informasi Intan menjadi korban kecelakaan pada Sabtu kemarin.
Saat itu, dia sempat mencoba menghubungi anaknya namun nomornya tidak aktif.
"Saya sempat menghubungi tapi tidak aktif, ngebel nomor Intan nggak aktif."
"Mungkin sudah kejadian itu. Gurunya juga dibel ngga aktif juga," katanya.
Saat itu, semua keluarga korban mengalami kepanikan dengan menayakan kondisi anaknya di grup sekolah.
Namun, pihak sekolah saat itu masih menutupi agar tidak ada kepanikan.
"Orang tua temannya Intan juga WA juga di grup tapi nggak ada jawaban di grup."
"Karena mungkin sudah kejadian."
"Tapi pihak sekolah belum ngabarin."
"Kayaknya nutup-nutupin nggak enak mungkin ngeri orang tuanya kaget," ucapnya.
Nama Korban Dicatut untuk Donasi Palsu
Satu nama di antara para korban meninggal dari insiden kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, diduga dicatut untuk donasi palsu.
Bahkan dikabarkan, donasi palsu yang mengatasnamakan satu pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang meninggal itu sudah terkumpul hingga Rp 11 juta.
Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga angkat bicara dan menyebut jika donasi itu palsu dan bukan dari pihak keluarga.
Diketahui, Bus Putera Fajar, yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5/2024) malam. Kecelakaan bus berpelat nomor AD 7524 OG itu menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 33 orang luka.
Satu di antara korban meninggal yakni Mahesya Putra.
Nama Mahesya Putra mendadak ramai di media sosial TikTok, lantaran beredar kabar jika ada pamannya yang membuka donasi melalui platform tersebut.
Rosdiyana, ibunda almarhum Mahesya Putra mengatakan oknum di balik donasi palsu itu itu mengaku di Surabaya.
Sementara keluarga korban berasal dari Depok, Jawa Barat.
"Ini kayaknya orang random saja, soalnya kami kan asli Depok tapi dia klaimnya ternyata di Surabaya," katanya, Rabu (15/5/2024), dikutip dari Kompas.com.
Rosdiyana dan keluarga besar pun heran lantaran tidak merasa memiliki kerabat dari kota di Jawa Timur itu.
"Masalahnya, kami juga enggak punya keluarga di Surabaya. Orang-orang deket sini saja sih semua (asal tempat tinggalnya)," tutur dia.
Pelaku ngaku Paman korban
Persoalan donasi palsu itu berangkat dari unggahan sebuah akun di media sosial pelaku.
Pelaku mempublikasikan donasi palsu itu di TikTok.
"Iya, dia (pelaku) ngakunya sebagai omnya Mahesya di Surabaya membuka donasi."
"Padahal Mahesya enggak punya om di sana," ungkap Rosdiyana.
Sejauh proses penelusuran melalui keluarga besar, kerabat, dan relasi, belum diketahui identitas maupun keberadaan pelaku.
Persoalan ini merugikan keluarga Rosdiyana, terlebih karena oknun memanfaatkan perhatian publik atas musibah yang belum lama terjadi.
"Boro-boro mikirin seperti itu. Kami ini masih repot urus sana sini. Jadi keluarga enggak mungkin buka donasi seperti itu," kata dia.
Donasi sudah terkumpul di atas Rp 11 juta
Adapun donasi palsu itu disebut telah terkumpul di pelaku di atas Rp 11 juta.
"Saya tahu dari keponakan, katanya donasi yang terkumpul sudah Rp 11 juta lebih."
"Itu mah sudah penipuan namanya, sudah penggelapan namanya," tutur Rosdiyana.
Oleh karena itu, pihak keluarga masih terus mencari bukti soal pembukaan donasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab itu.
Persoalan ini kemungkinan berlanjut ke ranah hukum.
"Sampai sekarang sih kami masih mencari bukti-bukti yang kuat."
"Semisal nanti sama keluarga rembukan lagi, dan kalau ada jawaban pastinya, baru nanti kami undang pihak hukum," tambah Rosdiyana.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
MIRIS Nasib Nurjanah Dikurung 15 Tahun Usai Dinikahi, Ruang 2 Meter Jadi Tempat Tidur Sampai BAB |
![]() |
---|
MAHFUD Saran UGM Tak Perlu Membela Jokowi di Kasus Ijazah: Gak Usah Bilang Jokowi Orangnya Gini |
![]() |
---|
Lisa Mariana Masih Ngotot Tes DNA Ulang, Hotman Paris Beri Sindiran Menohok: Lu Kira RK Itu Bodoh |
![]() |
---|
Sahroni vs Oegroseno Soal 'Orang Tolol Sedunia', Filosofi DPR ala Rocky Gerung: Penggonggong |
![]() |
---|
Gegara Tak Diberi Rp240 Ribu, Pemuda di Lubuklinggau Bakar Rumah Ibunya Lalu Sembunyi di Plafon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.